Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

panas.takAvatar border
TS
panas.tak
(Pencitraan Gagal) AHOK AMNESIA dan Mulai Berani Melawan Titah Baginda Dewa Jokowi
Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), memperingatkan stasiun televisi TVOne untuk tidak merusak citra pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, dengan cara membuat statement yang mengada-ada.

Peringatan Ahok itu disampaikan dalam wawancara live di program “Apa Kabar Indonesia Pagi” TVOne, Selasa (22/10). Reporter TVOne Andromeda Mercury yang mewawancarai Ahok, sempat dibuat grogi.

Ahok memperingatkan stasiun televisi milik capres Partai Golkar Aburizal Bakrie itu. “Saya ingatkan TVOne, janganlah membuat statmen-statmen yang mengada ada dan merusak citra kami di mata masyarakat. Kami sudah cukup menjalankan tugas sesuai dengan peraturan yang berlaku, kalau memang kedapatan kami melanggar aturan kami siap dihukum!” tegas Ahok.

Apa Kabar Indonesia Pagi, yang mengambil tema “Setahun Jokowi-Ahok” itu dipenuhi pernyataan dan sangkalan keras Ahok. Saat ditanya soal Satpol PP dipersenjatai Ahok menjawab: “Anda dengar dari siapa bahwa Satpol PP di persenjatai, itu gak ada, kami gak pernah mempersenjatai Satpol PP, Anda jangan memberi pernyataan yang tidak benar pada rakyat.”

Dalam kesempatan itu Ahok juga menyatakan tersinggung dengan tayangan ituTVOne yang menghadirkan pengamat politik Ihsanuddin Noersyi. “Saya sangat tersinggung sekali waktu melihat tayangan TV One tadi malam, masak enak saja pengamat politik Noersyi itu mengatakan bahwa dana untuk membuat lubang-lubang resapan air itu mencapai angka Rp. 1,5 Milyar dari mana dia dapat angka-angka yang gak masuk akal itu,” tegas Ahok.

http://www.itoday.co.id/politik/mera...ok-ancam-tvone

Lupa sama omongan sendiri emoticon-Ngakak

V
V
V
V
V
V



APKLI Tentang Rencana Ahok Bekali Satpol PP dengan Senpi


Jakarta, GATRAnews - Rencana Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengalihkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan melengkapinya dengan senjata api (Senpi), menuai kecaman dan tentangan.

Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI), Ali Mahsun di Jakarta, Senin, (21/10), menegaskan, rencana tersebut sangat menyeramkan, sehingga harus ditolak. "Menyeramkan dan sangat menakutkan rencana Ahok yang akan memberikan senjata kepada Satpol PP. Lebih-lebih menyetarakan Satpol PP dengan Polisi," tandasnya saat dimintai tanggapanya atas rencana orang nomor dua di DKI Jakarta itu.

Menurutnya, rencana tersebut harus ditolak semua pihak, karena jika sampai dilaksanakan akan membuat Kota Jakarta yang merupakan Ibukota Negara Republik Indonesia ini, tak nyaman lagi bagi penghuninya, karena ancaman kekerasan dan intimidasi, hingga setiap saat beresiko tertembak, bukan saja berasal dari "preman-preman liar bersenjata", tetapi juga dari aparatur pemerintah, yakni Satpol PP bersenjata.

"Apa-apaan Ahok ini, memimpin rakyat laksana menjajah mereka. Rakyat terus menerus ditakut-takuti, diintimidasi dengan represif, lebih-lebih mempersenjatai Satpol PP. APKLI menolak dan mengecam rencana kebijakan itu," tegasnya.

Atas wacana tersebut, pola kepemimpinan DKI Jakarta saat ini berwajah dua. Satu sisi Wagub DKI Jakarta laksana "penjajah", sedangkan Gubernur Jokowi laksana pelega haus di padang pasir yang panas dan tandus, meski terkesan hanya mengedepankan pencitraan demi perhelatan Pilpres 2014.

"Kenyataan ini tak boleh dibiarkan, karena ujung-ujungnya rakyat, khususnya PKL yang akan jadi korban, serta wajah ibukota negara tercoreng dan disekap ancaman dari Satpol PP bersenjata," tandasnya.

Untuk itu, imbuh Ali, APKLI mendesak Gubernur Jokowi tak terus menerus berwajah dua dan harus berani menegur dan mengerem wakilnya. Pasalnya, jika Satpol PP disamakan dengan polisi, berarti mempunyai kewenangan menembak di tempat.

"Ini sudah keluar batas, serta bisa menimbulkan masalah besar. Untuk itu, APKLI mendesak Mendagri bertindak sesuai dengan kewenangannya berdasarkan undang-undang. APKLI tak bisa membiarkan resiko tertembak yang bisa dialami PKL di DKI Jakarta. Jangan biarkan ada pemimpin yang menjajah rakyatnya sendiri," pungkasnya. (IS)

http://www.gatra.com/nusantara-1/jaw...gan-senpi.html


Ahok Minta 1.000 Satpol PP Belajar Nembak



Liputan6.com, Jakarta : Pemprov DKI Jakarta bakal menambahkan seribu personel Satpol PP ke dalam tubuh Dinas Perhubungan DKI. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan, para personel Satpol PP itu nantinya bakal dipersenjatai.

Pria yang karib disapa Ahok itu menuturkan, selama ini Dishub DKI mengalami kekurangan petugas untuk menjaga ketertiban lalu lintas di Ibukota. Dan senjata itu berguna untuk membantu Satpol PP menjaga keamanan di jalan-jalan Ibukota.

"Belajar nembak dululah mereka, kan itu kalau di kerumunan ada penjahat kan mereka harus bisa nembak yang bener," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (18/10/2013).

"Jangan sampai salah tembak nantinya. Dishub, Polantas kan harus latihan nembak," imbuh politisi Gerindra itu.

Selain itu, sambung dia, Dishub DKI juga bakal berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Lalu Lintas Polda Metro. Agar komunikasi lancar, frekuensi radio handy talkie (HT) kedua belah pihak akan disamakan.

"Salah satu koordinasi kita, radio akan disamakan. Jadi kita akan samakan radio polisi dan dishub," ujar Ahok. (Ndy/Sss)

http://news.liputan6.com/read/723465...belajar-nembak


Melawan titah sang baginda Jokowokwoww....

V
V
V
V
V
V
V


Jokowi akan Gudangkan Senjata Satpol PP



Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mengizinkan Satpol PP menggunakan kekerasan. Karena itu Jokowi berniat ‘memuseumkan’ senjata-senjata Satpol PP ke gudang.

“Ya, besok pagi,” ujar Jokowi saat ditanya wartawan apakah senjata Satpol PP akan masuk gudang.

Jokowi mengatakan itu usai memberi pengarahan kepada jajaran SKPD Pemprov DKI di Ruang Pola Bappenas Blok G, Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (31/10/2012).

Jokowi belum mau menjelaskan kebijakannya tentang Satpol PP tersebut. Dia akan mengumpulkan Satpol PP lebih dulu untuk mengenal lebih jauh.

“Besok dikumpulin dulu. Saya ngenalin wajah-wajahnya dulu. Baru nanti kebijakannya nyusul setelah itu,” kata mantan Walikota Solo itu.

Jokowi menambahkan, Satpol PP di Jakarta tidak akan seperti Satpol PP di Solo. Prinsip Jokowi, Satpol PP itu persuasif namun tegas.

“Tegas itu nggak kasar lho ya, tegas. Kalau memang langgar aturan, ya harus tegas, tapi dengan cara-cara yang persuasif dan manusiawi. Tidak dikejar-kejar, tidak digebuki,” kata Jokowi.

Pada Selasa (30/10), Jokowi seharusnya dijadwalkan memberi pengarahan pada Satpol PP di Balai Kota. Namun acara itu batal karena Jokowi harus mengantarkan Presiden SBY ke Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, yang akan mengadakan kunjungan kenegaraan ke Inggris.[detik..com]

4 Aksi Jokowi bikin satpol PP lebih humanis


ubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan membuat kinerja Satuan Polisi Pamong Praja alias Satpol PP lebih humanis dalam menghadapi warga. Sebab, selama ini Satpol PP selalu menjadi momok menakutkan bagi warga ketika melakukan penggusuran.

Jokowi melakukan berbagai pembenahan dalam tubuh Satpol PP. Dia ingin anak buahnya itu menjadi lebih humanis saat berhadapan dengan warga Jakarta.

Berikut cara Jokowi bikin satpol PP lebih humanis:

Tegas tanpa kekerasan

Gubernur DKI Joko Widodo meminta Satpol PP tidak menggunakan kekerasan dalam menertibkan pedagang. Dialog harus lebih diutamakan ketimbang menggunakan cara kekerasan.

“Tetapi pada suatu titik kita harus bisa tegas tapi tidak berarti kasar. Tegas itu enggak boleh kasar dan gebukin,” kata Jokowi dalam sambutannya saat memimpin apel Satpol PP di silang Monas, Jakarta, Kamis (1/11) pagi.

Jokowi meminta agar petugas Satpol PP tidak mudah menggunakan senjata yang dimilikinya dalam bertugas.”Kalau ada peringatan kepada pedagang, 1, 2, 3 sekali lagi tidak boleh kasar. Sekali lagi penggunaan tameng, pentungan dan pisau belati sedapat mungkin dihindari,” katanya.

Tak lagi gunakan senjata

Selain bersikap tegas tanpa menggunakan kekerasan,Jokowi juga menginginkan Satpol PP tidak lagi menggunakan senjata. Pasalnya, bapak tiga orang anak ini ingin menciptakan Satpol PP yang humanis dan bekerja dengan hati.

“Kebijakan oleh Pak Jokowi, diminta penegakan yang lebih ke humanis,” ujar Mantan Kepala Satpol PP Effendi Anas di Balai Kota, Jakarta, Selasa (30/10).

Demikian juga soal senjata. Dia menjamin, saat ini tidak ada lagi anak buahnya yang membawa pentungan atau senjata lainnya saat melakukan penertiban. Peraturan itu sudah tertuang dalam Permendagri No 35 tahun 2004. “Itu sudah hilang dan nggak ada. Sudah nggak ada pentungan dan pisau,” tegasnya.

Pakai cara persuasif, tak main gebuk

Gubernur DKI Joko Widodo menyatakan Satpol PP merupakan cerminan watak pemimpin sebuah daerah. Karena itu, dia meminta agar dalam melaksanakan tugas, Satpol PP tidak menggunakan kekerasan.

“Satpol PP itu cerminan dan watak dari pimpinan daerah. Kalau Satpol PP suka bakbuk (menggunakan kekerasan) ya berarti pimpinan daerah suka bakbuk,” kata Jokowi usai memimpin apel Satpol PP di silang Monas, Jakarta, Kamis (1/11) pagi.

Menurutnya, baik buruknya citra pemimpin sebuah daerah salah satunya berada pada Satpol PP. “Kalau Satpol PP punya wibawa maka pemimpinnya punya wibawa. Kalau Satpol PP kasar, maka pemimpinnya juga diidentikan kasar,” kata Jokowi.

Menurutnya, Satpol PP harus menggunakan langkah persuasif dalam menegakkan ketertiban. “Kalau sebuah daerah harus tegas dan bersih, ada cara-cara yang persuasif dan dialog,” kata Jokowi.

Angkat Pelaksana harian Kepala Satpol PP Perempuan


Jokowi kemarin (22/2) melalui Sekda DKI Jakarta Fadjar Panjaitan telah melantik Sylviana Murni sebagai Pelaksana Harian (Plh) kepala Satpol PP, menggantikan Effendi Anas yang memasuki masa pensiun. Alasan pemilihan Silvyana karena jabatan Silvyana sebagai asisten pemerintahan yang memegang kendali Satpol PP.

“Karena dia kan asisten pemerintahan. Satpol PP kan di bawah kendali asisten pemerintahan,” ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat (22/2).

Orang nomor satu DKI Jakarta ini berharap besar wajah Satpol PP untuk ke depannya berubah di tangan Sylviana. Lebih santun, ramah, tegas dan tidak kasar.

“Siapa pun nanti kepala Satpolnya, memang kita pingin membangun itu. Membangun sebuah persepsi bahwa Satpol PP sudah dengan pola baru, paradigma baru, tegas tetapi tidak kasar,” harapnya.[*]

V
V
V
V
V
V
V
V


Makin kelihatan nafsu si AHOKTOD ingin mengambil kekuasaan Jokowi sebagai DKI 1.

Makanya si AHOKTOD beserta relawannya *PENASTAK) secara terus menerus mendorong ( aslinya menusuk ) dari belakang Jokowi untuk jadi RI 1...


Cina rata-rata otaknya memang pada licik, seolah-olah berteman aslinya mau menusuk dari belakang demi mencapai tujuannya emoticon-Najis (S)emoticon-Najis (S)

emoticon-No Sara Please emoticon-Ngakak
0
5.7K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan