dholi90Avatar border
TS
dholi90
timnas u-19 terancam didiskualifikasi?
nih isi beritanya
klo link ntr ane cari lg yg lain. maklum lwt hp ribet

PSSI TAK MAU AKUI EVAN DIMAS, TIM GARUDA MUDA U-19 KEMUNGKINAN TERANCAM DIDISKUALIFIKASI

Kegembiraan dan kebanggaan seluruh bangsa Indonesia atas raihan tim Garuda Muda di ajang AFC U-19 masih dirasakan hingga kini. Namun tersiar kabar, official Korsel berencana akan mengajukan protes ke AFC terkait
pemakaian pemain ilegal di Indonesia U-19. Official Korsel mendapatkan info dari Kedutaan Besar Korsel untuk Indonesia bahwa Indonesia menggunakan pemain Ilegal sepanjang turnamen U-19 dan mencetak Gol ke gawang
Korsel.

Selain itu, official Korsel juga mengajak Official Philiphina dan Official Laos untuk bersama-sama melakukan protes. Saat ini ketiga Official dari tiga negara tersebut sedang mengumpulkan informasi dari media Indonesia
yang menyebutkan klub ilegal di Indonesia. Mengapa hal ini bisa terjadi? Masalah utamanya adalah adanya pemain ilegal di tubuh Garuda Muda. Lebih tepatnya adalah pemain sekaligus Kapten tim U-19 Evan Dimas
yang tidak diakui oleh PSSI. Pasalnya dikarenakan klub yang dibela Evan Dimas, Persebaya 1927 tidak diakui secara resmi oleh PSSI. Meskipun sudah mengikuti Liga Premier Indonesia, Persebaya 1927 tetap tak diakui oleh PSSI di akhir penyelenggaraan karena dianggap ilegal.

PSSI menganggap Persebaya 1927 tidak mampu menyelenggarakan administrasi klub secara sehat dan PSSI mengklaim bahwa Persebaya dari Divisi Utama lah yang legal. Menyoal penolakan dari PSSI untuk mengesahkan status kapten Timnas Indonesia U-19, Evan Dimas Darmono, sebagai pemain profesional ini akan dilaporkan Persebaya Surabaya. Persebaya 1927 yang kini tampil di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) merasa memiliki Evan Dimas dan akan melaporkan masalah ini ke Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS).

Akibat perseteruan ini kini status Evan Dimas sebagai pemain profesional masih tak jelas. PSSI masih tak mau mengakui Evan Dimas sebagai pemain Persebaya 1927. Akibat keputusan PSSI ini maka keikutsertaan timnas U-19 di putaran final piala AFC 2014 kemungkinan akan terancam didiskualifikasi
karena mengikutkan seorang pemain yang tak sah (tak diakui PSSI).

(KF-Vey/Antara/Kompas)

ane dpt sumber dr fb. maaf klo berantakan. emang yg jd pemain timnas hrs dr liga profesional y? amatir g blh y?

sumber

Aroganisme PSSI Berbuntut Diskualifikasi Timnas U-19

Oleh: Hanif Vidi | 14 October 2013 | 12:10 WIB

Gebyar kemenangan timnas Indonesia U-19 terhadap timnas U-19 Korea Selatan masih sangat hangat dirasakan hingga kini. Betapapun rakyat Indonesia kini tengah berbahagia atas prestasi timnas U-19 yang belakangan ini tengah mengobati rasa dahaga kemenangan rakyat Indonesia di bidang sepak bola. Juara piala AFF sudah dikantongi, kini prestasi mereka dilanjut
dengan mengalahkan timnas U-19 Korea Selatan untuk maju ke babak putaran final Piala AFC U-19 di Myanmar 2014. Euforia kemenangan dirasakan seluruh rakyat Indonesia di berbagai kalangan dan lapisan. Namun tak ada gading yang tak retak, prestasi gemilang timnas U-19 kini terancam sirna. Kabarnya Official Korsel mengajukan protes ke AFC terkait pemakaian
pemain ilegal di Indonesia U19. Official Korsel mendapatkan info dari KEDUBES Korsel untuk Indonesia bahwa Indonesia menggunakan pemain
Ilegal sepanjang turnamen dan mencetak Gol ke gawang Korsel. Official Korsel juga mengajak Official Philiphina dan Official Laos untuk bersama sama melakukan protes. Saat ini ketiga Official dari ketiga negara
tersebut sedang mengumpulkan koran Indonesia yang menyebutkan klub ilegal di Indonesia. Masalah utamanya adalah pemain ilegal. Lebih
tepatnya adalah pemain yang tidak diakui oleh PSSI. Siapa? Evan Dimas. Apa pasal? Karena klub yang dibela Evan Dimas, Persebaya 1927 tidak
diakui secara resmi oleh PSSI. Meskipun sudah mengikuti Liga Premier Indonesia, Persebaya 1927 tetap tak diakui oleh PSSI di akhir penyelenggaraan karena dianggap ilegal. Persebaya 1927 dianggap tidak mampu menyelenggarakan administrasi klub secara sehat dan PSSI mengklaim bahwa Persebaya dari Divisi Utama lah yang legal. Jika ditelusuri lebih dalam sebenarnya ini adalah masalah lama. PSSI kini telah dikuasai oleh orang-orang Nurdin Halid yang dulu pernah membekukan keberadaan
Persebaya Surabaya. Persebaya memang dikenal sebagai tim yang sangat getol mengkritik kebijakan PSSI yang dirasa penuh intrik, permainan dan mafia pengaturan skor. Persebaya juga sempat memboikot salah satu pertandingan di ISL karena sangat merugikan Persebaya di waktu itu yang mengakibatkan mereka dihukum oleh PSSI. Dari peristiwa tersebut kemudian tim-tim ISL yang juga menganggap penyelenggaran ISL sudah tidak jujur serta status Nurdin Halid sebagai Ketua PSSI yang saat itu penuh dengan
kasus, mereka mendirikan liga tandingan bernama LPI. Pemerintah akhirnya ikut turun tangan dan membubarkan PSSI Nurdin Halid dan membentuk
struktur baru dan menunuk LPI sebagai liga yang diakui. Namun orang-orang Nurdin Halid yang tersingkirkan mulai memberikan perlawanan.
Melalui KPSI orang-orang Nurdin Halid itu mulai membuat PSSI tandingan. Sepakbola Indonesia menjadi semakin kacau. Dengan perjuangan yang entah baik atau tidak orang-orang ini terbukti bisa menguasai kembali PSSI. Alhasil tim-tim yang dulu pernah melawan PSSI seperti Arema, Persema dan Persebaya kemudian diskenariokan untuk ditendang dari persepakbolaan Indonesia. Ironis mengingat kedua tim dari Jawa Timur ini memiliki sejarah yang besar. Sudah lupakah PSSI dengan asal muasal sepak bola Indonesia yang juga ikut dicetuskan oleh tim-tim tersebut? Persema disingkirkan dengan alasan didiskualifikasi, begitu juga Persibo. Sedangkan Arema IPL dan Persebaya 1927 disingkirkan karena dianggap tim kloningan. Padahal
masayarakat Indonesia sangat mengetahui jika Arema IPL lah yang asli, namun karena tidak adanya pendanaan yang jelas, mereka kalah bersaing dengan Arema ISL bentukan orang-orang Nurdin Halid yang sangat getol mendanai. Apalagi dengan melebur Arema ISL dengan Pelita Jaya yang sangat jelas milik perusahaan Bakri. Persebaya 1927? Apa yang perlu diragukan dari tim ini? Supporter yang fanatis, pemain jempolan,
permainan cepat ala tiki-taka, stadion yang besar atau pengelolaan kompetisi usia muda sangat berjalan baik. Lantas? Sepertinya Persebaya 1927
disingkirkan karena dianggap terlalu vokal memprotes kebijakan PSSI. Bahkan terdengar selentingan kabar jika karena Persebaya dulu jarang mengirimkan upeti bagi PSSI. Untuk menandingi Persebaya yang sudah melekat di kalangan sepakbola Surabaya, maka orang-orang Nurdin Halid membangun sedemikian rupa tim kecil bernama Persikubar untuk didanai besar dan dijadikan Persebaya tandingan, jadilah Persebaya yang berlaga di Divisi Utama. Kesempatan semakin terbuka lebar untuk menyingkirkan Persebaya 1927 ketika Persebaya kloningan justru mampu naik ke ISL, entah karena permainan atau tidak. Akibat perseteruan ini kini status Evan Dimas sebagai pemain profesional masih disandra oleh PSSI. PSSI tak mau mengakui Evan Dimas sebagai pemain Persebaya 1927. Akibatnya? Keikutsertaan timnas U-19 di putaran final piala AFC 2014 nanti terancam didiskualifikasi karena mengikutkan seorang pemain yang tak sah (tak diakui PSSI). Jika sudah begini bohong besar ketika La Nyala (Waketum PSSI) berujar bila prestasi selanjutnya Timas Indonesia U-19 adalah juara piala Asia.
Kalau memang ingin memaksimalkan prestasi timnas, legalkan status Evan Dimas. Jangan menguasai PSSi atas dasar kepentingan kelompok, ketika tidak suka disingkirkan, namun ketika berprestasi diperebutkan dan dielu-elukan. Evan Dimas adalah kapten dan aset penting timnas U-19, tolong jangan munafik PSSI !

sumber

udah rapi blum? moga2 ada cendol nyasar emoticon-Ngakakemoticon-Blue Guy Cendol (L)
Diubah oleh dholi90 19-10-2013 08:46
0
4.4K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan