Liputan6.com, Dhaka: Mungkin bisa dibilang kehadiran bocah berusia 9 tahun yang disebut sebagai 'bos' cilik ini sangat menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Meski bukan bos sebenarnya, namun pada usianya yang baru menginjak 9 tahun, ia sudah banting tulang dengan bekerja di sebuah pabrik garmen di Dhaka, Bangaldesh. Bahkan ia tak sungkan untuk membantu pekerja lainnya.

Adalah Meem, seperti diberitakan News.com.auyang dimuat Liputan6.com, Sabtu (12/10/2013), yang bekerja menjahit pakaian selama 12 jam sehari. Dengan bayaran kurang dari US$ 35 per bulan atau kurang dari Rp 397 ribu.

Meem menggunakan uang penghasilannya untuk membantu keluarga. Dia juga menyisihkan sebagian untuk membeli koleksi jepitan rambut yang disenanginya.
Menurutthestar.co, setiap hari Meem bekerja mulai pukul 09.00 hingga pukul 21.00 atau 12 jam.
Dia mendapatkan waktu istirahat 1 jam untuk makan siang, dan menghabiskan sisa waktu istirahatnya untuk duduk di lantai beton untuk menghilangkan gerah.

Meskipun ia bekerja sebagai asisten penjahit, tapi kadang-kadang ia juga melatih serta mengawasi staf baru. Seperti mengajari bagaimana memotong benang yang benar. Bahkan suka mengajari bahasa Bengali dan mengajari cara tersenyum saat punggung terasa pegal ketika memotong benang. Tindakannya seperti 'bos' cilik.

Meem yang tak pernah lagi bermain layaknya anak-anak, bermimpi suatu hari menjadi operator mesin jahit.

"Ketika saya menjadi operator jahit, saya akan membuat kaos yang sangat bagus. Tak seorang pun akan berteriak padaku," ujar Meem.

"Saya ingin bekerja di sebuah pabrik besar suatu hari nanti. Ada lebih banyak uang. Mungkin aku harus tinggal di sini selalu. Ini sangat dekat dengan rumah," ucap Meem.

Sumber

pekerja anak anak