- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rangkuman Berita Dunia Penerbangan Komersial Indonesia
TS
ario84
Rangkuman Berita Dunia Penerbangan Komersial Indonesia
Quote:
Quote:
Berikut ini adalah thread yang berisikan Rangkuman Berita Dunia Penerbangan Komersial di Indonesia, so ditunggu ya.. komen dan partisipasi beritanya dari agan dan sis semuanya. Terima kasih
Quote:
NAM Flying School Sediakan Beasiswa Rp 400 Juta untuk Calon Pilot
Jumat, 25 Oktober 2013
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Biaya sekolah calon pilot pada sekolah-sekolah penerbangan mencapai setengah miliar, Rp 500 juta. Nilai ini tentu sangat memberatkan calon siswa yang berasal dari keluarga ekonomi lemah.
Namun bagi anda yang bercita-cita menjadi pilot, persoalan biaya tidak menjadi pengganjal meraih cita-cita, karena Sriwijaya Air menggandeng Bank Internasional Indonesia menyediakan beasiswa ikatan dinas.
"Kami menyediakan beasiswa yang bekerja sama dengan BII. Misalnya dia beprotensi, tetapi dia tidak mampu secara ekonomi, maka kami carikan dana ke BII, lalu setelah lulus, bekerja kontrak atau ikatan dinas dengan Sriwijaya, selama 10 tahun. Selama itu, dia mencicil ke bank, cukup ringan," kata Direktur Utama Sriwijaya Air Chandra Lie saat menerima manajemen Tribunnews.com di kantor Sriwijaya Air di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Kamis (24/10/2013) sore.
Siswa yang membayar biaya pendidikan dengan beasiswa ikatan dinas, cukup menyediakan dana sebesar Rp 100 juta atau sektiar 20 persen dari biaya pendidikan. Uang itu pun dapat dicicil beberapa kali selama pendidikan. Sisanya, Rp 400 juta dipinjami bank dan akan dibayar setelah siswa bekerja di Sriwijaya Air.
"Mengapa harus ada dana pribadi, karena kami benar-benar mencari orang yang serius, baik dari siswanya maupun dari orangtuanya," kata Chandra.
Sriwijaya Air bekerja sama dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) melalui penyediaan fasilitas pinjaman berjangka untuk siswa NAM Flying School. NAM Flying School adalah sekolah pendidikan penerbang yang dimiliki oleh PT National Aviation Management (NAM), anak perusahaan Sriwijaya Air. NAM Fling School yang berbasis di bandara Depati Amir Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.
Setiap siswa harus mengeluarkan biaya lebih dari setengah miliar untuk penginapan dan makan di asrama, serta biaya pendidikan dan pelatihan selama 9-12 bulan. Siswa penerbang belajar teori sampai praktik latihan menerbangkan pesawat mulai dari simulator hingga pesawat terbang benaran.
Sekolah penerbangan milik Chandra Lie ini menawarkan kursus yang mendapatkan sertifikat private pilot license (PPL), Commercial Pilot License (CPL), instrument rating, flight instructur course dan foreign endorse license.
Sekolah penerbangan ini beroprasi pada tahun keempat. Saat ini, siswa yang mengikuti pendidikan telah mencapai penerimaan atau angkatan ke-7.
"Animo calon pilot tinggi sekali. Dari seluruh Indonesia, bahkan dari luar negeri, ada peminatnya," ujar Chandra.
Semula, peminat masih dilayani lulusan SMA dan sederajat. Namun dalam perjalanannya, untuk menghasilkan pilot yang matang secara emosional, NAM Flying School manaikkan syarat calon siswa, yakni lulusan sarjana.
"Untuk itu NAM Flying School meminta, siswanya harus S1, karena peminat terlalu banyak. Kenapa harus S1? karena kami ingin mendapatkan mereka yang matang secara emosi, dan punya analisis matang. Sedangkan kalau lulusan SMA, umurnya masih muda, dan kalau sudah lulus jadi pilot, dapat duit besar. Bayangkan gaji pilot bisa 50 juta sebulan. Ditakutkan karena dia masih labih, belum matang, nanti malah terjadi penyimpangan," kata Chandra.
Setiap masa penerimaan, NAM Flying School membatasi calon siswa hanya 30 orang. Satu tahun dua angkatan, atau dua kali penerimaan. Mereka berlatih menggunakan 8 pesawat, dan dua simulator.
Sumber
Jumat, 25 Oktober 2013
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Biaya sekolah calon pilot pada sekolah-sekolah penerbangan mencapai setengah miliar, Rp 500 juta. Nilai ini tentu sangat memberatkan calon siswa yang berasal dari keluarga ekonomi lemah.
Namun bagi anda yang bercita-cita menjadi pilot, persoalan biaya tidak menjadi pengganjal meraih cita-cita, karena Sriwijaya Air menggandeng Bank Internasional Indonesia menyediakan beasiswa ikatan dinas.
"Kami menyediakan beasiswa yang bekerja sama dengan BII. Misalnya dia beprotensi, tetapi dia tidak mampu secara ekonomi, maka kami carikan dana ke BII, lalu setelah lulus, bekerja kontrak atau ikatan dinas dengan Sriwijaya, selama 10 tahun. Selama itu, dia mencicil ke bank, cukup ringan," kata Direktur Utama Sriwijaya Air Chandra Lie saat menerima manajemen Tribunnews.com di kantor Sriwijaya Air di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Kamis (24/10/2013) sore.
Siswa yang membayar biaya pendidikan dengan beasiswa ikatan dinas, cukup menyediakan dana sebesar Rp 100 juta atau sektiar 20 persen dari biaya pendidikan. Uang itu pun dapat dicicil beberapa kali selama pendidikan. Sisanya, Rp 400 juta dipinjami bank dan akan dibayar setelah siswa bekerja di Sriwijaya Air.
"Mengapa harus ada dana pribadi, karena kami benar-benar mencari orang yang serius, baik dari siswanya maupun dari orangtuanya," kata Chandra.
Sriwijaya Air bekerja sama dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) melalui penyediaan fasilitas pinjaman berjangka untuk siswa NAM Flying School. NAM Flying School adalah sekolah pendidikan penerbang yang dimiliki oleh PT National Aviation Management (NAM), anak perusahaan Sriwijaya Air. NAM Fling School yang berbasis di bandara Depati Amir Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.
Setiap siswa harus mengeluarkan biaya lebih dari setengah miliar untuk penginapan dan makan di asrama, serta biaya pendidikan dan pelatihan selama 9-12 bulan. Siswa penerbang belajar teori sampai praktik latihan menerbangkan pesawat mulai dari simulator hingga pesawat terbang benaran.
Sekolah penerbangan milik Chandra Lie ini menawarkan kursus yang mendapatkan sertifikat private pilot license (PPL), Commercial Pilot License (CPL), instrument rating, flight instructur course dan foreign endorse license.
Sekolah penerbangan ini beroprasi pada tahun keempat. Saat ini, siswa yang mengikuti pendidikan telah mencapai penerimaan atau angkatan ke-7.
"Animo calon pilot tinggi sekali. Dari seluruh Indonesia, bahkan dari luar negeri, ada peminatnya," ujar Chandra.
Semula, peminat masih dilayani lulusan SMA dan sederajat. Namun dalam perjalanannya, untuk menghasilkan pilot yang matang secara emosional, NAM Flying School manaikkan syarat calon siswa, yakni lulusan sarjana.
"Untuk itu NAM Flying School meminta, siswanya harus S1, karena peminat terlalu banyak. Kenapa harus S1? karena kami ingin mendapatkan mereka yang matang secara emosi, dan punya analisis matang. Sedangkan kalau lulusan SMA, umurnya masih muda, dan kalau sudah lulus jadi pilot, dapat duit besar. Bayangkan gaji pilot bisa 50 juta sebulan. Ditakutkan karena dia masih labih, belum matang, nanti malah terjadi penyimpangan," kata Chandra.
Setiap masa penerimaan, NAM Flying School membatasi calon siswa hanya 30 orang. Satu tahun dua angkatan, atau dua kali penerimaan. Mereka berlatih menggunakan 8 pesawat, dan dua simulator.
Sumber
Quote:
Lion Air Jualan Tiket di 8.000 Titik Minimarket
Rabu, 23 Oktober 2013
JAKARTA - Jaringan ritel Alfamart, Alfamidi, Lawson dan DAN+DAN menggandeng perusahaan penerbangan swasta PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) untuk mempermudah pembayaran tiket. Selama ini calon penumpang membayar lewat mesin ATM, namun saat ini dapat membayar kode booking tersebut di seluruh jaringan gerai Alfamart di seluruh Indonesia.
Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengatakan Kerjasama strategis tersebut bersifat meningkatkan pelayanan dan saling menguntungkan. Sehingga calon penumpang, lanjutnya, untuk membeli tiket, tidak perlu lagi mencari tempat yang jauh, cukup mampir ke gerai Alfamart grup.
"Sangat efisien, sisi pelayanannya sangat memudahkan. Kita sedang memproses, kedepan meningkatkan lagi kerjasama saling menguntungkan. Semoga kerjasama ini tetap meningkat," ujarnya dalam rilis kepada Okezone, Rabu (23/10/2013).
Seiring jumlah gerai yang makin bertambah setiap hari, penjualan tiket tersebut sudah bisa dilakukan di seluruh gerai Alfamart yang tersebar di lebih dari 8 ribu titik. Melalui sistem pembayaran tersebut, Alfamart dapat melakukan proses pengolahan data dan verifikasi instan melalui kode pemesanan (booking) yang sudah dilakukan lewat internet untuk mengeluarkan konfirmasi pembayaran saat itu juga.
"Jadi sifatnya jaringan yang membantu Lion Air dalam proses pengolahan dan penerimaan dana masuk dilengkapi laporan yang terinci. Tentu banyak juga konsumen Lion Air yang berbelanja di Alfamart, dengan kemudahan ini tak ada lagi yang setelah booking terlambat, itu enggak ada lagi terlambat. Bahkan lebih cepat dan fleksibel," klaimnya.
General Manager Service Lion Air Group Ari Azhari mengatakan dengan adanya layanan tersebut diharapkan semakin memudahkan para calon penumpang pesawat Lion Air dalam pembayaran kode pemesanan tiket pesawat. Apalagi, lanjutnya, gerai Alfamart banyak yang buka 24 jam.
"Ini memudahkan bagi yang mereka membeli tiketnya dengan cepat. Enggak perlu cari ATM begitu sulitnya," ujar dia mempromosikan. (wdi)
Sumber
Rabu, 23 Oktober 2013
JAKARTA - Jaringan ritel Alfamart, Alfamidi, Lawson dan DAN+DAN menggandeng perusahaan penerbangan swasta PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) untuk mempermudah pembayaran tiket. Selama ini calon penumpang membayar lewat mesin ATM, namun saat ini dapat membayar kode booking tersebut di seluruh jaringan gerai Alfamart di seluruh Indonesia.
Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengatakan Kerjasama strategis tersebut bersifat meningkatkan pelayanan dan saling menguntungkan. Sehingga calon penumpang, lanjutnya, untuk membeli tiket, tidak perlu lagi mencari tempat yang jauh, cukup mampir ke gerai Alfamart grup.
"Sangat efisien, sisi pelayanannya sangat memudahkan. Kita sedang memproses, kedepan meningkatkan lagi kerjasama saling menguntungkan. Semoga kerjasama ini tetap meningkat," ujarnya dalam rilis kepada Okezone, Rabu (23/10/2013).
Seiring jumlah gerai yang makin bertambah setiap hari, penjualan tiket tersebut sudah bisa dilakukan di seluruh gerai Alfamart yang tersebar di lebih dari 8 ribu titik. Melalui sistem pembayaran tersebut, Alfamart dapat melakukan proses pengolahan data dan verifikasi instan melalui kode pemesanan (booking) yang sudah dilakukan lewat internet untuk mengeluarkan konfirmasi pembayaran saat itu juga.
"Jadi sifatnya jaringan yang membantu Lion Air dalam proses pengolahan dan penerimaan dana masuk dilengkapi laporan yang terinci. Tentu banyak juga konsumen Lion Air yang berbelanja di Alfamart, dengan kemudahan ini tak ada lagi yang setelah booking terlambat, itu enggak ada lagi terlambat. Bahkan lebih cepat dan fleksibel," klaimnya.
General Manager Service Lion Air Group Ari Azhari mengatakan dengan adanya layanan tersebut diharapkan semakin memudahkan para calon penumpang pesawat Lion Air dalam pembayaran kode pemesanan tiket pesawat. Apalagi, lanjutnya, gerai Alfamart banyak yang buka 24 jam.
"Ini memudahkan bagi yang mereka membeli tiketnya dengan cepat. Enggak perlu cari ATM begitu sulitnya," ujar dia mempromosikan. (wdi)
Sumber
Quote:
Berharap agan-agan mau memberikan
Syukur-syukur klo bersedia kasih
tolong jangan di lempar
Syukur-syukur klo bersedia kasih
tolong jangan di lempar
Diubah oleh ario84 28-10-2013 04:26
0
2.6K
Kutip
9
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan