Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tuyulasikAvatar border
TS
tuyulasik
Destinasi : Papua Barat


Inilah tempat tepat untuk Anda menikmati keindahan alam dan bawah air yang dikenal sebagai surga bawah laut. Memiliki warisan budaya yang menarik, pemandangan situs lukisan kuno di tebing karang, atau melihat atraksi langka mamalia raksasa di sekitar perairan.
Nama Papua mengacu pada sebagian barat Pulau Papua. Provinsi Papua juga dikenal dengan nama Irian Jaya Barat. Batas geografis provinsi ini adalah Samudera Pasifik di utara; Laut Seram di barat; Laut Banda di selatan; dan provinsi Papua di timur.

Secara administratif, Provinsi Papua Barat terdiri dari 8 kabupaten dan 1 kotamadya yaitu kabupaten Fak-fak, Kaimana, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Manokwari, Sorong Selatan, Sorong dan Raja Ampat serta kotamadya Sorong. Provinsi ini memiliki 103 kecamatan, 47 desa dan 1153 kampung.

Papua Barat adalah Provinsi dengan Ibu kota Manokwari, dan mempunya banyak sekali obyek wisata antara lain obyek Wisata Alam, Wisata Sejarah, Wisata Budaya, Wisata Minat Khusus, Wisata Kuliner, Wisata Olah Raga, Wisata Belanja , dari sekian banyak obyek Wisata Papua Barat yang sangat terkenal yaitu obyek wisata alam Perairan Raja Ampat, Pulau Mansinam, Situs Purbakala Tapurarang, dan Teluk Triton.

Provinsi ini juga memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah ruah meliputi perkebunan, pertambangan, hasil hutan, dan eko-wisata. Mutiara dan rumput laut merupakan barang pokok dalam perdagangan di kabupaten Raja Ampat. Sedangkan kabupaten Sorong Selatan merupakan satu-satunya penghasil kain tenun tradisional yang unik yang disebut baju timor.

Papua Barat memiliki Taman Nasional Teluk Cendrawasih yang terletak di Kabupaten Teluk Wondama dan merupakanwisata alam utama di Papua Barat. Taman Nasional Teluk Cendrawasih membentang dari timur

Semenanjung Kwatisore sampai utara Pulau Rumberpon dengan panjang garis pantai 500 km, luas darat mencapai 68.200 ha, luas laut 1.385.300 ha dengan rincian 80.000 ha kawasan terumbu karang dan 12.400 ha lautan.
Tentunya di sinilah jangan sampai Anda terlewat datang untuk menikmati keindahan pantai dalam wisata bahari di Raja Ampat.

Di Papua Barat juga telah ditemukan oleh tim ekspedisi speologi Perancis sebuah gua yang diklaim sebagai gua terdalam di dunia. Gua ini diperkirakan mencapai kedalaman 2000 meter. Terletak di kawasan Pegunungan Lina, Kampung Irameba, Distrik Anggi, Kabupaten Manokwari.

Kawasan pegunungan di Papua Barat masih menyimpan misteri kekayaan alam dan keindahan yang sangat mengagumkan.

Sejarah

Wilayah Papua telah dikunjungi oleh pedagang dari seluruh dunia sejak awal abad ke-17. Pedagang dari Eropa tinggal di Papua abad ke-16 untuk mendapatkan rempah-rempah.

Irian Jaya menjadi bagian Hindia Belanda Timur sejak tahun 1828 yang kemudian dikenal dengan nama Irian Barat. Wilayah ini tetap dijajah Belanda setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945 dan pengakuan kedaulatan penuh oleh Belanda 1949. Setelah perjuangan panjang akhirnya provinsi ini akhirnya kembali ke pangkuan Indonesia tahun 1969.

Berdasarkan peraturan pemerintah No.45 tahun 1999, wilayah yang mencakup Pulau Papua yang ditetapkan sebagai Irian Jaya Barat dan terdiri dari pulau-pulau kecil Provinsi Papua. Sejak 7 Februari 2007, provinsi ini resmi bernama Irian Jaya Barat atau Papua Barat.

Transportasi

Pintu masuk menuju provinsi ini adalah melalui bandara Rendani yang terletak di Manokwari, ibu kota Papua.
Batavia Air dan Merpati Air terbang setiap hari menuju dan dari Manokwari melalui Makasar. Setelah tiba Anda dapat menggunakan taksi dari bandara.

Masyarakat dan Budaya

Rumah asli masyarakat Papua sangat unik. Di Papua, rumah tradisional mereka yang disebut honai dengan atapnya terbuat dari rumput kasar dan tembok terbuat dari kayu tanpa ada jendela. Alat musik tradisional Papua adalah atowo, tifa dan fu.

Barang unik dari Papua adalah koteka yaitu penutup kemaluan pria yang terbuat dari labu air yang dikeringkan. Ukuran dan jenis koteka bekaitan dengan aktivitas pemakainya, apakah hendak bekerja atau upacara. Koteka pendek digunakan saat bekerja dan koteka panjang dengan hiasan-hiasannya digunakan pada saat upacara adat.

Aspek menarik lainnya dari kebudayaan dan sejarah Papua adalah adanya mumi, biasanya hanya kepala suku atau komandan perang yang dimumikan dengan bahan-bahan tradisional untuk memuliakan kepentingan sejarah dan religi mereka.Ada 3 mumi yang dapat kita lihat di Papua; Mumi Aikima di Aikima, Mumi Jiwika di Jiwika dan Mumi Purno di Asologaima. Ketiga mumi ini berada di Wamena.

Ada 24 suku di Papua yang memiliki bahasa yang berbeda-beda. Papua terhubung dengan etnik Asmat dan Dani. Hasil kerajinan suku Asmat yang terkenal adalah pahatan kayu yang keindahannya tersohor hingga ke mancanegara.

Provinsi ini tidak dibagi berdasarkan suku yang tinggal di suatu daerah. Populasi masing-masing suku tersebar di berbagai daerah. Contohnya, suku Arfak mendiami wilayah pegunungan Arfak dari pemukman Manokwari sampai Bintuni. Suku Doteri merupakan kelompok yang berpindah-pindah di Pulau Numfor di daerah pesisir pemukiman Wondama. Kelommpok suku lain yang tinggal di daerah ini adalah suku Kuri, Simuri, Irarutu, Moscona, Mairasi, Kambouw, Onim, Sekar, Maibrat, Tehit, Imeko, Moi, Tipin, Maya dan Biak.

Kuliner

Papeda adalah makanan khas Papua yang paling terkenal. Papeda mirip bubur dan paling enak dinikmati panas-panas. Cara memakannya ialah dengan langsung menelannya daripada mengunyahnya karena seperti lem. Papeda terbuat dari sagu yang dibuat memakan waktu cukup lama karena masyarakat Papua harus menebang pohon sagu terlebih dahulu, lalu dibelah dan dikumpulkan bagian dalamnya kemudian dimasak. Papeda akan terasa lebih lezat jika dimakan dengan kuah ikan kuning.

Sumber
0
3.4K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan