Yak siapa yang tidak tahu dengan gambar diatas? Itu adalah salah satu teman setia dikala manusia sedang menonton sebuah film di bioskop, memang makanan tersebut tidak hanya pas dimakan saat dibioskop saja tetapi image makanan tersebut sudah identik dengan bioskop.
POPCORN
Kali ini ane mau cerita dikit perjalanan panjang si popcorn hingga menjadi ‘teman nonton’ paling populer di dunia dan salah satu ritual saat nonton di bioskop.
Di zaman sekarang ini, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa melahap popcorn ketika sedang menonton film di bioskop sudah menjadi ritual masyarakat dunia. Apapun genre dan cerita filmnya, semua bioskop selalu menyediakan popcorn sebagai hidangan utamanya, lengkap dengan mesin “pop! pop!” nya yang khas.
Bahkan karena saking populernya, popcorn secara tidak langsung telah menjadi salah satu simbol dunia film yang paling tenar di dunia. Bahkan sampai ada sebutan popcorn movies untuk summer action flick. Tapi di balik kepopuleran itu, banyak kah dari para pelahapnya yang tahu soal kisah perjalanan si popcorn?
Spoiler for Asal Muasal si Popcorn:
Quote:
Gambaran dari Hernando Cortes tentang ritual suku Aztec
Quote:
Asal-mula kelahiran popcorn mulai terkuak pada tahun 1948-1950. Ketika sedang ekspedisi dalam sebuah gua di New Meksiko, tim mahasiswa alumni Harvard University, Herbert Dick dan Earle Smith, menemukan fosil popcorn yang berusia 5600 tahun. Fosil tersebut rupanya juga ditemukan di Peru dan Utah.
Dari catatan sejarah terkuaklah perjalanan lawas popcorn. Hernando Cortes (1485-1547), pemimpin ekspedisi kerajaan Spanyol yang menghancurkan suku Aztec dan menguasai Meksiko pada abad 16, menulis dalam buku diary-nya bahwa popcorn adalah makanan penting bagi suku Aztec.
Mereka bahkan menggunakan popcorn untuk dekorasi ritual upacara, sebagai kalung, dan hiasan pada patung dewa suku Aztec. Sebagai bagian dari ritual upacara, popcorn yang berwujud seperti bunga putih disebut suku Aztec sebagai persembahan untuk dewa air.
“Sejumlah perempuan muda menari, sebuah tarian popcorn. Popcorn yang dirangkai jadi semacam kalung atau karangan bunga itu ditaruh di atas kepala kepala para perempuan itu,” tulis Bernardino de Sahagún, seorang misionaris yang ikut dalam ekspedisi tersebut.
Tak hanya di daerah itu saja, beberapa ahli arkeologi mengemukakan bahwa popcorn juga sempat berkembang di Asia, terutama di daerah Cina, Sumatera, dan India. Kondisi ini malah terjadi jauh sebelum Columbus mengunjungi Amerika.
Spoiler for Mesin Pembuat si Popcorn:
Quote:
Mesin Popcorn Cretors bikinan Charles Cretors
Quote:
Namun, cemilan gurih ini baru dikenal oleh masyarakat umum pada tahun 1840. Sewaktu itu popcorn mulai dijual di acara pameran dan karnival-karnival. Popcorn pun jadi semakin populer ketika mesin pembuatnya yang lebih efisien dibikin pertama kali pada tahun 1885 oleh Charles Cretors, yang pada saat itu tinggal di Illionis.
Mesin Popcorn Cretors semakin tenar dari tahun ke tahun, dan dipajang di depan toko-toko untuk menarik perhatian masyarakat dengan suara “pop-pop”-nya yang khas itu. Perusahaan Cretors pun masih beroperasi sampai sekarang, di mana mesinnya itu telah dipakai oleh banyak bioskop di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Wilayah Illionis sendiri telah mematenkan popcorn sebagai ikon cemilan resmi mereka.
Popcorn mulai jadi sangat populer di Amerika Serikat pada saat Perang Dunia II dan kekacauan ekonomi dunia (Great Depression) berlangsung. Saat itu, nyaris seluruh produksi gula telah digunakan oleh tentara Amerika. Alhasil, popcorn menjadi satu-satunya cemilan yang dapat dibeli oleh seluruh masyarakat dari berbagai lapisan. Penjualannya jadi meningkat sampai tiga kali lipat, terlebih sejak mulai diperkenalkan oleh bioskop-bioskop pada saat itu untuk menggantikan permen dan bentuk manisan lainnya.
