Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

abionoAvatar border
TS
abiono
Antara Buruh dan Karyawan
Awalnya saya kaget mendengar/membaca tentang tuntutan buruh yg minta diberikan upah min 3,7jt (berharap setelah nego bisa dapet 3jt) /bulan.

Gila (itu kata pertama yg muncul didalam hati), banyak dari mereka yg "hanya" lulusan SMA(Sedrajat) tapi meminta upah seperti itu untuk minimalnya.

Dulu diperusahaan saya sebelumnya saya pernah menjadi asmen yg posisinya lumayan sering wawancara/interview untuk calon karyawan/ti baru, banyak dari calon2 tersebut yg lulusan S1. Dan standar gaji di perusahaan itu max untuk Fresh Graduate (S1) "hanya" 2,9jt.
Secara umum (level staff) dibagian departemen seperti Finance, Accounting, HR, Marketing dlsb (kecuali IT), biasanya tidak mematok skill apapun tetapi yg dibutuhkan biasanya adalah skill yg umum. Dilihat dari sisi pekerjaan "terlihat santai" karena lebih banyak duduk daripada berdiri ... lebih banyak ketelitian daripada tenaga. Mungkin karena faktor "terlihat santai" ini yg menyebabkan penilaian perusahaan terhadap si calon karyawan layak di berikan upah segitu.
Banyak pekerjaan yg tidak bisa diukur dengan jam, karena hasil yg di utamakan adalah BENAR dan BETUL, cepat belum tentu teliti/benar. Malah karyawan/staff biasanya diminta double cross cek.

Akhir tahun 2012, saya memutuskan untuk mencoba wiraswasta (makanan ringan). Disitu saya mempelajari tentang produksi yg baik dan (mungkin belum tentu) benar. dan disitu saya bisa mengukur akan hasil produksi dengan tenaga yg dibutuhkan.
Dalam produksi, kita bisa mengukur dan berapa lama bahan baku diolah sampai 1/2 jadi. berapa lama bahan 1/2 jadi dimasak. dan berapa lama waktu yg digunakan untuk packing.
Kita juga bisa menghitung antara bahan baku, jumlah karyawan dan hasil.
Dan disitu saya mempekerjakan 2 karyawan(buruh).
Sayangnya, usaha ini tersendat akibat faktor lain selain produksi dan distribusi. yaitu PIUTANG. yg ternyata setelah dihitung antara rasio produksi, hasil dan piutang masih belum mencukupi hitungan modalnya.

Yang akhirnya saya memutuskan mencari pekerjaan lagi untuk meneruskan hidup. Dan alhamdulillah karena kemampuan saya, saya di terima disebuah perusahaan dengan gaji yg hampir sama dengan perusahaan sebelumnya namun dengan tanggung jawab yg lebih kecil.

Disini saya menyimpulkan perbedaan buruh dan karyawan adalah di faktor "TENAGA" dan karena faktor "TENAGA" inilah yg ingin di "hargai" oleh perusahaan.
Buruh biasanya berasa "LELAH" di akhir harinya sedangkan karyawan berasa "STRESS" di akhir harinya.

Banyak lulusan sekarang yg tidak mau "LELAH" dan tidak dengan kadar "STRESS" yg tinggi. Mungkin karena itu lulusan S1 sekarang menerima apa adanya.

Namun bagi buruh, yg merasa tiap harinya bekerja dengan "KUAT", dipabrik terkadang harus terus berdiri, terkadang waktu shalat juga tidak bisa dilakukan saat bekerja. Saat tidak masuk terkena "potongan". dan lainnya. mungkin faktor itu yg membuat mereka merasa berhak mendapat lebih.

Jika di ibaratkan "SAYA YANG CAPE, DIA YG MENIKMATI HASILNYA"

Menurut saya pribadi, saya tidak menyalahkan Buruh/Karyawan dan Pengusaha. Namun disini saya cuma bisa melihat SKILL lebih utama dari IJASAH dan TENAGA. SKILL lebih bernilai dari kedua itu.

Jika ingin "MENGINGINKAN LEBIH" asah skill anda, dan jangan lupa "PINTAR2 NEGO GAJI".
Jangan hanya bisa mengeluh. karena mengeluh itu itu bertanda anda tidak bisa berbuat apa2.


BTW ini hanya pendapat dan pengalaman pribadi saya.
0
1.3K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan