VIVAnews - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah melakukan demosi atau penurunan jabatan terhadap AKP MS, Kapolsek di Wonogiri, yang foto tanpa busananya tersebar ke jagat maya. Kini yang bersangkutan ditarik ke Polda Jawa Tengah untuk proses sanksi internal lebih lanjut.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, AKBP Alloysius Liliek Darmanto, mengatakan penarikan AKP MS ke Polda Jawa Tengah dilakukan melalui surat keputusan yang ditandatangani Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Dwi Priyatno.

"Kemarin TR-nya turun, surat keputusan sudah ditandatangani Kapolda. Selanjutnya AKP MS itu akan ditarik ke Polda Jawa Tengah dalam rangka pemeriksaan provost Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam)," kata Lilik di semarang, Jumat, 8 November 2013.

Liliek membenarkan sebelumnya AKP MS sudah diambil tindakan oleh Kapolres setempat, yaitu Kapolres Wonogiri dengan ditarik ke Mapolres dan di non aktifkan dari jabatannya.

"Sekarang akan menjalani pemeriksaan. Nanti putusannya seperti apa, tunggu hasil sidang. Keterangan masih dikumpulkan. Untuk proses ditarik ke Polda tentu ada tahapannya," katanya.

Tindakan AKP MS dianggap telah mencoreng institusi Polri.

Berita Terkini – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah melakukan demosi atau penurunan jabatan terhadap AKP MS, Kapolsek di Wonogiri, yang foto tanpa busananya tersebar ke jagat maya. Kini yang bersangkutan ditarik ke Polda Jawa Tengah untuk proses sanksi internal lebih lanjut.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, AKBP Alloysius Liliek Darmanto, mengatakan penarikan AKP MS ke Polda Jawa Tengah dilakukan melalui surat keputusan yang ditandatangani Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Dwi Priyatno.

Tindakan AKP MS dianggap telah mencoreng institusi Polri. Polda Jateng saat ini masih berkoordinasi dengan tim Cyber Crime Mabes Polri untuk penyelidikan terkait menyebar 13 foto seronok laki-laki berseragam kepolisian itu di dunia maya sejak 28 September lalu. Saat ini alamat blog situs yang memuat foto sang Kapolsek yang memamerkan kemaluannya dan menggunakan baju seragam polisi sudah ditutup.

Kemarin TR-nya turun, surat keputusan sudah ditandatangani Kapolda. Selanjutnya AKP MS itu akan ditarik ke Polda Jawa Tengah dalam rangka pemeriksaan provost Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam), kata Lilik di semarang, Jumat, 8 November 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Komjen Pol Sutarman akan menindak pelanggaran dalam kasus menyebarnya foto tanpa busana mirip Kapolsek di Wonogiri, Jawa Tengah, AKP MS.

"Apapun pelanggarannya kita akan lakukan penegakan hukum," kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/11).

Menurut jenderal polisi bintang tiga itu, penegakan hukum akan dilakukan seperti halnya kasus yang menimpa polwan ajudan istri Kapolda Lampung, Brigadir RS. Dalam kasus itu, polisi berhasil menangkap pelaku pengunggah foto seronok Brigadir RS. "Termasuk siapa yang 'upload' (unggah)," ucapnya.

Sebelumnya, anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Saputra Hasibuan meminta Kapolda Jawa Tengah menelusuri foto tanpa busana mirip Kapolsek di Wonogiri, Jawa Tengah, yang tersebar ke dunia maya.

"Cari tau penyebar, siapa yang diuntungkan, apakah Kapolsek itu sendiri yang menyebarkan. Ini menurunkan citra dan martabat anggota Polri," kata di Jakarta, Jumat (1/11).

Edi juga mendesak Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) untuk segera memeriksa Kapolsek tersebut, sehingga bisa diketahui bagaimana foto seronok tersebut bisa beredar di dunia maya. "Ini merugikan Polri, sudah seharusnya jadi perhatian Kapolda," ujarnya.

Edi, lebih lanjut, mengatakan meski tujuannya untuk kepentingan pribadi, anggota kepolisian yang foto seronoknya tersebar di dunia maya perlu diberi sanksi.

"Apakah (sanksi) administrasi atau teguran. Mari sama-sama jaga citra Polri, sehingga polisi tidak selalu jadi kritikan dan sorotan masyarakat," tuturnya.

Setelah muncul foto tanpa busana polwan ajudan istri Kapolda Lampung, Brigadir RS, beberapa waktu lalu, muncul kembali foto tanpa busana anggota kepolisian di dunia maya.

AKP MS diketahui merupakan Kapolsek Wonogiri, Jawa Tengah. Sebanyak 13 foto seronoklaki-laki berseragam kepolisian itu menyebar di dunia maya sejak 28 September lalu.

Liputan6.com, Jakarta : Belum genap 10 hari, Komjen Pol Sutarman menampuk jabatannya sebagai Kapolri, wajah Polri sudah tercoreng. Setelah kasus peredaran foto tanpa busana Polwan Polda Lampung RS, kini muncul foto porno seorang Kapolsek di Wonogiri, Jawa Tengah, AKP MS.

Kapolri Sutarman pun geram. Ia pun meminta kepada Kapolres Wonogiri menindak prilaku sang Kapolsek porno itu. "Kapolsek, apapun pelanggarannya akan dilakukan penindakan," tegas Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/11/2013).

"Apapun pelanggarannya kita akan lakukan penegakkan hukum," imbuhnya.

Sutarman menjelaskan, polisi tidak main-main untuk memberikan hukuman kepada anggota yang melakukan penyimpangan. Sebab, begitu mendapat laporan dari masyarakat, maka pimpinan segera memberi sanksi.

"Pola kerja kita mulai dapat laporan dari masyarakat, kita memperoleh sendiri, kita melakukan penyelidikan dan kita ungkap dari aspek penyidikan," kata dia.

Foto porno mirip Kapolsek AKP MS diunggah di sebuah blog. Dalam blog itu ada 13 frame foto, di antaranya AKP MS sedang memegang alat kelaminnya. Di bagian foto lain MS memegang payudara dan masih menggunakan seragam polisi.

Jakarta - Pengupload 13 foto porno kapolsek di Wonogiri AKP MS masih misterius. Polisi masih menyelidiki.

"Tentang bagaimana foto-foto itu sampai diupload di media sosial itu sedang diperiksa, belum dapat informasi lebih lanjut hasilnya seperti apa," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny Sompie usai mengikuti acara serah terima jabatan petinggi-petinggi Mabes Polri di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2013).

Ronny mengatakan, saat ini kapolsek tersebut sudah dinonaktifkan dari jabatannya. "Untuk sementara dinonaktifkan," katanya.

13 Foto tersebut diupload 28 September lalu di sebuah blog internet hingga akhirnya tersebar luas. Pada foto-foto itu terlihat polisi berpangkat AKP berpose mulai dari membuka baju, memegang dada, dan memamerkan alat kelamin.

Sebelumnya, Kapolri Komjen Sutarman meminta agar foto telanjang tidak disimpan di handphone. "Ya kalau mau foto diri sendiri, enggak usah disimpan-simpan di HP. Kalau mau kita lihat telanjang di cermin ajalah," katanya.