- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pelajar SMP Jual Perawan Demi BlackBerry
TS
bangdon188
Pelajar SMP Jual Perawan Demi BlackBerry
TEBING TINGGI-PM
Hanya gara-gara ingin punya Blackberry dan hidup mewah, cewek SMP berusia 15 tahun asal Indrapura, Kab. Batubara, rela menjual perawannya. Praktek prostitusi itu terungkap lantaran Alamsyah Hutagaol (60), pengusaha panglong warga Simpang Gambus, Kelurahan Indrapura itu ingkar janji.
Perbuatan pelaku awalnya di lapor Pian (47), ayah korban, ke Polsek Indrapura, Batubara. Namun, karena aksi cabul itu dilakukan di hotel Safari, Jl. Gatot Subroto, Kota Tebingtinggi, kasus itu dilapor ke Polres Tebingtinggi, Selasa (27/8) siang.
Di kantor polisi, korban sebut saja namanya Melati (15), siswi kelas III di salah satu SMP Negeri di Kec. Indrapura, menceritakan peristiwa itu. “Pertama aku ‘digitukannya’ tanggal 28 Mei lalu pak, di Hotel Safari Tebingtinggi. Itu kejadiannya malam hari pak,” kata Melati.
Perkenalan Melati dengan Alamsyah sendiri melalui perantara Fida Boru Sibuea (27) warga sekampung Melati. “Mami Fida lah yang mengenalkan aku sama tubang itu,” sebut korban menyebut nama Alamsyah dengan istilah tubang (tua bangka-red).
“Kata mami Fida ada orang tua kaya yang ingin minta ditemani karaoke di hotel Parna Jaya yang berada di kawasan Air Bersih, Indrapura. Katanya sekali menemani nyanyi akan dikasih Rp 300 ribu. Karena aku tergiur dengan rayuan mami Fida, ku terima tawarannya. Kemudian aku dan mami Fida pun menemui tubang itu yang sudah menunggu di lokasi karaoke,” terang Melati menyebutkan bahwa Alamsyah tinggal di Desa Cinta Damai, Pematang Panjang, Simpang Gambus, Indrapura.
Sampai di lokasi karaoke, mereka bertiga pun bernyanyi bersama (Fida, Melati dan Alamsyah). Belum selesai menyanyi, Melati sudah diberi uang tips Rp 300 ribu oleh Alamsyah. Namun disela-sela bernyanyi, Fida mengajak Melati keluar ruangan karaoke untuk bicara sebentar.
“Di situ, aku ditawari mami Fida. Seandainya aku bersedia menemani tubang itu kencan, aku akan dikasih tubang itu HP Blackberry, sepeda motor Honda Revo, dan uang Rp 10 juta. Semula aku menolak dan berpikir-pikir, tapi lama kelamaan aku tergiur menerima ajakannya,” kenang Melati.
Setelah menyetujui tawaran menggiurkan itu, Melati dibawa Fida menuju Tebing mengendarai mobil sedan BMW BK 21 T yang dikendarai Alamsyah. Tujuan mereka ternyata Hotel Safari.
“Di kamar hotel itulah keperawananan ku direnggut tubang itu pak. Tapi selesai ‘digitukan’, aku cuma dikasih Rp2 juta saja. Sementara HP Blackberry, kereta dan uang 10 juta dijanjikannya akan dibelikan besok hari,” tutur Melati kesal.
>>Dicekoki Sabu Baru Ditiduri
Keberhasilan Alamsyah merenggut keperawanan Melati dilakukan dengan cara mencekoki korban dengan narkoba jenis sabu terlebih dahulu. Begitulah penuturan Melati di ruang SPK Mapolres Tebingtinggi.
“Pas di ruang karaoke Hotel Parna Jaya, rupanya mami Fida dan tubang itu memaksa aku menghisap sabu. Memang sama-sama kami menghisap sabu pak, tapi gara-gara mabuk sabu itulah akhirnya aku menerima tawaran mami Fida melayani tubang itu,” ucap Melati.
Di tengah dentuman musik karaoke, lama kelamaan Melati pun merasa pusing dan merasakan hal lain ditubuhnya. Dalam kondisi separuh sadar itu, Melati menerima tawaran mami Fida yang menyuruhnya kencan dengan Alamsyah. Ketiganya pun malam itu langsung pergi meninggalkan ruang karaoke di Hotel Parna Jaya, Indrapura, lalu kemudian pergi ke Kota Tebingtinggi.
“Sampai di hotel Safari, aku dan mami Fida sama tubang itu kembali menyabu di kamar 105. Kemudian usai nyabu, mami Fida pindah ke kamar nomor 111 yang lebih dulu sudah diboking tubang itu. Pas aku dan tubang itu tinggal berdua di dalam kamar, di situlah keperawananku berhasil direnggut tubang tersebut sampai aku mengalami pendarahan. Tapi janjinya mau memberi aku uang Rp 10 juta, kereta Revo dan BlackBerry, ternyata hanya janji saja. Buktinya selesai aku diperawani sama tubang itu, cuma Rp2 juta aku dikasihnya. Itupun samaku hanya Rp 1,5 juta saja, Rp 500 ribu lagi sama mami Fida,” bilang Melati.
Berhasil merenggut keperawanan Melati, Alamsyah pun membawa Fida dan Melati kembali ke Indrapura mengantarakan mereka pulang.
Setelah kejadian itu, Melati terus mendesak janji Alamsyah lewat perantara mami Fida. “Rupanya sengaja tubang itu tak memenuhi janjinya, alasannya supaya aku bisa diajaknya lagi kencan,” kata siswi SMP yang menyesal telah kehilangan mahkotanya itu.
Seminggu kemudian tepat tanggal 2 Juni 2013, mami Fida kembali menyuruh Melati menemani Alamsyah kencan. “Kata mami Fida, kalau mau janji itu dipenuhi, aku harus menemani Alamsyah lagi kencan pak. Karena aku sangat berharap punya kereta, uang dan BlackBerry, aku pun bersedia diajak mami Fida lagi menemui tubang itu di usaha panglongnya di Jalan lintas Kisaran, Desa Cinta Damai, Indrapura. Kab. Batubara,” terang korban yang terus didampingi orangtuanya Pian.
Kali kedua, Melati dibawa ke Hotel Safari di Tebingtinggi. Turut bersamanya mami Fida. “Seingatku aku dan tubang itu berada di kamar 212. Tapi sebelumnya, tubang itu kembali menyuruh aku nyabu. Kalau mami Fida yang begituan kayaknya sudah terbiasa. Soalnya kulihat mami Fida nggak canggung menghisab sabu. Usai kami bertiga menghisap sabu, lagi-lagi mami Fida pindah ke kamar lain yang aku lupa kamar berapa itu. Kemudian tubang itu pun mengajak aku bersetubuh dalam keadaan aku sedang mabuk narkoba. Tapi tetap saja janji tubang itu bohong mau belikan HP, Blackberry dan kereta samaku. Kencan kedua ini aku hanya dikasih uang Rp 500 ribu saja sama tubang itu pak,” kesal Melati.
Lambat laun perbuatan Alamsyah terbongkar. Saat ingin menyetubuhi Melati ketiga kalinya di hotel Parna Jaya, Indrapura, orangtua Melati bersama beberapa keluarga lainnya keburu datang melakukan penggerebekan.
“Sabtu kemarin (24/8), ayah dan keluargaku mendatangi aku dan tubing itu pas berada di loby hotel Parna Jaya Inderapura. Aku pun heran kenapa mereka bisa tahu kalau aku berada di hotel itu, mungkin saja nampak mereka ketika aku pergi menuju ke hotel, lalu aku diikuti hingga akhirnya kepergok sama ayah di loby hotel saat Alamsyah mau memesan kamar,” kata Melati lagi.
>>Takut Dipolisikan Ajak Korban Damai
Setelah ketangkap tangan membawa Melati ke Hotel, Alamsyah ketakutan dilapor ke polisi. Karenanya, pengusaha panglong itu menawarkan perdaiaman.
“Karena Alamsyah mau mengajak berdamai, ya sudah kami bicarakan pak. Tapi kayaknya Alamsyah sepele kali sama keluarga kami, bahkan terkesan menghina kami. Apa karena dia kaya seenaknya saja menghina kami orang susah ini. Karena tak ada jalan keluar lagi secara kekeluargaan, akhirnya kami laporkan Alamsyah ke Polsek Indrapura. Tapi kata polisi di sana, karena TKP-nya di Tebingtinggi kami disuruh melapor kemari. Sementera untuk Fida sudah kami laporkan dia ke Polsek Indrapura atas kasus perdagangan anak di bawah umur,” jelas Pian, ayah kandung Melati yang enggan menceritakan perdamaian seperti apa yang ia maksud dengan pelaku Alamsyah.
Setelah dilapor keluarga Melati ke Polsek Indrapura, mami Fida pun menghilang dan tak pernah terlihat di kediamannya. Begitu pula dengan Alamsyah. “Padahal Alamsyah itu sudah punya isteri dan anak,” ucap Pian yang mengaku duda ditinggal pisah oleh isterinya yang sekarang merantau ke Malaysia.
Lantas seperti apa sosok Fida dan Alamsyah? “Sepengetahuan kami, Fida itu memang ‘pemain’ pak. Kalau ada pria hidung belang minta carikan cewek, dia bisa menyediakannya. Dulu adiknya pun profesinya sama dengan Fida itu. Bahkan sempat lagi warga bilang kalau adik Fida bernama Yanti itu pernah menjalin hubungan dengan Alamsyah, tapi sekarang Yanti sudah nggak tahu kami dimana keberadaannya. Belakangan Alamsyah pula yang punya hubungan dekat dengan Fida. Mungkin karena bosan dengan tubuh Fida, Alamsyah minta carikan yang muda-muda. Akhirnya yang jadi korban malah anak gadisku,” terang Alfian.
“Jangan mentang-mentang dia (Alamsyah) banyak duit, sesuka hatinya saja memperlakukan orang, apalagi sepengetahuan kami, Alamsyah itu pengurus Partai Golkar di Kab. Batubara, seharusnya dia jadi contoh yang baik. Aku nggak tahu pak, Alamsyah ini maju sebagai Caleg apa tidak,” terang Alfian lagi.
Saat ini laporan korban tindak pidana pencabulan anak dibawah umur ini sudah ditangani pihak Kepolisian Mapolres Tebingtinggi, tapi masih sebatas meminta keterangan korban. “Kalau bisa tunggu pelakunya dapat dulu bang baru diberitakan,” pinta petugas Polres Tebingtinggi.
Malu ane gan padahal tuh anak sekampung ane
Sekolahnya pun didepan rumah ane
Spoiler for ANAK TUH:
Hanya gara-gara ingin punya Blackberry dan hidup mewah, cewek SMP berusia 15 tahun asal Indrapura, Kab. Batubara, rela menjual perawannya. Praktek prostitusi itu terungkap lantaran Alamsyah Hutagaol (60), pengusaha panglong warga Simpang Gambus, Kelurahan Indrapura itu ingkar janji.
Perbuatan pelaku awalnya di lapor Pian (47), ayah korban, ke Polsek Indrapura, Batubara. Namun, karena aksi cabul itu dilakukan di hotel Safari, Jl. Gatot Subroto, Kota Tebingtinggi, kasus itu dilapor ke Polres Tebingtinggi, Selasa (27/8) siang.
Di kantor polisi, korban sebut saja namanya Melati (15), siswi kelas III di salah satu SMP Negeri di Kec. Indrapura, menceritakan peristiwa itu. “Pertama aku ‘digitukannya’ tanggal 28 Mei lalu pak, di Hotel Safari Tebingtinggi. Itu kejadiannya malam hari pak,” kata Melati.
Perkenalan Melati dengan Alamsyah sendiri melalui perantara Fida Boru Sibuea (27) warga sekampung Melati. “Mami Fida lah yang mengenalkan aku sama tubang itu,” sebut korban menyebut nama Alamsyah dengan istilah tubang (tua bangka-red).
“Kata mami Fida ada orang tua kaya yang ingin minta ditemani karaoke di hotel Parna Jaya yang berada di kawasan Air Bersih, Indrapura. Katanya sekali menemani nyanyi akan dikasih Rp 300 ribu. Karena aku tergiur dengan rayuan mami Fida, ku terima tawarannya. Kemudian aku dan mami Fida pun menemui tubang itu yang sudah menunggu di lokasi karaoke,” terang Melati menyebutkan bahwa Alamsyah tinggal di Desa Cinta Damai, Pematang Panjang, Simpang Gambus, Indrapura.
Sampai di lokasi karaoke, mereka bertiga pun bernyanyi bersama (Fida, Melati dan Alamsyah). Belum selesai menyanyi, Melati sudah diberi uang tips Rp 300 ribu oleh Alamsyah. Namun disela-sela bernyanyi, Fida mengajak Melati keluar ruangan karaoke untuk bicara sebentar.
“Di situ, aku ditawari mami Fida. Seandainya aku bersedia menemani tubang itu kencan, aku akan dikasih tubang itu HP Blackberry, sepeda motor Honda Revo, dan uang Rp 10 juta. Semula aku menolak dan berpikir-pikir, tapi lama kelamaan aku tergiur menerima ajakannya,” kenang Melati.
Setelah menyetujui tawaran menggiurkan itu, Melati dibawa Fida menuju Tebing mengendarai mobil sedan BMW BK 21 T yang dikendarai Alamsyah. Tujuan mereka ternyata Hotel Safari.
“Di kamar hotel itulah keperawananan ku direnggut tubang itu pak. Tapi selesai ‘digitukan’, aku cuma dikasih Rp2 juta saja. Sementara HP Blackberry, kereta dan uang 10 juta dijanjikannya akan dibelikan besok hari,” tutur Melati kesal.
>>Dicekoki Sabu Baru Ditiduri
Keberhasilan Alamsyah merenggut keperawanan Melati dilakukan dengan cara mencekoki korban dengan narkoba jenis sabu terlebih dahulu. Begitulah penuturan Melati di ruang SPK Mapolres Tebingtinggi.
“Pas di ruang karaoke Hotel Parna Jaya, rupanya mami Fida dan tubang itu memaksa aku menghisap sabu. Memang sama-sama kami menghisap sabu pak, tapi gara-gara mabuk sabu itulah akhirnya aku menerima tawaran mami Fida melayani tubang itu,” ucap Melati.
Di tengah dentuman musik karaoke, lama kelamaan Melati pun merasa pusing dan merasakan hal lain ditubuhnya. Dalam kondisi separuh sadar itu, Melati menerima tawaran mami Fida yang menyuruhnya kencan dengan Alamsyah. Ketiganya pun malam itu langsung pergi meninggalkan ruang karaoke di Hotel Parna Jaya, Indrapura, lalu kemudian pergi ke Kota Tebingtinggi.
“Sampai di hotel Safari, aku dan mami Fida sama tubang itu kembali menyabu di kamar 105. Kemudian usai nyabu, mami Fida pindah ke kamar nomor 111 yang lebih dulu sudah diboking tubang itu. Pas aku dan tubang itu tinggal berdua di dalam kamar, di situlah keperawananku berhasil direnggut tubang tersebut sampai aku mengalami pendarahan. Tapi janjinya mau memberi aku uang Rp 10 juta, kereta Revo dan BlackBerry, ternyata hanya janji saja. Buktinya selesai aku diperawani sama tubang itu, cuma Rp2 juta aku dikasihnya. Itupun samaku hanya Rp 1,5 juta saja, Rp 500 ribu lagi sama mami Fida,” bilang Melati.
Berhasil merenggut keperawanan Melati, Alamsyah pun membawa Fida dan Melati kembali ke Indrapura mengantarakan mereka pulang.
Setelah kejadian itu, Melati terus mendesak janji Alamsyah lewat perantara mami Fida. “Rupanya sengaja tubang itu tak memenuhi janjinya, alasannya supaya aku bisa diajaknya lagi kencan,” kata siswi SMP yang menyesal telah kehilangan mahkotanya itu.
Seminggu kemudian tepat tanggal 2 Juni 2013, mami Fida kembali menyuruh Melati menemani Alamsyah kencan. “Kata mami Fida, kalau mau janji itu dipenuhi, aku harus menemani Alamsyah lagi kencan pak. Karena aku sangat berharap punya kereta, uang dan BlackBerry, aku pun bersedia diajak mami Fida lagi menemui tubang itu di usaha panglongnya di Jalan lintas Kisaran, Desa Cinta Damai, Indrapura. Kab. Batubara,” terang korban yang terus didampingi orangtuanya Pian.
