AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Gagal Nyapres? Jumhur Ungkit2 Orang Sunda yg Hilang dari Pentas Politik Nasional
Mengapa Orang Sunda Nyaris Hilang dalam Pentas Politik Nasional?
Fri, 15/11/2013 - 08:35 WIB


Tokoh muda Sunda Moch Jumhur Hidayat

RIMANEWS- Mengapa etnis Sunda hilang dari edaran politik nasional? Karena orang Sunda pluralistik dalam politik, dan sudah terbiasa demokratis untuk tak satu suara, tak seragam suaranya. Tokoh muda Sunda Moch Jumhur Hidayat mempertanyakan eksistensi etnis Sunda di kancah perpolitikan nasional karena berbagai entitas suku terbesar kedua di Indonesia, suku Sunda belakangan ini justru nyaris hilang dari percaturan politik nasional. "Hampir tak ada tokoh etnis Sunda yang disebut-sebut akan melanjutkan estafet kepemimpinan nasional. Di mana orang Sunda dalam kancah perpolitikan nasional?," kata Jumhur Hidayat, dalam siaran persnya, Kamis.

Dikatakan dia, selama ini Presiden RI berasal dari etnis jawa, wakil presiden juga dari etnis jawa, lalu Ketua DPR orang Palembang, Ketua DPD dari padang, Ketua MA asal Makasar dan Ketua MK dari Bangka-Belitung. "Maka Ini harus jadi pemikiran bersama kita sebagai orang Sunda," katanya. Ia menuturkan, ada semacam pernyataan tak tertulis bahwa Presiden RI mesti orang Jawa karena ia adalah suku terbesar di Indonesia namun kenapa tak ada pemikiran di benak kita bahwa orang Sunda harusnya jadi Wapres, karena dia suku kedua terbesar.

Jumhur yang menjabat sebagai Ketua BNP2TKI menyatakan survei capres saat ini pun tak menyebut-nyebut nama tokoh Sunda. "Sebut tiga besar, tak ada orang Sunda. Lihat di lima besar, gak ada juga. Sepuluh besar, sama juga nihil orang kita. Mungkin di seratus besar baru ada, jumlahnya pun bisa dihitung dengan jari," katanya. Pernyataan seperti ini, menurut Jumhur, jangan dinilai sebagai pandangan rasialis atau mengedepankan kesukuan seraya menegasikan nasionalisme dan ini lebih kepada pertanyaan-pertanyaan alamiah yang mesti dijawab oleh warga Sunda sendiri. "Betapa sesungguhnya orang Sunda bisa manggung di pentas politik nasional, seraya memperjuangkan aspirasi daerahnya. Siapa lagi yang akan membawa aspirasi bagi kemaslahatan warga Sunda atau Jabar pada umumnya, jika bukan kita orang Sunda juga," katanya. Hari ini Moch Jumhur Hidayat memberikan orasi ilmiah pada puncak acara Dies Natalis Fakultas Ilmu Budaya Unpad.
http://www.rimanews.com/read/2013111...litik-nasional

Ditolak SBY, Jumhur Gagal Ikut Konvensi Demokrat ?
Sat Aug 24, 7:06 am

JAKARTA, BARATAMEDIA – Terlalu sesumbar sebagai “die-hard” alias “tukang pukul” lapangan SBY, akhirnya Jumhur Hidaya t- tokoh demonstran – harus gigit jari. Pasalnya Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) itu, mengakui kepada media Kamis, (22/08) telah ditolak mengikuti konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat. Yang menarik, adalah maraknya segala sepak terjang Kepala BNP2TKI yang super aktif melakukan sosialisasi sebagai Capres 20014 selama berbulan – bulan, dengan biaya yang tidak kecil, namun ternyata Panitia Konvensi Demokrat menolak dia ikut serta alias tidak diberi undangan.

Akan tetapi mantan aktivis Institut Teknologi Bandung (ITB) tidak kehilangan akal. Untuk tidak kehilangan muka dan menanggung malu atas penolakan itu, dia berkilah dirinya ditolak karena dinilai terlalu berani untuk membongkar ketidakberesan yang ada. “Betul, saya ditolak ikut konvensi Partai Demokrat untuk pemilihan calon presiden, karena dinilai terlalu berani untuk membongkar ketidakberesan,” katanya. Namun Jumhur tidak merinci maksud perkataannya . “terlalu berani membongkar ketidakberesan” itu, apa maksudnya.

Padahal, secara umum diketahui, bahwa Jumhur Hidayat adalah “loyalis sejati” SBY. Jumhur mengakui dirinya akan berbuat apa saja demi mendukung SBY. Berkali – kali Jumhur tampil menurunkan demo tandingan untuk berhadapan dengan unjuk rasa kelompok kritis terhadap SBY.
Berdasarkan indeks loyalitasnya yang sedemikian masifnya itu, maka balas jasa SBY atas kesetiaannya yang luar biasa, Jumhur diangkat sebagai kepala BNP2TKI berdasarkan SK presiden.

Tapi apa kata sebuah sumber dari kalangan petinggi Demokrat?. Jumhur Hidayat dianggap tidak tahu diri. Artinya, kata sumber itu, tekadnya mau maju ikut jadi Capres melalui Konvensi Demokrat, dianggap menurunkan derajat gawe sangat bergengsi yang dirancang oleh SBY itu sendiri. “Jumhur nggak tahu diri. Emangnya ajang konvensi itu lomba penyanyi dangdut”, kata sumber itu menirukan cemohan petinggi Demokrat. Lebih jauh sumber itu mengakui adalah SBY sendiri yang langsung memutuskan siapa – siapa yang harus diundang dan siapa – siapa yang harus dicoret. Padahal, alasan Jumhur itu bergerak cepat, kabarnya karena sudah ada “signal” dari SBY melalui orang dekatnya

Seperti diketahui, salah satu gebrakan yang dilakukan Jumhur Hidayat untuk menarik perhatian, adalah ketika menerima pernyataan tujuh organisasi buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Jawa Barat yang mendeklarasikan dukungan kepada Kepala BNP2TKI itu. Deklarasi digelar di Gedung KONI Kota Bandung, Jalan Jakarta, Minggu (07/07). Ketujuh buah organisasi buruh tersebut adalah : SP TSK SPSI, SPN, Gaspermino, GOBSI, KSBSI SBSI ’92, dan SPOI. Apa kata Jumhur sendiri ? “Saya secara khusus menyampaikan terima kasih yang tiada terhingga kepada para sahabat yang telah percaya dan menaruh harapan, bahkan memberi dukungan nyata untuk ikut berkompetisi,” ujarnya. .

Dia menegaskan bahwa dia tetap bersama para komponen bangsa untuk berpartisipasi memberikan yang terbaik bagi bangsa ini melalui karya-karya nyata. Kejadian yang menimpa Ruhut Sitompul yang batal jadi Ketua Komisi Hukum DPR RI itu, menarik dicermati, terkait dengan penolakan atas diri Jumhur Hidayat. Kini publik mulai merasakan munculnya suatu “upaya” halus di lingkaran kerabat Cikeas yang bertujuan sedikit demi sedikit mulai “membersihkan” Demokrat dari kader – kader yang beraliran “keras”.
http://www.baratamedia.com/read/2013...vensi-demokrat

Hanya PKS yang beri kesempatan Putra Sunda untuk bersaing di Capres 2014?
Quote:


-----------------------------------

Kalau faktanya memang demikian, bahwa tokoh dari etnis Sunda belum anda yang mampu tampil dalam daftar kepemimpinan nasional, lalu mau apa? Kalau sekelas Jumhur atau Aher saja yang mau dijual, sangat-sangat banyak pada saat ini tokoh-tokoh muda yang kapabilitas kepemimpinnanya diatas mereka. Sebut saja Jokowi, Anis Baswedan, Sri Mulyani, Pramono Anung, Ganjar, Risma, dan banyak lagi. Kalau memang ada, tak perlu menuntut-nuntut seperti yang dikemukakan Jumhur itupun, rakyat Indonesia pasti akan bisa menerimanya, meski itu orang Papua sekali pun dia!

emoticon-Sorry
0
8.8K
141
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan