Skalanews - Nada suara Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama langsung meninggi saat dikonfirmasi soal keluhan para pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan Kota Tua yang enggan direlokasi karena takut penghasilannya menurun.

Ditegaskannya, Pemprov DKI tak berkewajiban untuk menyediakan tempat seperti yang para PKL minta.

"Sudah saya bilang, bukan hak anda untuk menduduki suatu tempat. Dan bukan kewajiban kami untuk menyediakan anda tempat sesuai yang anda mau. PKL mesti membedakan ini," ucapnya pedas, saat ditemui di Balaikota, Jakarta, Rabu (11/9).

Dikatakannya, pihak pemprov sudah mengusahakan menyediakan tempat relokasi untuk para PKL. Tapi para PKL, kata dia, tentu tidak bisa semaunya saja. "Ini bukan tanah milik nenek moyang lu, dan tempat itu juga bukan punya anda."

Lagipula, kata Ahok, yang hidup di Jakarta bukan hanya PKL saja. Selain mereka, masih banyak masyarakat yang juga ingin menikmati hidup di Jakarta. "Adalah tugas kami untuk menertibkan itu."

Menyindir sikap para PKL yang enggan direlokasi meski sudah disediakan tempat, Ahok mengibaratkan bagaimana jika dirinya 'menduduki' wilayah Bundaran Hotel Indonesia, lalu berdagang di situ.

"Nanti kalau diusir kita bilang minta ditempatin di (hotel) Grand Indonesia. Nanti kalau ngga bisa diturutin gue ancam keluar ke jalan lagi," selorohnya.

Kembali ditegaskannya, Pemprov DKI tak ada urusan dengan para PKL yang ngeyel menolak direlokasi. "Sama seperti di Monas. kita akan buat penataan PKL. Kalau anda mau dagang silahkan masuk, tapi yang ngga mau ikut silahkan keluar." (mvw) http://skalanews.com/berita/detail/1...gan-Direlokasi