Mungkin agan-agan sekalian pernah mendengar atau bahkan tau kalau ternyata sebagian ekonomi dunia dikuasi oleh penguasha Yahudi. Menurut data Statistik menyatakan 10 persen dari daftar orang terkaya versi Forbes dan CEO 500 perusahaan terbesar versi Fortune adalah bangsa Yahudi yang jumlahnya hanya 0,2 persen dari populasi dunia dan justru bukan Amerika Serikat.

Dari informasi yang ane dapat bangsa Yahudi menguasi hampir seluruh sektor penting di seluruh dunia ini. Siapa yang tidak pernah mendengar nama dengan Mikhail Khodorkovsky, Roman Abramovich dan Leonid Nevzlin? Mikhail Khodorkovsky adalah orang terkaya nomor wahid di Rusia, sedangkan Roman Abramovich sendiri memiliki industri alumunium kelas dunia dan sang empunya klub besar Inggris, Chelsea, sementara Leonid Nevzlin juga adalah seorang pengusaha kaya raya. Mereka semua adalah potret pebisnis Yahudi yang sukses di Rusia.
Di Swiss ada N*stle milik penguasaha Yahudi. Perusahaan ini banyak menghasilkan produk yang kita konsumsi sehari-hari, seperti penyedap rasa, MAGGI, cokelat KitKat, Milk Bar dan N*scafe, termasuk merk HP N*kia jg dipunya bangsa Yahudi.

Itu cuma sebagian yg ane dapat gan, mungkin ada yg mau nambahin silahkan

yg jadi pertanyaan ane gimana sih strategi bisnis bangsa Yahudi smpe menguasai sebagian ekonomi dunia?

Jawabannya Gan:
Menurut Levi Bracman bahwa dalam sejarahnya bangsa Yahudi punya arti yg macem-macem gan. Sebagian orang misalnya menganggap Yahudi sebagai gerakan politik-Zionisme. Sebagian yg lain menyebutnya sebagai bentuk budaya tertentu, lengkap dengan aksen, etika, dan rasa humor. Bagi yang lain lagi menganggap Yahudi sebagai jenis masakan.

Tapi masih menurut Levi Bracman ternyata org Yahudi dalam bisnisnya dipandu sm Taurat, juga dikenal sebagai Ibrani Alkitab (dan orang Kristen sebagai Perjanjian Lama). Berdasarkan sejarahnya kalau kita telaah Dua abad terakhir telah melihat penurunan yang luar biasa religiusitas sebagian besar orang Yahudi untuk berbagai alasan.
Tapi apa yang sulit bagi orang luar untuk memahami adalah kenyataan bahwa bahkan orang-orang Yahudi non-religius ternyata dalam aktifitas bisnisnya masih punya empat ribu tahun tradisi keagamaannya gan. Beberapa menyatakan itu adalah warisan genetik.

Ini yg katanya bentuk osmosis. Bangsa Yahudi yang sudah meninggalkan studi tentang Yudaisme aktif dalam dua abad terakhir masih tumbuh dalam masyarakat dan meresapi nilai-nilai Taurat. Tapi pertanyaan lanjutannya gimana kita bisa kaitkan teori yang mengatakan bahwa tulisan-tulisan suci agama merupakan sumber bisnis yang sukses?

Nah menariknya ternyata bangsa Yahudi menerapkan sisi spiritualitas dalam memaknai uang dan keberhasilan dalam bisnis. Dalam tradisi Yahudi uang bukanlah komoditi fisik atau materi, itu komoditas spiritual, sebuah refleksi dari kepercayaan dan komitmen. Itu lebih dari logam atau lembaran kertas berwarna. Uang bagi bangsa Yahudi adalah komoditas rohani dan bagaimana kekayaan diciptakan dalam proses spiritual.

Kesimpulan ane intinya uang bukan segala-galanya dan spiritualitas menjadi dorongan buat mencapai sukses, tdk cm dlm bisnis tp jg yg lain-lain kali gan gak peduli apapun agamanya...
sumber: RAHASIA BISNIS YAHUDI, Buku Cara Bisnis Orang Yahudi-Rabi Levi Brackman & Sam Jaffe, 2008