Walaupun ane tau bakal sepi tapi karena ane pengen ikut serta dalam membangun optimisme bangsa dan negara tercinta, silahkan dibaca thread sederhana ane





Merdeka.com - PT Pertamina akan mulai mengelola kilang minyak Tuban pada November mendatang. Kilang pengolahan bahan bakar minyak (BBM) itu diambil alih Pertamina dari PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) tahun lalu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, di Jakarta, Rabu (30/10).

Kilang Tuban bakal dimanfaatkan Pertamina untuk mengolah kondensat menjadi BBM. Kilang itu berkapasitas 100.000 barel per hari.

Kilang tersebut akan mendapat pasokan kondensat dari Lapangan Senipah, Arun, dan Bontang. Kilang Tuban diharapkan bisa menambah jumlah produksi BBM nasional.

Dahlan berharap, pengelolaan kilang Tuban bisa dimulai selepas pemerintah sukses mengambil alih PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Dengan begitu, Indonesia bisa membuktikan diri mampu mengelola industri strategis tanpa bergantung pada asing. "Saya mendukung Pertamina mengelola TPPI di Tuban, setelah penyerahan PT Inalum."
[yud]

Bener-bener mantep bener nih pak DI, ayo ambil alih semua dalam kendali BUMN..
Saatnya nasionalisasi aset-aset yang sudah jatuh tempo, jangan mau diperpanjang
Misalnya pun Pak DI ga jadi presiden ane sih berharap beliau kembali menjabat menteri BUMN kembali untuk Indonesia lebih baik

Dahlan tegaskan Pertamina siap ambil blok Mahakam




Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memastikan PT Pertamina siap ambil alih pengelolaan Blok migas Mahakam, Kalimantan Timur yang selama ini dikelola asing. Kesiapan itu terlihat dari cara Pertamina mengelola West Madura Offshore yang berdampak pada peningkatan produksi migas pada blok tersebut.

"Setelah saya cek, direksi Pertamina dan seluruh komisaris, menyatakan siap ambil alih Mahakam," kata Dahlan saat membuka Annual Pertamina Quality Award 2013, Jakarta, Rabu (30/10).

Untuk itu, Dahlan akan menjaga langkah Pertamina untuk mengambil alih blok Mahakam tidak terganggu oleh berbagai pihak yang ingin menghalangi.

"Akan muncul banyak fitnah kepada Pertamina, apakah mampu kelola blok mahakam? pasti banyak pertanyaan seperti itu. Lihat Blok WMO, belum dua tahun diambil Pertamina sudah alami kemajuan besar," katanya.

"Tugas saya ringan, membentengi Pertamina dari intervensi siapapun. Saya percaya penuh pada tim direksi, komisaris, percaya penuh anda mampu, sepanjang tidak diganggu dan tidak dirusuhi," lanjutnya.

Blok Mahakam sejak 50 tahun terakhir dikelola Total E&P Indonesie (Prancis) dan Inpex Corporation (Jepang). Kontrak kerja pengelolaan itu selesai pada 2017. Pemerintah belum memutuskan apakah akan memperpanjang kontrak konsorsium asing itu atau menyerahkannya kepada Pertamina.
[yud]