Wanita rentan terhadap rudapaksaan (emang, buktinya anak sekolah smp aja udah banyak yang terjadi tindak rudapaksaan
) tak mengenal waktu maupun tempat, remang" pun jadi tempat andalan
Maka dari itu, kaum hawa haruslah pintar-pitar menjaga diri terutama saat bepergian di malam hari maupun tempat yang sepi.
Untuk membantu sesamanya merasa lebih aman, dua wanita asal New York menciptakan pakaian dalam yang diklaim anti-rudapaksaan. Pakaian yang dinamai AR Wear itu dilengkapi built-in ikat pinggang yang membuat celana dalam sulit untuk dibuka. Produk ini juga terbuat dari material yang tidak bisa dirobek atau digunting. ( Aseli buatan New York
)
Seperti dikutip dari Daily Mail, AR Wear diciptakan untuk memberi rasa aman dan nyaman ketika wanita jogging di malam hari, bepergian sendirian, pergi ke klub malam atau ke tempat-tempat lain yang berisiko. Ruth dan Yuval adalah dua wanita yang mengembangkan produk ini. Mereka mengaku telah melakukan penelitian selama beberapa tahun sebelum merilis kampanye iklannya secara resmi lewat video.
Produk ini masih belum dipasarkan, sebab mereka masih menunggu pihak yang mau membiayai proyek AR Wear. Saat ini mereka telah berhasil mengumpulkan dana USD 37 ribu yang didapatkan dari donasi. Sedangkan budget-nya diperkirakan mencapai USD 50 ribu.
"Hanya dengan meningkatkan kewaspadaan dan edukasi, serta membawa para pemerkosa ke pengadilan, kita bisa berharap untuk menyingkirkan rudapaksaan sebagai ancaman baik bagi wanita maupun pria," ujar Ruth dan Yuval dalam situs resminya.
Mereka juga menjelaskan bahwa AR Wear akan menyediakan produk-produk bagi para wanita dan gadis remaja yang menawarkan perlindungan lebih baik untuk melawan percobaan rudapaksaan. Terdiri dari celana ketat pendek dan 3/4, AR Wear dilengkapi dengan tali yang membuatnya sulit dibuka, dirobek atau digunting. Bahannya juga sulit ditarik ke bawah.
Niat baik Ruth dan Yuval ternyata mendapat tanggapan kurang positif dari beberapa kalangan. Sejumlah pihak menganggap ide pakaian anti-rudapaksaan ini hanyalah proyek komersil biasa.
Seperti yang disampaikan oleh situs The Daily Dot, "Mencegah rudapaksaan tidak ada hubungannya dengan apa pakaian yang wanita kenakan atau tidak. Tapi karena kultur yang justru cenderung menyalahkan wanita yang sebenarnya jadi korban. Apa benar celana dalam yang dilengkapi kunci ini benar-benar membuat wanita lebih aman?"
Namun Ruth dan Yuval seakan tidak peduli dengan kritikan tersebut. Mereka tetap akan melanjutkan proyek AR Wear, bahkan kini sedang mengembangkan legging dengan fungsi yang sama.
Quote: