Ijinkan sy berbagi sedikit cerita mengenai pendakian gunung salak, yang mesti sepet tapi tetap berair.

Sedikit tentang gunung salak
Gunung Salak merupakan sebuah gunung berapi yang secara administratif berada di wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Gunung ini memiliki beberapa puncak diantaranya adalah puncak Salak I dengan ketinggian 2.211 m dpl dan puncak Salak II dengan ketinggian 2.180 m dpl. Gunung Salak bukanlah nama dari tanaman salak, namun berasal dari bahasa sangsekerta “salaka” yang berarti perak. Letusan terakhir gunung ini terjadi pada tahun 1938 berupa erupsi freatik yang terjadi di kawah Cikuluwung Putri. Pendakian Gunung Salak dapat melalui beberapa jalur pendakian. Puncak yang sering didaki adalah puncak I dan II. Puncak Salak I dapat didaki dari arah Cimelati dekat Cicurug, Cidahu Sukabumi atau Kawah Ratu Gunung Bunder.

Hari Jum'at 4/10'13 ane dan 2 orang kawan ingin mencoba menapaki gunung salak yang katanya terdapat ribuan mistik didalamnya. dengan niat yang tulus dan mental yang sebesar biji sesawi kami mulai berangkat dari kp. rambutan jakarta pukul 9 menuju cicurug.
sampai dicicurug waktu sudah menunjukkan pukul 23.30 malam, celingak celinguk akhirnya dapat angkot, nego kebarat ketimur akhirnya deal di angka 50.000 untuk 3 orang.

Berangkatlah kita menuju basecamp, tp ternyata angkot tidak sampai ke base hanya sampai di mess para pekerja JavanaSpa, alhasil kamipun harus kembali berjalan sejauh kira" 3km.
Puas berjalan kaki, akhirnya kamipun sampai di pos registrasi, namun sayang kondisi pos sudah tutup saat itu, sehingga harus menunggu pagi.
Kamipun beristirahat di saung samping pos registrasi.

Sabtu 5/10'13 pukul 5.30 kami terbangun dan mulai bersiap melakukan pendakian serta registrasi terlebih dahulu. Di dalam pos registrasi sy banyak melihat foto" mayat korban keganasan gunung salak.
Namun itu sy anggap sebagai pembelajaran bahwa tidak ada yang bisa menaklukkan alam, tidak ada kesombongan dan keegoisan.

Selesai registrasi, nyari" sarapan akhirnya pendakian pun dimulai, namun kembali kami harus berjalan lagi untuk mencapai pintu hutan



Selepas berdoa kamipun bertiga melanjutkan perjalanan, langkah demi langkah detik demi detik terus berjalan hingga akhirnya kami sampai di pos bajuri untuk beristirahat dan mengisi kembali perbekalan air, karna selepas pos bajuri ini sudah tidak ada lagi sumber air hingga ke puncak.

Setelah mengisi perbekalan air, kamipun kembali melanjutkan perjalanan. Jalur yang kami lalu setelah pos bajuri sangat berbeda dengan awal, jalurnya lebih berat. setapak demi setapak kami melangkah, dan kami sempat juga down melihat kawan - kawan rimba banyak yang turun lagi karna jalur yang berat dan juga terdapat longsor yang jadinya mengharuskan kita melipir ke pinggir jurang.

Hari semakin sore namun puncak tak sampai - sampai hingga akhirnya kamipun terjebak diantara hujan dan jurang.dengan sigap mendirikan tenda namun tenda yang seharusnya memberikan kenyamanan malah menjadi kolam ikan.

Tidak banyak yang kami lakukan, selain menguras tenda dan membetulkan kembali sheet" yang kurang kencang.
Akhirnya kamipun tertidur lelap, pagipun datang kami bersiap melanjutkan perjalanan dengan pakaian dan peralatan yang basah semua , namun semangat ini tak patah untuk menggapai puncak salak.









Lama berjalan, akhirnya kami sampai dipuncak gunung salak. dengan perasaan haru dan bangga karna cobaan yang kami lewati cukup menguras tenaga dan mental.







Selesai berfoto dan menikmati keindahan alam Indonesia, kamipun melanjutkan turun kembali untuk segera packing karna cuaca sudah mulai mendung dan gerimispun sudah sedikit turun.
Perjalanan turunpun tidak kalah menarik karna kami harus tersesat dua kali belum lagi pacet dan lumpur yang sudah menunggu kehadiran kami.

Lama berjalan akhirnya kamipun sampai di pintu rimba dengan selamat dan tidak kurang satu apapun, walau teman kami ada yang drop.
Seperti inilah perjalanan gunung salak meski jalurnya sepet tapi selalu ada air yang kluar atau cerita dan kenangan yang manis untuk diingat.