ilesancAvatar border
TS
ilesanc
5 Material Baru Ciptaan Manusia Yang Akan Membentuk Masa Depan
Lupakanlah alam sejenak, ketika berbicara soal bahan atau material, kejeniusan akal manusia sanggup menciptakan beberapa bahan yang sangat berguna - bahkan terlihat gila - yang pernah kamu temui.
Inilah lima material baru ciptaan manusia yang kegunaannya sangat tidak terbatas:

1. Aluminum Bubble Wrap
Tahu kan yang namanya bubble wrap, itu lho plastik bergelembung udara yang biasa dijual di fjb kaskus sebagai bahan pembungkus paket. Anak ane yang terkecil suka sekali pencet2 gelembungnya, eh padahal ane sendiri terkadang juga suka tuh pencet2, lumayan buat ngusir stress. Nah sekarang coba bayangkan bahan pembungkus favorit kita ini tapi berbahan dasar metal alias logam. OK mungkin metallic bubble wrap nantinya gak bakalan gampang dipencet lagi, namun ia bakal lebih berguna. Sekelompok insinyur dari North Carolina State University telah mengembangkan sebuah bentuk baru dari pembungkus bergelembung udara berbahan aluminum, yang mereka klaim sanggup merevolusi bahan2 pembungkus dan perlengkapan perlindungan.
Para ilmuwan mengambil selembar aluminum tipis, kemudian menggunakan roller yang memiliki benjolan2 untuk membentuk cekungan2 kecil pada lembaran aluminum tersebut. Tidak seperti saudaranya yang berbahan polyethylene alias plastik, cekungan2 ini kemudian diisi dengan material berbusa seperti calcium carbonate, sebelum ditutup dengan selembar aluminum yang lain. Hasilnya, sebuah susunan gelembung yang mampu menyerap berbagai macam massa energi, berbobot 30% lebih ringan daripada lembaran logam biasa, dan hampir 50% lebih kuat. Ia sangat mudah dibuat, tidak terlalu mahal - dan akan segera dipakai pada segalanya mulai dari pembungkus pengiriman paket untuk bahan2 yang rentan pecah sampai ke helm sepeda. Hanya jangan sampai tergoda untuk memencetnya, kamu gak akan sanggup.

2. Titanium Foam
Lupakan expandes polystyrene dan elastomer berongga: busa yang akan segera kamu pegang dan rasakan akan terbuat dari titanium, yaitu logam mahal yang banyak dipakai mulai dari mur & baut penyambung tulang patah sampai pada struktur pesawat terbang dan roket luar angkasa karena kekuatan, keringanan dan ketahanan karatnya. Dengan cara menyaturasi busa polyurethane dengan cairan berbahan serbuk titanium dan bahan perekat, sangatlah mungkin untuk memaksa bahan logam tersebut untuk menempel kepada bentuk berongga udara dari busa polyurethane tersebut dan kemudian hilangkan struktur dasar dari busa tersebut. Hasilnya yaitu sebuah anyaman titanium yang berbentuk seperti busa polyurethane, yang bisa dipanaskan untuk merubah bentuk dan kegunaannya.
Fungsi pastinya bergantung kepada porositas busa, namun hasil akhirnya sangatlah kuat dan - yang terpenting - sangatlah ringan. Kenyataannya, material ini sangatlah sempurna sebagai bahan pengganti tulang: ia secara menakjubkan berbentuk sangat mirip dengan struktur berongga dalam tulang, dan karena berongga, maka tulang baru pun bisa tumbuh didalam dan disekitar strukturnya, sangat menyatu dengan penanaman didalam tulang. Sungguh sesuatu yang membuat kita semakin dekat dengan Wolverine di alam sungguhan.

3. Graphene Aerogel
Graphene Aerogel atau gel udara berbahan graphene, dari namanya saja sudah terdengar seperti suatu bahan yang sangat ringan, dan kamu tidak salah karena ia baru saja memenangkan gelar sebagai material paling ringan se-dunia beberapa bulan yang lalu - dengan kerapatan yang lebih rendah dari gas helium dan hanya dua kali dari kerapatan gas hidrogen pada 0.16 mg/cm3. Benda ini kenyataanya melayang.
Material ini dibuat dengan menggunakan teknik baru yang melibatkan solusi pengeringan beku dari carbon nanotubes dan graphene untuk menciptakan semacam spons karbon. Hasilnya adalah material yang kuat dan elastis, dan juga sangat ringan sekali; ia sanggup menyerap minyak sebanyak 900 kali beratnya sendiri. Ketika - atau jika - ia sudah tersedia dan berharga murah, maka hal ini berarti ia bisa digunakan untuk menyerap minyak yang tumpah di laut dengan mudah, atau bisa juga digunakan sebagai bahan insulasi yang sangat efisien.

4. Artificial Spider Silk
Yaitu sutera/jaring laba2 buatan. Sutera dari laba2 adalah suatu bahan menakjubkan buatan alam, ia mampu menahan berat beratus kali berat badannya sendiri seperti dalam sarang jaring laba2, namun sangatlah sulit untuk membuatnya dalam jumlah besar - karena itulah sebuah perusahaan Jepang yang bernama Spiber sedang mengupayakan bagaimana cara memproduksinya secara sintesis. Mereka telah sanggup memecahkan kode genetis yang bertanggung jawab atas produksi fibroin pada laba2, yaitu sebuah zat protein kunci untuk menciptakan jenis turunan sutera yang sangat kuat.
Setelah mendapatkan komponen kuncinya, perusahaan tersebut juga menciptakan bakteri hasil rekayasa bio yang bisa menghasilkan sutera tersebut secara cepat - dan perusahaan tersebut juga mampu menciptakan sebuah sutera sintesis jenis baru hanya dalam waktu 10 hari saja, mulai dari coretan di kertas sampai barang jadi. Bakteri tersebut memakan gula, garam dan mikronutrisi lain, dan secara cepat bisa memproduksi protein sutera - yang mana bisa dirubah menjadi serbuk halus, dipintal dan diproses untuk menghasilkan serat, komposit, blok padat...segalanya. Dari satu gram fibroin ini bisa dihasilkan sutera sepanjang 9.000 meter alias 9 kilometer! Dan pada 2015 perusahannya berharap bisa memproduksi 10 ton fibroin. Sangat banyak untuk sebuah sutera, tanpa satupun laba2 yang terlihat!

5. Molecular Superglue
Lem super molekular. Jika jarimu pernah lengket satu sama lain terkena superglue (seperti Alteco) maka akan terasa sakit - namun coba bayangkan jika jarimu lengket menyatu oleh sebuah lem yang mengikat material dalam tingkat molekular: hal itu akan sangat terasa menyakitkan. Kenyataannya, sebuah tim peneliti dari University of Oxford telah menciptakan sebuah lem molekular yang terinspirasi dari Streptococcus pyogenes atau yang lebih terkenal dengan sebutan bakteri pemakan daging.
Mereka mengambil sebuah protein tunggal dari bakteri tersebut - yang biasa dipakai oleh bakteri itu untuk menempel ke sel manusia - dan dari situ mereka akan membentuk sebuah perekat molekular yang akan membentuk ikatan yang sangat kuat ketika bersentuhan dengan protein rekanan. Ikatan yang terbentuk akan menjadi sangat kuat sekali sehingga sewaktu seorang peneliti melakukan pengujian, sebuah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatannya patah sebelum sambungan perekatnya. Yang tertinggal hanya bagaimana menemukan cara untuk merubah protein2 tersebut kepada struktur molekular yang diinginkan untuk menciptakan perekat yang selektif dan sangat kuat sekali.
0
3.7K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan