Numpang ng-Thread agan(wati) yang gagah2/cantik2...
Ane pengen ng-share pendapat temen ane yang kerjanya cuma ngurung diri dalam kamar tiap hari (maklum dia itu web programmer) soal istilah "Time is Money" yang dia tulis di personal web page-nya.
Spoiler for Penampakan:
Nih orangnya :
Silahkan disimak...
Quote:
Time is money!Istilah yang dikemukakan oleh Benjamin Franklin ini, menurut temen ane, sekarang hanya menjadi sebuah omong kosong saja. Ya, mungkin agan2 akan mengira pemikiran temen ane sedikit belok (walapun emang rada), seperti kaum hippies, atau apalah yang menganut sistem anti mainstream.
Tapi faktanya, temen ane itu adalah orang yang memiliki banyak waktu setiap harinya. Mulai dari mendengarkan musik sambil minum kopi ketika orang lain baru berangkat kerja, tidur siang sementara orang kantoran istirahat untuk makan siang, membaca Rolling Stones ketika orang lain bertarung dengan macet di jam pulang kerja, hingga begadang nonton bola (+ judi bola) ketika orang lain sudah harus tidur mempersiapkan diri untuk bekerja esok hari.
Dengan pola hidup seperti itu pun, saldo rekeningnya gak pernah abis2 bahkan TS aja sering diajak teler tapi TS nolak.
Bukan karena doi punya warisan banyak atau karena menang undian, tapi karena doi (katanya) berani mengambil resiko sebagai entrepreneur, publisher, web programmer atau bisa dibilang sebagai internet marketer. Katanya sih gak ada ikatan dan beban itu menyenangkan. Kerja jadi lebih tenang.
Nah tmen ane itu pengen ngjelasin soal persepsi die tentang waktu dan uang. Kira-kira bunyinya seperti spoiler berikut ini:
Spoiler for Tipe Manusia:
Nih tipe manusia di dunia dengan perspektif "time is money"yang terbagi ke dalam 4 kategori (tanpa bermaksud untuk menyinggung/menyindir ato apalah sejenisnya) :
Orang yang memiliki banyak waktu tapi tidak memiliki uang. Yang tergolong tipe manusia seperti ini adalah pengangguran. Tanpa penjelasan agan2 juga pasti sudah tau.
Orang yang tidak memiliki waktu tapi banyak uang. Tipe seperti ini adalah mereka para profesional (CEO / owner perusahaan gede, business man/woman etc.) yang bukan hanya untuk keluarga dan lingkungannya, bahkan untuk dirinya sendiri sering tak punya waktu. Poin plus-nya adalah, mereka memilki uang, mereka bisa membeli dan melakukan apa saja dengan uangnya. Meskipun tidak memiliki waktu, mereka bisa nyewa orang hanya buat sekedar belanja/jajan.
Orang yang tidak memiliki waktu dan uang. Kategori inilah yang paling banyak di Indonesia. Mereka adalah karyawan-karyawan yang digaji dengan standard UMR. Merekalah tulang punggung perusahan yang waktunya habis untuk bekerja seharian namun tetap tidak memiliki cukup uang untuk menghidupi dirinya ataupun keluarganya (apalagi buat nabung). (Sekali lagi, saya tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun, tapi ini fakta.)
Orang yang memiliki waktu dan memilki uang. Ini adalah impian semua orang, tapi hanya sedikit dari mereka yang ingin belajar, mengambil resiko dan meraih impian seperti ini. Orang dengan tipe seperti ini adalah para pialang, investor, dan dengan bangga teman ane nyebut seorang internet marketer.
Spoiler for UPDATE:
Mungkin singkatnya seperti ini gan :
More Fun, No Work, No Money
Less Fun, Work More, Big Money
Less Fun, Work More, No Money
Lots of Fun, Less Work, Big Money
Mari kita bahas point 4, untuk memilki waktu dan uang tentu saja tidak mudah dan tanpa resiko. Menjadi seorang yang sukses merupakan mimpi bagi setiap orang, tapi tidak sedikit yang selalu menghindar untuk menjadi seorang risk taker. Bagaimana bisa sukses tanpa mengambil resiko?. Cobalah untuk merubah mindset. Rubahlah cara pandang hidup yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Yang perlu dicatat adalah bagaimana sekarang perkeonomian cenderung memihak ke industri kreatif. Ketika anda memiliki kreatifitas, anda akan menguasai pasar.
Dari apa yang saya kemukakan di atas, masihkah anda memiliki pemahaman bahwa “Time is Money”. Masihkah anda percaya dengan istilah di pagi hari “Ayo bangun, nanti rejekinya diambil orang”. Bagi saya, “Time is Money” hanyalah pepatah yang sudah tidak terlalu tepat untuk zaman ini. Kenyataanya, waktu jauh lebih berharga daripada uang. Uang yang kita habiskan atau yang kita belanjakan itu bisa dicari, tapi waktu yang kita habiskan, apakah bisa dicari atau dikembalikan? Waktu bersama keluarga jangan kita korbankan hanya untuk semata2 mengejar uang. Sukur2 klo dapet uangnya banyak, klo cuma pas2an gimana?
After all, do you still think that "Time is Money"? I think "Time is more than Money"!
Yah itu semua sih tergantung persepsi pribadi masing-masing. Klo ada yang gak setuju, tolong jangan di-bata gan..