Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

b0l1ngkAvatar border
TS
b0l1ngk
Menghancurkan Citra Tiga Partai Besar, Sebuah Wacana
Wacana politik kini sedang berkembang di masyarakat menyusul kasus operasi tangkap tangan (OTT) Ketua MK Akil Mochtar (AM). Konon bukan karena kebetulan jika Anggota DPR Chairunnisa, serta Gubernur Banten Ratut Atut Chosiyah yang terkait kasus AM juga dari Partai Golkar.Singkatnya, Partai Golkar sedang diobok-obok bahkan dihancurkan dalam kasus OTT sengketa Pilkada itu. Targetnya adalah penurunan suara Partai Golkar dalam Pemilu 2014 mendatang.

Sebelum Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah dulu menjadi korban. PKS diobok-obok menyusul OTT makelar proyek Ahmad Fathanah dan berlanjut pada pengungkapan keterlibatan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus impor daging sapi.Dalam perkembangannya, kasus itu bukan hanya terkait kasus suap impor daging sapi yang kini masih dalam proses persidangan, tapi juga terkait dengan transaksi yang melibatkan wanita-wanita “bayaran.” Sebuah tema yang sensitif bagi partai berbasis agama tersebut. Citra PKS pun kini dianggap sudah hancur, meski belum teruji dalam pemilu 2014 nanti.Akil Mochtar dan Chairunnisa kini sudah mendekam dipenjara dan menjadi tersangka dalam kasus sengeka Pilkada di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Atut sendiri baru menjadi saksi kasus penangkapan adiknya Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan, terkait sengketa Pilkada Kabupaten Lebak yang juga melibatkan AM. Namun dikhawatirkan pemeriksaan oleh KPK akan berkembang pada kasus-kasus Pilkada yang melibatkan dinasti politik Atut di Banten.

Pengungkapan kasus sengketa Pilkada yang melibatkan para kader penting Golkar itu diyakini akan menghancurkan citra partai tersebut pada Pilpres 2014 mendatang. Siapa yang berkepentingan dengan skenario penghancuran kedua partai tersebut, tentu arahnya kepada penguasa yang kebetulan dari Partai Demokrat.Partai ini sudah hancur duluan dengan penangkapan kadernya, Nazaruddin yang kemudian merembet dipenjarakanya Angelina Sondakh dan dilengserkannya Anas Urbaningrum dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat. Artinya, penghancuran PKS dan Partai Golkar diharapkan bisa mengangkat citra partai penguasa dengan kasus serupa, atau setidaknya partai berlambang bintang mercy itu tak lagi sendirian dengan cap korupnya.

Namanya juga wacana, skenario penghacuran PKS atau pun Partai Golkar mengabaikan independesi KPK sebagai satu-satunya lembaga yang masih dipercaya rakyat. Skenario itu seolah-olah menganggap bahwa mengungkap kasus korupsi adalah gampang karena hampir semua pejabat dan partai politik di negeri ini korup. Jadi tinggal mana duluan yang dipilih sesuai pemilik kepentingan.Coba simak saja pernyataan kader golkar dan Anggota Komisi III DPR Deding Ishak. Ia mengaku tak mempersoalkan sikap KPK yang mulai mengusut kasus di Provinsi Banten yang melibatkan keluarga Ratu Atut.

“Tapi yang penting ini murni hukum tidak ada nuansa politis. Karena kan ini sudah mulai masuk pemilu, hajatan nasional jadi tentu kalau orang sedikit mempertanyakan,katanya.Pihak yang tak percaya pada KPK bisa dipahami karena lembaga ini tak juga berhasil menuntaskan kasus dana bailout Bank Century yang dipercaya melibatkan tangan-tangan penguasa. Untuk menutupi kasus Century, pengungkapan kasus besar yang melibatkan kader Partai Golkar dan PKS termasuk wacana di atas.

Lalu berkembang pula cerita menggelikan bahwa Akil Mochtar sengaja dinaikkan menjadi Ketua MK, melalui pemilihan oleh anggotanya, untuk kemudian dijatuhkan dalam kasus korupsi. Dengan posisi tersebut terbukti bahwa bukan hanya hukum yang hancur lebur, tapi menohok citra Partai Golkar secara mendalam.Nah, setelah PKS dan Partai Golkar, PDIP disebut-sebut akan menjadi korban obok-obok berikutnya. Bahkan ada yang berani menyebutkan bahwa pengkungkapan skandal yang melibatkan PDIP akan dibuat pada Februari sampai Maret 2014, atau menjelang Pemilu Legislatif. Tiga partai tersebut merupakan partai besar yang berpotensi mengalahkan partai penguasa.

Anda mungkin meraba-raba, kader PDIP mana yang akan diungkap kasusnya? Tentu hanya “sutradara” pemegang skenario dalam wacana itu yang tahu. Wacana berisi ramalan politik seperti itu tak peduli apakah nantinya tepat atau tidak tebakannya. Sebab jika kelak tak sesuai kenyataan maka orang hanya bilang toh cuma wacana.Sedang wacana PDIP diobok-obok sebenarnya sudah berkembang duluan sejak Juli lalu. Yakni ketika politisi DPR yang juga Ketua Komisi XI Emir Moeis ditahan KPK. Emir Moeis disangka menerima dana suap US$ 300 ribu (Rp 2,8 miliar) dari PT Alstom Indonesia, sebagai pelicin buat memuluskan peran perusahan Perancis itu di proyek pembangunan proyek PLTU Tarahan tahun 2004. Proyek tersebut bernilai Rp 2 Triliun. Saat itu, Emir masih anggota Komisi Energi DPR.

Hingga kini kasus Emir Moies masih bergulir. Ia masih diperiksa KPK dan citra PDIP tampaknya tak terimbas kasus ini sehingga perlu dicari wacana baru untuk menjatuhkannya.sumur
0
1.2K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan