Maaf gan, ane gak ngajak SARA di sini. Jadi harap dibaca baik2 sebelum komen...
Di kaskus, saat ada forum yg membahas tentang hal2 yg sedikit berbau agama, pasti ada aja yg komen tentang Arab Saudi. Dan jika ada yg komen tentang Arab Saudi, pasti akan banyak muncul pertanyaan kayak gini :
"Kenapa di Arab Saudi banyak terjadi kasus pemerkosaan..? Padahal arab adalah kublat dari agama Islam."
Jujur, itu cukup menyentil telinga ane sebagai orang muslim. Apalagi yg menganggap bahwa sisi negatif Arab Saudi sama berarti sisi negatif agama Islam.

Di sini ane coba ngejawab pertanyaan2 tersebut.
Sebelumnya ane ingetin lagi, Arab Saudi tidak masuk dalam lima besar negara dengan tingkat pemerkosaan tertinggi di dunia. Sebaliknya, Arab Saudi justru memiliki tingkat pemerkosaan yg rendah.



Tapi data tidaklah penting, yg terpenting bahwa masih banyak kasus pemerkosaan di Arab Saudi. Kenapa hal itu terjadi? Karena hukum di Arab Saudi melarang hubungan sex diluar nikah. Tidak seperti di Amerika atau Jepang yang menganggap sex di luar nikah adalah sesuatu yg wajar, wanita2 di Arab Saudi masih memegang teguh hukum agama, jadi mereka memilih untuk tidak melakukan sex diluar nikah dengan resiko dirudapaksa.
Pemerkosaan terjadi karena moral si laki2 yg bejat. Tapi sex diluar nikah terjadi karena moral si laki2 dan perempuan yg sama2 bejat.
Kira2 mana yg lebih baik untuk negeri ini. Mempertegas larangan sex di luar nikah dengan resiko pemerkosaan, atau membiarkan sex di luar nikah dengan resiko rusaknya moral bangsa...?

Ane gak bermaksud mengundang SARA, cuman mari berpikir dua kali sebelum komen.
Memang Arab Saudi bukanlah negara sempurna. Layaknya semua negara, Arab Saudi juga punya berbagai sisi negatif. Masalah di sana adalah pusat agama Islam, itu tidak menjamin sebuah negara yg tanpa cacat. Jadi buang jauh2 pola pikir bahwa Islam adalah Arab Saudi.
Satu hal lagi, jangan kait2kan ane dengan ormas2 gak jelas yg suka koar2 sambil makan nasi bungkus di pinggir jalan.

Sekian trit ane, dan silahkan komen dengan sopan. . .