Pihak bioskop saat itu juga menurunkan harga tiket, sehingga menjadikan film sebagai hiburan utama masyarakat, baik dari kelas bawah sampai ke atas. Lalu untuk mencegah penurunan profit, pemilik bioskop mengakalinya dengan menjual popcorn di dalam bioskop dan menggunakan mesin popcorn Cretors yang telah disempurnakan oleh seorang investor, Charles Manley.
Spoiler for si Popcorn Untungkan Bioskop:
Quote:
Outlet penjualan snack termasuk popcorn di bioskop
Quote:
Tidak disangka, penjualan popcorn ini justru berdampak sangat besar pada profit yang diperoleh pemilik bioskop. Soalnya, keuntungan dari penjualan popcorn itu 100% diambil mereka. Tidak seperti penjualan tiket, di mana bioskop harus berbagi juga dengan studio film.
Berkat kepopuleran film di masyarakat, Hollywood jelas ikut terkena dampaknya. Mereka mengalami masa keemasan (disebut juga sebagai Hollywood Golden Age), karena film-film mereka sangat laris di bioskop. Jumlah film yang diproduksi pun meningkat pesat dari tahun ke tahun. Bahkan, beberapa di antaranya telah menjadi legenda. Sebut saja The Wizard of Oz (1939), Gone with the Wind (1939), Citizen Kane (1941), Casablanca (1942), dan lain sebagainya.
Lucunya, sebelum Perang Dunia II dan kekacauan ekonomi terjadi, atau ketika era film bisu masih berjaya, pihak bioskop sangat membenci popcorn. Saat itu, mereka menganggap popcorn mengotori interior bioskop dan mengganggu penonton lain, karena bunyi “kriuk-kriuk” yang dihasilkannnya. Padahal, masyarakat sangat menyukai cemilan tersebut. Sampai-sampai banyak bioskop pada saat itu juga melarang para penonton untuk membawa masuk popcorn yang telah mereka beli dari luar.
Barulah setelah Perang Dunia II berakhir dan ketika segala bentuk manisan mulai kembali masuk bioskop, penjualan popcorn justru masih bertahan kuat. Penyebabnya, para penonton sudah terbiasa melahap popcorn ketika menyaksikan film di bioskop. Memakan popcorn jadi semacam ritual yang kemudian diterapkan pula oleh bioskop di negara lain, tentu selain juga didorong oleh motif untuk meningkatkan pemasukan.
Spoiler for Proses Jadi si Popcorn:
Quote:
Suhu panas yang tinggi membuat jagung jadi 'meledak', dan jadilah popcorn
Quote:
Bagaimana biji-biji jagung tersebut bisa ‘meledak’ sambil mengeluarkan bunyi “pop-pop” kemudian menjelma jadi popcorn.
Tak seperti biji-bijian lain, jagung dilindungi oleh lapisan luar yang kuat dan keras. Padahal di bagian dalamnya terdapat air, minyak jagung dan zat pati. Nah, ketika jagung tersebut terkena suhu panas yang sangat tinggi (sekitar 180˚ celsius), air dan minyak di dalamnya akan berubah menjadi uap bertekanan tinggi, sedangkan zat patinya menjadi sangat lembut.
Akibat terkena tekanan yang kuat tersebut, lapisan luar jagung tak kuat menahan. Ia pun meledak dan bagian dalamnya akan keluar, lalu membentuk semacam busa. Jadilah popcorn yang kita kenal dan kunyah selama ini.
Spoiler for Jenis-jenis si Popcorn:
Quote:
Popcorn Asin
Quote:
Popcorn Manis
Quote:
Popcorn Caramel
Quote:
Popcorn Keju
Quote:
Popcorn Warna
Quote:
Popcorn Original
Nah itulah sepintas tentang perjalanan si Popcorn, makanan ringan yang pastinya tidak bikin kenyang.. kecuali dicampur pake nasi. Makanan ini tidak akan lenyap sepertinya sampai akhir zaman nanti, jadi tenang cucu-cucu dan cicit-cicit agan dan sista pastinya juga nanti akan mencicipi si Popcorn