Kali kedua, Melati dibawa ke Hotel Safari di Tebingtinggi. Turut bersamanya mami Fida. “Seingatku aku dan tubang itu berada di kamar 212. Tapi sebelumnya, tubang itu kembali menyuruh aku nyabu. Kalau mami Fida yang begituan kayaknya sudah terbiasa. Soalnya kulihat mami Fida nggak canggung menghisab sabu. Usai kami bertiga menghisap sabu, lagi-lagi mami Fida pindah ke kamar lain yang aku lupa kamar berapa itu. Kemudian tubang itu pun mengajak aku bersetubuh dalam keadaan aku sedang mabuk narkoba. Tapi tetap saja janji tubang itu bohong mau belikan HP, Blackberry dan kereta samaku. Kencan kedua ini aku hanya dikasih uang Rp 500 ribu saja sama tubang itu pak,” kesal Melati.
Lambat laun perbuatan Alamsyah terbongkar. Saat ingin menyetubuhi Melati ketiga kalinya di hotel Parna Jaya, Indrapura, orangtua Melati bersama beberapa keluarga lainnya keburu datang melakukan penggerebekan.
“Sabtu kemarin (24/8), ayah dan keluargaku mendatangi aku dan tubing itu pas berada di loby hotel Parna Jaya Inderapura. Aku pun heran kenapa mereka bisa tahu kalau aku berada di hotel itu, mungkin saja nampak mereka ketika aku pergi menuju ke hotel, lalu aku diikuti hingga akhirnya kepergok sama ayah di loby hotel saat Alamsyah mau memesan kamar,” kata Melati lagi.
>>Takut Dipolisikan Ajak Korban Damai
Setelah ketangkap tangan membawa Melati ke Hotel, Alamsyah ketakutan dilapor ke polisi. Karenanya, pengusaha panglong itu menawarkan perdaiaman.
“Karena Alamsyah mau mengajak berdamai, ya sudah kami bicarakan pak. Tapi kayaknya Alamsyah sepele kali sama keluarga kami, bahkan terkesan menghina kami. Apa karena dia kaya seenaknya saja menghina kami orang susah ini. Karena tak ada jalan keluar lagi secara kekeluargaan, akhirnya kami laporkan Alamsyah ke Polsek Indrapura. Tapi kata polisi di sana, karena TKP-nya di Tebingtinggi kami disuruh melapor kemari. Sementera untuk Fida sudah kami laporkan dia ke Polsek Indrapura atas kasus perdagangan anak di bawah umur,” jelas Pian, ayah kandung Melati yang enggan menceritakan perdamaian seperti apa yang ia maksud dengan pelaku Alamsyah.
Setelah dilapor keluarga Melati ke Polsek Indrapura, mami Fida pun menghilang dan tak pernah terlihat di kediamannya. Begitu pula dengan Alamsyah. “Padahal Alamsyah itu sudah punya isteri dan anak,” ucap Pian yang mengaku duda ditinggal pisah oleh isterinya yang sekarang merantau ke Malaysia.
Lantas seperti apa sosok Fida dan Alamsyah? “Sepengetahuan kami, Fida itu memang ‘pemain’ pak. Kalau ada pria hidung belang minta carikan cewek, dia bisa menyediakannya. Dulu adiknya pun profesinya sama dengan Fida itu. Bahkan sempat lagi warga bilang kalau adik Fida bernama Yanti itu pernah menjalin hubungan dengan Alamsyah, tapi sekarang Yanti sudah nggak tahu kami dimana keberadaannya. Belakangan Alamsyah pula yang punya hubungan dekat dengan Fida. Mungkin karena bosan dengan tubuh Fida, Alamsyah minta carikan yang muda-muda. Akhirnya yang jadi korban malah anak gadisku,” terang Alfian.
“Jangan mentang-mentang dia (Alamsyah) banyak duit, sesuka hatinya saja memperlakukan orang, apalagi sepengetahuan kami, Alamsyah itu pengurus Partai Golkar di Kab. Batubara, seharusnya dia jadi contoh yang baik. Aku nggak tahu pak, Alamsyah ini maju sebagai Caleg apa tidak,” terang Alfian lagi.
Saat ini laporan korban tindak pidana pencabulan anak dibawah umur ini sudah ditangani pihak Kepolisian Mapolres Tebingtinggi, tapi masih sebatas meminta keterangan korban. “Kalau bisa tunggu pelakunya dapat dulu bang baru diberitakan,” pinta petugas Polres Tebingtinggi.
Spoiler for sumber:
Malu ane gan padahal tuh anak sekampung ane
Sekolahnya pun didepan rumah ane
0
17.3K
125
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan