Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

akhwat.sejatiAvatar border
TS
akhwat.sejati
Cara Pacaran Menurut Islami, Gan..
Bentuk pacaran Islami ternyata lebih halus, mungkin tidak berdua-duaan atau khalwat, tidak berpegangan tangan. Tetapi tetap bertemu rutin untuk mengobati kerinduan keduanya. Yang pasti SMS dan E-mail sudah jadi sunnah dan kebiasaan sehari-hari. Mereka berdua saling membantu, saling menyemangati dan saling mendukung. Saling memberikan nasihat, bertemu di tempat pengajian atau masjid dan berbagai hiilah yang lainnya.

Berikut mungkin gambaran kongkrit dan penerapan pacaran Islami sebagai berikut:

>>jika bertemu, ”Assalamu’alaikum ukhtiku”, “assalamualaikum ya akhi”, yang keterlaluan parahnya dibalas dengan “wa’alaikum SAYANG”. Astagfirullah

>>jika bertemu maka saling menundukkan pandangan (ghadhul bashar), tetapi justru inilah manisnya menurut mereka, pandangan malu yang sedikit menunduk tapi mencuri pandang

>>janjian bertemu biasanya di masjid

>> Waktu bertemu yang paling ditunggu adalah jika ada kegiatan dakwah. Misalnya syuro tidak pakai hijab [kesempatan puas memandang wajahnya], kajian, training, rihlah dan lain-lain. Ini sebagai pengganti malam minggu. Semakin banyak kegiatan semakin sering bisa berhubungan dengan kedok mengurus dakwah.

>>jika bertemu tetap jaga jarak, duduk berjauhan 2-3 meter.

>>tema pembicaraan seputar dakwah dan ilmu tetapi diselipkan sedikit dengan curhat-curhat. Awalnya curhat mengenai pengalaman dakwah, tetapi lama-kelamaan curhat masalah pribadi.

>>sering SMS menasehati, “wahai mujahidku shalat dhuha telah tiba”, “wahai pengemban dakwah kita bersama pasti bisa”. Dan tengah malam saling miscall untuk bangun shalat malam.

>>jika sudah sesak rindu memaksa keluar dari dada, maka rasa cinta itu diungkapkan [nembak],

”yaa Ukhti, Uhibbuki fillaah” [wahai ukhti saya mencintaimu karena Allah]

Pasti dijawab dengan perasaan berbunga-bunga

”Ahabbakalladzii ahbabtanii lahu [Semoga Allah mencintaimu karena engkau telah mencintaiku karena-Nya]” [HR. Abu Dawud IV/333 dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud III/965]

Dan tentu tidak lupa mencantumkan dalilnya,

“Apabila seseorang mencintai saudaranya maka hendaklah dia memberitahu bahwa dia mencintainya.” [HR. At-Tirmidzi no 2392 dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam as-Shahiihah no.418]

Ini semua sekali lagi adalah tipu daya setan dan menghiasi amal-amal buruk menjadi Indah dan dianggap baik oleh manusia. Wallahu musta’an.

INSYA ALLAH BERSAMBUNG..
Diubah oleh akhwat.sejati 27-09-2013 04:11
0
2.3K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan