- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sejarah dan Proses Fansub Anime


TS
mas.junker
Sejarah dan Proses Fansub Anime


Spoiler for Bukti no repost:

Sejarah Fansub
Quote:
Fansub (Kependekan dari fan-subtitled) adalah versi dari acara televisi yang telah dialihbahasakan oleh para penggemar dan telah diberi teks terjemahan dalam bahasa selain bahasa aslinya. Materi yang paling umum dalam fansub berbahasa Inggris adalah Anime Jepang.
Karena tindakan pendistribusian "materi yang disubtitle oleh fan" merupakan pelanggaran hak cipta di beberapa negara, implikasi dari kegiatan produksi, distribusi, dan menonton fansub adalah topik yang penuh kontroversi sepanjang masa, meskipun faktanya kelompok fansub tidak mengambil keuntungan finansial dari kegiatan mereka, dan dalam banyak kasus menghentikan distribusi apabila pekerjaan mereka menjadi materi terlisensi dalam region bersangkutan.
Karena tindakan pendistribusian "materi yang disubtitle oleh fan" merupakan pelanggaran hak cipta di beberapa negara, implikasi dari kegiatan produksi, distribusi, dan menonton fansub adalah topik yang penuh kontroversi sepanjang masa, meskipun faktanya kelompok fansub tidak mengambil keuntungan finansial dari kegiatan mereka, dan dalam banyak kasus menghentikan distribusi apabila pekerjaan mereka menjadi materi terlisensi dalam region bersangkutan.
Spoiler for Evoulusi Fansub:
Fansub bermula ketika ledakan produksi anime sekitar tahun 1980-an di Jepang. Pada saat itu relatif sedikit judul yang terlisensi untuk didistribusikan di luar Jepang. Hal ini membuat fans Anime di seluas dunia kesulitan untuk mendapatkan judul-judul baru. Beberapa fans, pada umumnya mereka yang sanggup berbahasa Jepang, mulai memproduksi anime bersubtitle amatiran agar dapat dibagikan kepada rekan-rekan sesama pecinta Anime Jepang - yang tidak dapat berbahasa Jepang. Agar terhindar dari masalah legalitas, maka fansub menerapkan prinsip "distribusi tanpa mengambil keuntungan".
Media pertama yang dipergunakan untuk mendistribusikan fansub adalah VHS. Tentu saja media demikian membuat Anime yang didistribusikan rendah secara kualitas, memakan waktu lama dalam produksi, susah didapatkan, dan mahal! (sekitar US$4000 di tahun 1986). Dibuat dalam jumlah terbatas dan didistribusikan ke kelompok-kelompok pecinta anime lokal melalui jasa ekspedisi. Seorang fans dapat memperoleh anime dengan harga yang pantas, atau dapat juga menghubungi kelompok yang bersangkutan untuk mendapatkan kopi dari fansub dengan menggunakan video kaset blank milik mereka sendiri.
Namun, melalui kemajuan dan semakin umumnya akses Internet berkecepatan tinggi, video editing, dan DVD ripping desktop, metode asli dalam produksi fansub telah ditinggalkan dan diganti menjadi digital fansubbing (digisubbing) dan menggunakan metode distribusi elektronik sebagai hasil dari digisub. Hal ini memungkinkan proses pembuatan fansub yang semula sangat susah, sangat lambat dan dengan hasil kualitas rendahan menjadi lebih murah, mudah dan cepat dan dengan kualitas terbaik yang bisa dibuat, bahkan bisa dibandingkan dengan kualitas aslinya. Beberapa kelompok bahkan menrilis dalam kualitas HD.
Media pertama yang dipergunakan untuk mendistribusikan fansub adalah VHS. Tentu saja media demikian membuat Anime yang didistribusikan rendah secara kualitas, memakan waktu lama dalam produksi, susah didapatkan, dan mahal! (sekitar US$4000 di tahun 1986). Dibuat dalam jumlah terbatas dan didistribusikan ke kelompok-kelompok pecinta anime lokal melalui jasa ekspedisi. Seorang fans dapat memperoleh anime dengan harga yang pantas, atau dapat juga menghubungi kelompok yang bersangkutan untuk mendapatkan kopi dari fansub dengan menggunakan video kaset blank milik mereka sendiri.
Namun, melalui kemajuan dan semakin umumnya akses Internet berkecepatan tinggi, video editing, dan DVD ripping desktop, metode asli dalam produksi fansub telah ditinggalkan dan diganti menjadi digital fansubbing (digisubbing) dan menggunakan metode distribusi elektronik sebagai hasil dari digisub. Hal ini memungkinkan proses pembuatan fansub yang semula sangat susah, sangat lambat dan dengan hasil kualitas rendahan menjadi lebih murah, mudah dan cepat dan dengan kualitas terbaik yang bisa dibuat, bahkan bisa dibandingkan dengan kualitas aslinya. Beberapa kelompok bahkan menrilis dalam kualitas HD.
Spoiler for Awal Mula Fansub:
Fansub pada awalnya atau fansub-fansub "tradisional" diproduksi dengan menggunakan peralatan editing video analog. Mula-mula, mendapatkan sebuah kopi dari material aslinya. Sumber raw yang paling umum pada masa itu adalah laserdisc. Namun, tape VHS komersial atau rekaman rumahan pun bisa digunakan, yang tentu saja akan berpengaruh pada kualitas hasil akhirnya. Kemudian script translasi dibuat sama berdasarkan dialog yang ada pada video raw. Lalu di-timing. Timing adalah proses untuk menempatkan "waktu awal" (Synch-Point) dan "waktu akhir" dari setiap baris dari subtitle; hal ini yang menentukan berapa panjang subtitle akan nampak di layar. Timing biasanya dilakukan oleh sebuah software komputer yang didesain secara spesifik untuk maksud tujuan tersebut. Orang yang melakukan timing akan menempatkan, mengubah, menghilangkan text subtitle menggunakan komputer. Dua program yang paling populer untuk hal ini adalah JACOsub (di Commodore Amiga) dan Substation Alpha (di MS Windows). Ketika skrip sudah ter-timing, angkah berikutnya adalah memproduksi satu buah master. Master berupa kualitas tinggi dari fansub yang sudah jadi - yang dari sini kopi-kopi untuk didistribusikan dibuat. Fansuber akan memutar ulang video raw di dalam perangkat komputer dengan sebuah genlock untuk menciptakan subtitle yang melekat pada gambar raw. Pilihan perangkat untuk membuat hal ini adalah Amiga PC - sama seperti yang digunakan subber profesional - tentu dengan harga yang luar biasa mahal. Hasil akhir dari proses ini yang disebut "master" kemudian direkam pada sebuah tape S-VHS dengan maksud untuk mengoptimalkan kualitasnya, meskipun beberapa fansuber terpaksa menggunakan VHS yang lebih murah dan tentu dengan kualitas lebih rendah. Setelah selesai, master ini dikirimkan kepada distributor.
Spoiler for Fansub Modern:
Fansub modern diproduksi hampir seluruhnya menggunakan komputer. Raw masih diperlukan, namun tidak seperti fansubber yang tergantung kepada laser disc, sebagian besar raw berasal dari rekaman TV Jepang yang bisa didapat melalui program peer-to-peer Jepang seperti Winny atau Share. Rekaman TV adalah materi raw yang digunakan sebagian besar fansub, baik dalam bentuk transport stream atau sudah ter-encode menjadi MP4. Kebanyakan grup fansub internasional mempunyai seorang 'capper' yang bertugas merekam siaran TV di Jepang khusus untuk grup itu. Seringkali suatu grup melakukan rilis ulang saat DVD atau BluRay suatu seri telah tersedia, dengan kualitas gambar dan suara yang lebih baik daripada rilis yang bersumber dari rekaman TV.[rujukan?] Untuk anime lama yang tidak berada dalam DVD, fansubber modern menggunakan peralatan komputer dengan perangkat video capturer yang rumit untuk mengambil gambar digital dari media analog seperti laser disc atau tape.
Ketika video sudah berada dalam komputer, video tersebut dapat diedit dan dibubuhi subtitle dengan sedikit sekali atau tanpa penurunan kualitas, tidak seperti proses fansub tradisional. Namun, sebagian besar format encoding yang digunakan oleh fansubber memang menyebabkan penurunan kualitas dari medium aslinya. Seperangkat PC yang relatif murah dapat melakukan semua manipulasi yang dibutuhkan, tanpa diperlukan peralatan yang kompleks dan mahal seperti editing decks dan genlock.
Translasi biasanya dilakukan dengan mendengarkan rekamannya. Sebagian besar, translatornya bahkan tidak berpengalaman dalam hal teknologi fansubbing dan hanya melakukan translasi saja. Kalau yang komersial rilis biasanya mendapatkan script dialognya untuk di sulih suara, sebaliknya fansubber hanya mengandalkan telinga. Hal ini sering kali menyebabkan kesalahan penerjemahan dalam penulisan nama yang tidak jelas. Biasanya kesalahan yang umum adalah pada Anime yang menggunakan nama nama barat. Hal ini disebabkan karena pengucapan yang ambigu dari bahasa Jepang untuk menyebutkan istilah-istilah asing. Misalnya nama Alice akan terdengar sebagai "Arisu". Inilah yang menyebabkan beberapa fansub bisa menggunakan penulisan yang berbeda. Contoh yang terkenal misalnya Winry Rockbell dari Full Metal Alchemist, yang dituliskan sebagai Winry dan Winly oleh dua fansub yang berbeda.Setelah proses translasi selesai, subtitle kemudian di timing (menggunakan SubStation Alpha, Aegisub, Sabbu atau JACOSub), melewati proses typeset, dan pengecekan error (quality control, atau disingkat QC). Kemudian subtitle di-encoding menggunakan VirtualDub atau program sejenis pada distribusi dengan hardsub, atau di-mux kedalam kontainer media, biasanya matroska, pada distribusi dengan softsub.
Ada beberapa metode subbing yang sekarang digunakan. "Hard" subtitle, atau disebut hard subs, adalah subtitle yang menjadi satu dengan video melalui proses encoding dan mencetak subtitel ke tiap frame video sehingga tidak dapat dihilangkan tanpa menurunkan kualitas videonya (bisa dilakukan dengan VirtualDub Filter). "Soft" subtitle, atau disebut soft sub, adalah subtitle yang disertakan dalam kontainer media atau bisa berupa file terpisah. Dengan program-program yang tepat softsub akan muncul ketika video dimainkan seperti hardsub. Hardsub secara tradisional lebih populer daripada softsub karena kekhawatiran yang ditimbulkan akibat support atau tidaknya player lebih kecil dan juga lebih susah diplagiat. Namun, belakangan (mulai tahun 2006) sebagian besar fansub sudah mulai menggunakan softsub. Dengan menggunakan softsub suatu grup bisa memberikan beberapa jenis subtitle ke dalam suatu video, beberapa kelompok merilis fansub dengan menggunakan dua bahasa yang berbeda atau dengan gaya yang berbeda tergantung kesukaan.
Ketika video sudah berada dalam komputer, video tersebut dapat diedit dan dibubuhi subtitle dengan sedikit sekali atau tanpa penurunan kualitas, tidak seperti proses fansub tradisional. Namun, sebagian besar format encoding yang digunakan oleh fansubber memang menyebabkan penurunan kualitas dari medium aslinya. Seperangkat PC yang relatif murah dapat melakukan semua manipulasi yang dibutuhkan, tanpa diperlukan peralatan yang kompleks dan mahal seperti editing decks dan genlock.
Translasi biasanya dilakukan dengan mendengarkan rekamannya. Sebagian besar, translatornya bahkan tidak berpengalaman dalam hal teknologi fansubbing dan hanya melakukan translasi saja. Kalau yang komersial rilis biasanya mendapatkan script dialognya untuk di sulih suara, sebaliknya fansubber hanya mengandalkan telinga. Hal ini sering kali menyebabkan kesalahan penerjemahan dalam penulisan nama yang tidak jelas. Biasanya kesalahan yang umum adalah pada Anime yang menggunakan nama nama barat. Hal ini disebabkan karena pengucapan yang ambigu dari bahasa Jepang untuk menyebutkan istilah-istilah asing. Misalnya nama Alice akan terdengar sebagai "Arisu". Inilah yang menyebabkan beberapa fansub bisa menggunakan penulisan yang berbeda. Contoh yang terkenal misalnya Winry Rockbell dari Full Metal Alchemist, yang dituliskan sebagai Winry dan Winly oleh dua fansub yang berbeda.Setelah proses translasi selesai, subtitle kemudian di timing (menggunakan SubStation Alpha, Aegisub, Sabbu atau JACOSub), melewati proses typeset, dan pengecekan error (quality control, atau disingkat QC). Kemudian subtitle di-encoding menggunakan VirtualDub atau program sejenis pada distribusi dengan hardsub, atau di-mux kedalam kontainer media, biasanya matroska, pada distribusi dengan softsub.
Ada beberapa metode subbing yang sekarang digunakan. "Hard" subtitle, atau disebut hard subs, adalah subtitle yang menjadi satu dengan video melalui proses encoding dan mencetak subtitel ke tiap frame video sehingga tidak dapat dihilangkan tanpa menurunkan kualitas videonya (bisa dilakukan dengan VirtualDub Filter). "Soft" subtitle, atau disebut soft sub, adalah subtitle yang disertakan dalam kontainer media atau bisa berupa file terpisah. Dengan program-program yang tepat softsub akan muncul ketika video dimainkan seperti hardsub. Hardsub secara tradisional lebih populer daripada softsub karena kekhawatiran yang ditimbulkan akibat support atau tidaknya player lebih kecil dan juga lebih susah diplagiat. Namun, belakangan (mulai tahun 2006) sebagian besar fansub sudah mulai menggunakan softsub. Dengan menggunakan softsub suatu grup bisa memberikan beberapa jenis subtitle ke dalam suatu video, beberapa kelompok merilis fansub dengan menggunakan dua bahasa yang berbeda atau dengan gaya yang berbeda tergantung kesukaan.
Spoiler for Distribusi Anime Fansub:
Di akhir tahun 1990 dan pada awal tahun 2000, fansub dalam format elektronik didistribusikan seperti zaman tape VHS dulu : dengan menggunakan CD-R. Karena sebagian besar fans tidak memiliki akses internet berkecepatan tinggi dan sebagian lagi tidak dapat mendownload file dalam ukuran besar. Bahkan masih ada yang mendistribusikan dengan VHS, seperti dalam kasus Sailor Moon yang didistribusikan dalam kurun waktu 7 tahun.
Memasuki tahun 2006, sebagian besar fansub mendominasi BitTorrent dan IRC channel. Website-website Fansub anime menyediakan informasi yang cepat sehubungan dengan rilis-rilis fansub. Dan karena media-media seperti CD-R dan DVD-R yang terus berkembang, standard ukuran file lama kelamaan telah ditinggalkan.
Sebuah playback video dan audio yang khusus diperlukan. Tambah lagi, banyak file video yang menggunakan format multimedia container yang spesial seperti OGM dan Matroska. Decoder yang spesial diperlukan untuk dapat memainkan format itu juga. Keuntungan utama dari menggunakam media OGM dan Matroska adalah memungkinkan satu buah file untuk memiliki fitur DVD, seperti : audio track yang berbeda, subtitle yang berbeda, dan chapter. Dan file multimedia container ini dapat di demux kembali menjadi file-file individual, dimana file-file individual ini dapat dikembangkan lagi sesuai keinginan (misalnya, subtitle yang salah ketik) kemudian di remux menjadi satu kembali.
Memasuki tahun 2006, sebagian besar fansub mendominasi BitTorrent dan IRC channel. Website-website Fansub anime menyediakan informasi yang cepat sehubungan dengan rilis-rilis fansub. Dan karena media-media seperti CD-R dan DVD-R yang terus berkembang, standard ukuran file lama kelamaan telah ditinggalkan.
Sebuah playback video dan audio yang khusus diperlukan. Tambah lagi, banyak file video yang menggunakan format multimedia container yang spesial seperti OGM dan Matroska. Decoder yang spesial diperlukan untuk dapat memainkan format itu juga. Keuntungan utama dari menggunakam media OGM dan Matroska adalah memungkinkan satu buah file untuk memiliki fitur DVD, seperti : audio track yang berbeda, subtitle yang berbeda, dan chapter. Dan file multimedia container ini dapat di demux kembali menjadi file-file individual, dimana file-file individual ini dapat dikembangkan lagi sesuai keinginan (misalnya, subtitle yang salah ketik) kemudian di remux menjadi satu kembali.
Spoiler for Legali dan Isu Etika:
Fansub sejak dari semula memegang kode etik dan tidak menganggap diri mereka sebagai pembajak. Karena fansub dibuat oleh fans dan untuk fans, dan tidak ditujukan untuk keuntungan komersial, sebagian fans tahu benar bahwa fansub tidak boleh dijual untuk maksud keuntungan finansial. Fansub-fansub kalau tidak diberikan secara cuma-cuma biasanya dijual senilai dengan harga produksi (ongkos medium blank dan ongkos kirim). Banyak fansub bahkan dalam rilis mereka menyertakan kata kata seperti "This is a free fansub: not for sale, rent, or auction" (Ini fansub gratis : bukan untuk dijual, disewakan, atau dilelang!) yang terdapat di eyecatch dengan tujuan mencegah botlegger melanggar kode etik ini. Namun beberapa situs tetap saja mewajibkan membayar bulanan untuk dapat mendownload dengan menjanjikan bandwidth yang lebih besar.Fansubber mengklaim posisi distribusi secara gratis selama tidak ada suatu badan yang memiliki lisensi untuk mendistribusikan Anime yang bersangkutan di region atau negara tempat distribusi fansub berada. Tapi hal ini melewati fakta bahwa hak cipta itu dihargai secara internasional dan tanpa batasan region meskipun tidak ada licensor yang membeli hak izin distribusi, pencipta aslinya masih tetap mempunyai wewenang atas hak milik mereka di seluas dunia. Argumen yang berbeda mengungkapkan fakta bahwa fansub diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak dapat berbicara bahasa aslinya dan tidak dapat menjangkau tayangannya yang dibroadcast atau tidak mempunyai akses untuk itu. Tanpa kelompok fansub, beberapa fan anime tidak mempunyai pilihan lain dalam memperoleh material yang bahkan seharusnya terkenal. Misalnya Yakitate!! Japan dan Gintama yang saat ini populer di kalangan komunitas fansub, namun tidak ada tanda tanda pembeli lisensi untuk Amerika Utara (berbahasa Inggris), dan kelihatannya perusahaan produksinya di Jepang tidak menunjukkan tanda-tanda mau merilis dengan subtitle professional ke luar negeri.Peranan fansub telah berpengaruh besar dalam membuat anime menjadi populer yang kemudian dilirik oleh dua distributor besar. Dalam video promosi peluncuran The Melancholy of Haruhi Suzumiya lisensi Amerika, Kadokawa Pictures USA dan Bandai Entertainment secara spesial memberikan ucapan terimakasih kepada para pemirsa fansub dan menganjurkan mereka untuk membeli official rilisnya. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah [[Perusahaan Jepang]] mengakui dan menerima fansub, tapi tentu hal itu bukannya berarti mendukung fansub.Beberapa kelompok fansub internasional juga berasal dari indonesia, salah satunya adalah Anime-RG [1] yang merupakan kumpulan dari mahasiswa yang berkuliah di Bandung. Akhir-akhir ini juga banyak bermunculan grup fansub yang mengerjakan terjemahan anime ke bahasa Indonesia
Quote:
Spoiler for Sumber 1:
http://id.wikipedia.org/wiki/Fansub
Spoiler for Sumber 2:
http://emissionsubs.blogspot.com/2012/01/proses-fansubbing.html
Quote:




Diubah oleh mas.junker 30-08-2013 16:18
0
4.6K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan