BAGI AGAN YANG INGIN TAU SEPERTI APA KONDISI PADA SAAT JAMAN PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA MUNGKIN FILM INI BISA MEMBERIKAN GAMBARAN

Pembuat film dokumenter Vincent Monnikendam judul film "Mother Dao", The turtlelike (1995) dari lebih dari 200 judul film diarsipkan dari Hindia Belanda, shoting antara 1912 sampai 1933. Film ini bukanlah remake atau versi yang sudah diedit, tapi semacam kolase dari mereka ratusan arsip film, semua diam. Monnikendam diatur kembali gambar dan menyediakan mereka dengan bingkai suara baru, yang terdiri dari lagu-lagu, dan puisi nyanyian2, dalam bahasa Indonesia, Jawa Kuno, dan Sunda. Ini komposisi baru tidak hanya kreatif tetapi juga cukup provokatif. Dengan pengaturan ini pembuat ingin menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kolonialisme. Melalui komposisi baru gambar dan framing suara kita dapat mengamati relasi kuasa antara penjajah dan terjajah. Ada kontras antara kolonial dan terjajah, secara harfiah maupun kiasan. Ini kontras mengangkat beberapa pertanyaan tentang wacana kolonial.