Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

oikutsuAvatar border
TS
oikutsu
Juara Dunia Kungfu Itu Pembunuh Berantai
BILBAO - Juan Carlos Aguilar, 47 tahun, adalah pria istimewa di Cina. Dia satu-satunya orang Barat yang mendapat gelar master dari perguruan silat Shaolin.

Gelar kehormatan diraih Aguilar setelah tiga kali memenangi kejuaraan dunia kungfu. Ia juga tercatat delapan kali juara nasional di Spanyol.

Sukses Aguilar itu membuatnya ramai diberitakan oleh media massa Eropa pada 1990-an. Selepas keriuhan itu, Aguilar berubah jadi lebih alim, bahkan sempat membuka kuil Buddha Samudra Kesentosaan di Cina.

“Sebagai penganut Buddha, saya percaya jiwa itu seperti manusia yang bisa diajak berkomunikasi,” kata Aguilar dalam wawancara kepada stasiun televisi Antena 3 pada 2007. “Karena itu, saya minta izin dan memohon pengampunan kepada roh.”

Aguilar juga acap kali muncul dalam video pelajaran kungfu dan filosofi Shaolin di YouTube. Sedangkan dalam kesehariannya di Bilbao, Aguilar membuka tempat latihan kungfu Zen4.

Di tempat latihan itulah seorang saksi melihat Aguilar menjambak rambut seorang perempuan dan menariknya ke dalam. Polisi pun mendobrak pintu tempat latihan itu dan menemukan Aguilar dan seorang perempuan di sebuah ruangan kecil.

Pada Ahad lalu itu, polisi menemukan si perempuan tergeletak di sudut ruangan. Tangan, kaki, dan lehernya terikat serta mulutnya dilakban.

Perempuan yang terluka itu dilarikan ke rumah sakit dan hingga kini masih koma. Aguilar, yang berdiri di dekat perempuan itu, tak mengeluarkan jurusnya saat ditangkap.

Saat diinterogasi, Aguilar mengakui telah memukuli perempuan itu. Yang mengejutkan, dia juga mengaku telah membunuh seorang pekerja seks asal Republik Cek.

Kepolisian Basque menduga bukan kali itu saja Aguilar membunuh. Benar saja, saat melakukan penggeledahan, polisi menemukan tulang-belulang manusia di dalam kantong sampah di Zen4.

Kepala kepolisian setempat, Lucio Cobos, mengatakan pihaknya masih menyelidiki tulang manusia itu demi memastikan jumlah korban Aguilar. “Akan butuh waktu lama buat merampungkan kasus ini,” ujarnya.

Cobos memerintahkan anak buahnya menyelidiki rumah Aguilar di kawasan Duesto. Karena rumah itu di tepi sungai, ia juga minta penyelam mencari jasad atau tulang manusia yang mungkin di buang ke sana.

Penyelidik juga memeriksa semua kantong sampah yang berasal dari daerah rumah Aguilar. Sementara itu, polisi, kata Cobos, akan memeriksa kondisi kejiwaan Aguilar.
0
3.1K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan