Kalau bicara permasalahan pangan, maka ini meliputi beras, gula, kedelai, daging, susu, sayuran, dan kebutuhan lainnya. Menurut agan seharusnya simpel kan gan? Tapi maaf gan, gak sesimpel itu. Masalah pangan suatu negara adalah masalah yang dianggap remeh temeh tetapi ternyata sangat rumit sangat mempengaruhi stabilitas negara. Kenapa rumit? Karena negara sedang mengatur suatu regulasi dan produksi serta rantai pasok untuk 250 jutarakyat nya.Kenapa berpengaruh stabilitas negara ? karena isu pangan adalah isu yang paling mudah dikobarkan untuk menurunkan atau mengganti rezim yang berkuasa. Ingat peristiwa 1998 yang salah satu pemicunya naiknya harga bahan pokok dan minyak di dalam negeri.

Apakah Indonesia sudah benar benar memiliki ketahanan pangan ? Menurut sumber ini, kita paling tidak masih mengimpor bahan-bahan pangan ini pada tahun 2013. Apa saja?
ini dia



Oke gan jangan panik dong walaupun Indonesia masih impor 100 ribu kg ubi kayu... Karena Indonesia juga mampu mengekspor bahan pangan ke Luar negeri terutama untuk produk perikanan seperti ikan teri nasi, lobster, udang dan produk perkebunan seperti sawit, teh, kopi, dan tembakau ke luar negeri.

Dinamika Ekspor Impor selain karena ada prinsip supplydan demand pada pasar juga disebabkan adanya kebijakan-kebijakan politik negara. Tapi gan coba dicermati nilai import untuk komoditas beras, kedelai, jagung, dan gandum. Nilai nya bisa melebihi ratusan juta hingga milyaran US dolar pada setiap komoditas. Belum ada negara yang dengan rela menyerahkan "urusan perutnya" nya dengan mekanisme sebebas ini. Ane kasih perbandingan sama negara yang kondisinya mungkin hampir seperti Indonesia bahkan lebih sulit kondisinya yaitu India, Negara asal Bollywood

Komoditas yang diimpor India, asal data sumber dan sumber


Coba dicermati nilai Impornya...... Untuk kebutuhan pangan pokok, Indonesia yang diwakili komoditas beras, jagung, kedelai jumlahnya melebihi US$ 1 miliar; Sedangkan India, nilai impor komoditas cereal sebagai representasi bahan pokonya "hanya" bernilai US$ 90 juta. Dan tidak disebutkan bahwa mereka mengimpor beras juga, padahal beras juga makanan pokok orang India selain Gandum (Cereal). Jelas nilai Impor pada kategori yang bisa dimasukkan dalam bahan pokok pada Negara Indonesia lebih besar daripada India. Sekedar Informasi, jumlah penduduk India lebih dari 1,2 miliar jiwa, sedangkan penduduk Indonesia "hanya" lebih dari 250 juta jiwa.

Mengapa begitu ? kok bisa? apa ada yang salah pengaturan produksi dan tata niaga komoditas bahan pangan nasional ?
Yang ini ane nggak tahu gan, sapa tahu ada agan agan kaskuser yang bisa jawab.

Kalau masalahnya teknologi, apa iya? lha Indonesia sudah bisa bikin pesawat, masak untuk mengadakan dan berinovasi di teknologi pertanian dan pangan nggak bisa.

Kalau masalahnya lahan, apa iya?? Walaupun peta penggunaan lahan pertanian dan perkebunan saat ini pemerintah lebih serius menangani lahan untuk komoditas kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan, tapi apa iya nggak ada celah-celah peruntukan lahan untuk pertanian komoditas pangan. Jangankan di Kalimantan, Sumatera, Papua, ataupun Sulawesi. Ane yakin di pulau Jawa pun, di kanan kiri kita sangat banyak lahan nganggur yang sering disebut "tempat jin buang anak". Lihat tuh Jepang, luas lahannya sedikit tapi ributnya bukan masalah beras, gula, kedelai, daging, tapi ributnya masalah nuklir . Mereka selalu menyediakan lahan untuk pertanian mereka di dalam negeri. Justru pabrik mobil, elektronika, robot dan sebagainya di taruh di luar negeri. Seperti di Thailand dan di Indonesia untuk urusan industri otomotifnya. Tapi ane belum pernah denger jepang mau buka sawah di Indonesia. Lha ini Indonesia yang luas lahan nya guedee banget... kok nggak bisa ya?

Kalau masalahnya jumlah petani penggarap sedikit, lha pengangguran di Indonesia kan banyak banget, masak ia semuanya mau jadi Insinyur, dokter, anggota DPR, petinggi partai, atau mau jadi presiden. Harus ada yang jadi petani lah.... Tinggal gimana caranya regulasi yang tepat agar orang tertarik jadi petani.

Kalau masalahnya kemauan dan politik, lha ini bisa jadi ane juga nggak tahu

Lalu apa yang harus kita lakukan ?

Ane juga nggak tahu gan, ini pemikiran tingkat tinggi. Tapi bukan cuma dipikirkan dan direncanakan. Seharusnya rencana-rencana itu juga harus segera dilakukan. Seperti apa kata Bapak Jokowi.

"Andaikan pak jokowi bisa di kopi paste (Ctrl c + Ctrl v) terus ditaruh jadi pimpinan Kementerian Pertanian, Bulog, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Pak Dahlan Iskan tetep jadi pimpinan di Kementerian BUMN mungkin masalah ketahanan pangan bisa beres"
-- sori gan ane bukan fansboy , ane bingung juga mau kasih nama lain sebagai contoh figur pimpinan yang ideal menurut ane.--

Dan ane juga suatu saat nanti pengin jadi petani yang mandiri. Entah petani padi, kelapa sawit, ikan, sapi, atau apapun. Karena profesi ini sepertinya sangat remeh temeh tetapi vital untuk kelangsungan hidup bangsa.

HARGAILAH PETANI INDONESIA

sumber gambar
Jadi pesan ane terakhir di thread ini gan. Hargailah selalu petani-petani kita gan. Meskipun kebanyakan dari mereka terkesan bodoh, kurang pendidikan, jarang yang cakep dan cantik karena selalu kepanasan dan kerja keras di lahan. Mereka adalah penjaga kelangsungan hidup kita semua. Janganlah petentang petenteng di depan mereka. Hormatilah mereka gan, sebab walaupun harus sering rugi karena dikibuli tengkulak, harga pupuk dan benih yang nggak murah, musim dan iklim yang lagi galau (perubahan iklim) tapi mereka masih rela terus bekerja di sawah dan kebun serta hidup sederhana di desa dan dusun dusun. Hanya bersabar hingga pemerataan ekonomi itu datang. Jadi hargai dan hormati mereka gan.

Salah satu komeng tentang nasib petani gan


Sumber :
sumber 1
sumber 2 sumber 3
sumber 4