Curah hujan cukup tinggi diprediksi bakal mengguyur Jakarta pada medio Desember atau Januari. Badan Mateorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan Gubernur Jokowi segera mengambil langkah antisipasi untuk mengatasi dampak dari cuaca tersebut, terutama potensi banjir.

Direktur BMKG, Andi Eka Sakya, mempekirakan musim hujan akan terjadi mulai Oktober, tetapi puncaknya antara Desember 2013 atau Januari 2014.

Untuk itu Pemprov DKI Jakarta harus siap menghadapinya. Terlebih prediksi tersebut berkaitan dengan bencana banjir yang melanda Jakarta saat musim hujan.

“BMKG menawarkan berkaitan dengan informasi sekiranya dibutukan kita bisa bekerjasama terutama terkait dengan sistem peringatan dini,” kata Andi, usai bertemu dengan Jokowi, di Balaikota Pemprov DKI Jakarta, Jumat (27/9).

Sistem peringatan dini yang dimaksud yakni, menginformasikan mengenai perkembangan awan yang terjadi. Nantinya pihak BMKG akan mengirimkan informasi yang dimilikinya kepada pemprov melalui sistem IT. “Nanti kita link melalui sistem IT, sehingga kawan-kawan di DKI melihat, kira-kira trennya seperti apa, sehingga bisa mengantisipasi apa yang bisa dilakukan,” ujarnya.

Menurut Andi, wilayah Jakarta Selatan akan lebih dahulu terjadi musim hujan. Hal tersebut dipengaruhi dengan mekanisme dari moon soon. Kemudian akan bergerak ke wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara. “Tahun ini akan dimasuki musim hujan tepat waktu. Sekitar bulan Oktober-November. Mungkin September akhir juga sudah berasa. Tapi kan ujan tidak akan langsung,” ucapnya.

MALAM HARI

Dikatakan Andi, di awal musim, hujan banyak datangnya pada malam hari. Ia menyaranan agar saluran air di ibukota untuk dibersihkan. Penyebab banjir tidak hanya dari hujan, tetapi juga kondisi saluran air yang ada.
Pada musim penghujan kali ini, menurut Andi, tidak ada potensi cuaca ekstrim, seperti badai. Kendati demikian masyarakat tetap diminta waspada terhadap musim hujan sekarang.

Jokowi mengaku terus melakukan persiapan dalam menghadapi musim hujan. Salah satunya yakni pengerukan waduk dan sungai yang sudah berjalan, seperti Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, Kali Pesanggarahan, Kali Angke, Kali Sunter, dan Kali Ciliwung.

Sementara itu, untuk saluran air yang ada di tengah kota, lanjut Jokowi, sudah mulai dikeruk sejak tiga bulan lalu. Ia pun berjanji pengerukan waduk akan terus dilakukan secara bertahap. (guruh/st)