Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Felmentia1Avatar border
TS
Felmentia1
Ini Cara Curhat dengan Ahok
Ini Cara Curhat dengan Ahok


Ahok.Org – Seorang oknum yang diduga staf Bidang Kesekretariatan Pemprov DKI Jakarta berinisial D dikabarkan meminta sejumlah uang kepada pihak Yayasan Rumah Sakit Jakarta agar Jokowi memenuhi undangan mereka. Ahok menanggapi kabar tersebut.

“Aku nggak tahu. Tapi, yang mau ngasih pungli (pungutan liar) untuk ketemu kita mah bego aja. Kita tinggal turun, ketemu kita aja,” ujar Ahok di gedung SME Tower, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2013).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan jika ada pihak yang ingin bertemu dengan dirinya, cukup datang saja ke Balaikota. Terlebih dia juga sudah menyebarluaskan nomor handphone miliknya ke publik.

“Orang mau ketemu saya kan tinggal tunggu di tangga, kan langsung masuk. Orang bisa SMS,” katanya.

Ahok juga menegaskan jika anak buahnya tidak ada yang berani melakukan pungutan liar agar dia memenuhi undangan. Namun jika terbukti ada, sanksi tegas langsung diberikan.

“Staf kita mana berani main. Semua punya nomor HP saya. Dia sms saya, ketahuan dong,” katanya.

“Kalau mau ketemu aku mah ketemu aja. Ke rumah juga boleh,” tambahnya.

Langsung Teken ‘Surat Sakti’


Ahok ringan tangan menolong warganya yang kesusahan. Termasuk kepada seorang bapak yang meminta rekomendasi karena tidak mampu mengeluarkan Rp 12 juta untuk biaya pindah sekolah anaknya.

Ceritanya, Ahok baru saja selesai rapat bersama Tim Pertimbangan Urusan Tanah (TPUT) bersama Gubernur DKI Joko Widodo di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2013). Mantan Bupati Belitung Timur itu dicegat oleh seorang pria berkaos kerah warna abu-abu dan celana panjang hitam yang mencegatnya.

“Pak Ahok, saya orang tua murid SMAN A (disamarkan) yang hendak memindahkan anak saya ke SMAN B karena lebih dekat dengan tempat tinggal kami. Tapi pihak SMAN A meminta uang Rp 12 juta, Pak. Saya tidak punya biaya, mohon rekomendasinya, Pak,” ujar pria beruban itu.

Ahok menanyakan duduk masalahnya dan mendengarkan secara saksama. Tak butuh waktu lama mengambil keputusan, Ahok langsung menandatangani surat rekomendasi yang ditujukan ke SMAN A.

“Ini nanti dikasih ke kepala sekolahnya ya,” ujar Ahok usai surat tersebut kepada bapak itu.

Bapak itu mengucapkan terima kasih dan mencium tangan Ahok. Lalu dia pamit pada Ahok dan bergegas pergi tanpa mau bersedia diwawancarai wartawan.

Baru saja usai menanggapi aduan seorang warga, seorang wartawan menanyakan nasib petugas kebersihan di Monas yang gajinya belum dibayar. Air muka Ahok nampak serius memerhatikan pertanyaan itu. Kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan nampak mencari-cari sesuatu.

“Oke, saya cek dulu itu. Seharusnya sudah kok,” kata Ahok yang mengenakan batik coklat itu.

Kalau Ada Apa-apa, SMS Saya

Ahok menegaskan Veteran 1945 harus dihormati. Mereka telah berjuang menegakkan Republik hingga titik darah penghabisan.

Sebagai bentuk penghormatan, Ahok membagikan amplop kepada sedikitnya 10 perwakilan Veteran usai memimpin peringatan Hari Pahlawan di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Senin (12/11/2012).

“Bapak-bapak, Ibu-ibu nanti kalau ada apa-apa, SMS saya ya. Nomor saya ada di dalam,” kata Ahok yang mengenakan peci dan seragam Korpri itu sambil menyalami para Veteran.

Para Veteran baik lelaki dan perempuan, yang mengenakan baju batik dan topi bertuliskan Angkatan 1945 terlihat sumringah.

Ahok menyatakan para Veteran harus dihormati. “Hari Pahlawan, mereka harus kita hormati. Mereka bisa berjuang itu sampai mati. Kita kan nggak sampai mati. Perjuangan kita kan enteng sekali hari ini seperti jangan korupsi, jangan mempersulit kebijakan publik,” ujar Ahok kepada wartawan usai acara.

“Kita sekarang kerjanya enak, pakai mobil dinas, pakai baju yang baik. Sekarang tidak sesulit pejuang zaman dahulu, cuma bedanya dulu menghadapi bangsa asing, sekarang kita menghadapi bangsa sendiri,” lanjut dia.

Mochtar Suroso, Sekretaris Generasi Pejuang Angkatan 45, bersyukur nasib Veteran diperhatikan.

Terbuka

Suasana pertemuan Ahok dan perwakilan buruh memanas. Ahok naik pitam saat buruh meminta tranparansi audit penangguhan Upah Minimum Provinsi (UMP). Ia balik menantang organisasi buruh yang memungut uang dari anggotanya.

Ahok awalnya menerima 6 orang perwakilan dari Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI). Pertemuan itu digelar di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2013).

Toto Susilo, seorang perwakilan meminta jawaban atas surat penangguhan UMP yang dilayangkan perusahaan mereka, PT Haselindo, Cakung.

Ahok menjelaskan panjang lebar alasan. Menurut dia, alasan Pemprov DKI memberikan penangguhan pemberian upah sesuai dengan UMP yang telah disetujui ini. Hal tersebut terkait dengan adanya audit dari badan akuntan publik terhadap PT Haselindo, yang menyebutkan neraca perusahaan tersebut masih dalam posisi merugi.

“Berdasarkan audit akuntan publik, PT Haselindo masih mengalami kerugian. Tapi ini pun masih kami kaji ulang,” ujar Ahok.

Ahok mengatakan, Gubernur DKI Jokowi saat ini tengah mencari solusi agar persoalan antara pengusaha dan buruh dapat diselesaikan dengan hasil win win solution.

Atas penjelasan Ahok, Toto menimpali. “Luar biasa sekali penjelasannya (Ahok). Di sini soal penangguhan, kita sudah tahu. Masalah audit ini adalah audit akuntan publik dari satu belah pihak. Kita belajar tentang transparan,” kata Toto.

Mendengar komentar Toto, Ahok langsung berkomentar. “Kalau sekarang kita audit lagi, Bapak mau kami periksa seluruh perusahaannya. Kami minta waktu 6 bulan. 3 Bulan paling cepat. Kami tidak cuma menerima audit ini saja, Pak. Kami punya sarjana ekonomi,” kata Ahok.

Ia lalu menantang perwakilan buruh untuk juga melakukan transparansi.

“Kalau Bapak mau main aturan-aturan, celah-celah hukum, mau cari-cari celah, tetap saja salah. Bukan saya mau bela-bela perusahaan. Saya mau bela 2.000 orang (karyawan perusahaan itu). Makanya saya bilang, kalau Bapak jago, Bapak pulang ke sana (perusahaan). Besok saya tunggu buat pernyataan jantan seperti saja, waktu saya jadi pengusaha. Tanda tangan, kami terima miskin atau mati daripada kerja di bawah kamu dengan gaji KHL (Kebutuhan Hidup Layak),” ujar Ahok dengan nada tinggi.

Toto dan rekan-rekannya terlihat serius menyimak pernyataan Ahok.

Ahok mempersilakan organisasi buruh melakukan audit. “Kalau Bapak mau audit, silakan Bapak audit sendiri. Kami masukkan dalam tim. Panggil orang Pajak kalau mau lebih dalam lagi. Kita audit cari tahu siapa orang di dalamnya,” kata pria berkacamata itu.

Ahok pun meminta agar organisasi buruh diaudit juga. “Bapak kumpulkan uang-uang semua, kami akan minta audit juga. Karena Bapak juga mungut upah dari pegawai-pegawai sampai punya baju begitu bagus semua,” kata suami Veronika Tan ini sambil menunjuk baju pendemo yang mengenakan seragam warna merah dan hitam nan rapi.

“Kami akan kejar pajak Anda juga. Kami akan audit supaya transparan. Kami akan kejar. Uang yang Bapak kumpulkan lari ke mana saja, semua organisasi diperiksa. Jangan demo ngotot-ngototan juga karena Anda mau main keras, kita juga bisa main keras. Kami sudah lakukan ini, Pak. Bapak tidak percaya? Oke sekarang saya minta audit Bapak juga,” papar Ahok tanpa tedeng aling-aling.

Ahok ingin tahu juga aliran uang yang dikumpulkan dari jerih payah buruh untuk organisasi.

“Uang yang Anda kumpulkan dari jerih payah buruh dipakai ke mana saja sama kalian. Saya mau tahu, lapor sama saya juga besok. Saya minta tanda tangan, baru adil. Saya minta semua perkumpulan buruh laporkan semua uang yang dikumpulkan dari jerih payah buruh yang di bawah KHL (kebutuhan hidup layak). Bapak bisa dapat uang untuk demo-demo kita mau tahu. Saya tidak minta audit dari saya, laporkan saja dari pihak Bapak. Saya minta setiap sen yang dipungut dari kaum buruh pertanggungjawabkan sama kami, baru ngomong,” kata Ahok berapi-api.

Ke depan, Ahok meminta agar organisasi buruh menyerahkan laporan audit kepadanya.

“Lain kali jangan diterima. Kalau mau menghadap saya organisasi apa, mana laporan keuangan 3 bulan terakhir. Kalau dia tidak bisa, berarti organisasi itu tidak transparan dan saya bisa menuntut Bapak memeras uang rakyat. Itu pungli,” kata dia.

Suasana hening, perwakilan buruh diam seribu bahasa. Beberapa orang perwakilan buruh bahkan menundukkan kepala.

Ahok kemudian menyarankan perwakilan buruh tidak perlu berdemo dan datang menemuinya.

“Di sini terbuka kok. Saya dan Pak Gubernur sebenarnya otaknya sudah kayak buruh. Saya tiap hari rapat temanya beda-beda, makan siang dengan rapat, makan malam dengan rapat. Kalau datang beberapa orang pasti bisa kita terima, bicarakan baik-baik,” tensi Ahok mulai turun dan mencairkan suasana. Mereka akhirnya bersalaman. [detik..com]

http://ahok.org/tentang-ahok/ini-car...t-dengan-ahok/

ga gampang dapet pemimpin kaya bgini...
bertahun2 masuk ke dalam lingkaran setan, akhirnya dapat jg pemimpin kaya gini


emoticon-Kissemoticon-Kissemoticon-Kissemoticon-Kiss
Diubah oleh Felmentia1 08-11-2013 16:14
0
4.6K
36
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan