Sidoarjo (beritajatim.com) - Filosofi guru sebagai perpanjangan dari 'digugu lan ditiru' tak selayaknya melekat di tubuh Fathur Rohman (43) warga Dusun Kemulang Desa Lambangan Kec Wonoayu. Pasalnya, guru ngaji beranak 4 ini tega menyetubuhi Mawar 17 (bukan nama sebenarnya) santrinya sendiri hingga mempunyai anak berusia 3 bulan.

Kejadian itu berawal pada tahun 2010 hingga 2012 saat pelaku menjadi guru ngaji korban bersama lima orang temannya. Dari kelima santriwatinya, korban yang paling sering datang ke rumah pelaku.

Saat di rumah pelaku, korban awalnya disuruh memijat pelaku. Namun lama kelamaan, pelaku berani menggerayangi tubuh korban hingga akhirnya persetubuhan terjadi.

Karena sudah sering disetubuhi, pelaku membawa korban kabur ke Kalimantan, tanpa sepengetahuan orang tuanya. Di Kalimantan, pelaku menikahi korban secara siri hingga korban melahirkan satu orang anak.

Drama pelaku berakhir saat korban dan pelaku pulang ke Wonoayu. Begitu sampai di rumahnya, korban menceritakan kepada orang tuanya atas kejadian yang menimpanya. Orang tua korban tidak terima dan melapor ke Polsek Wonoayu.

Kapolsek Wonoayu AKP Herdiyantoro menyatakan, pelaku sudah diamankan dan dimintai keterangan. "Pelaku diamankan atas dasar laporan orang tua korban," tegasnya, Selasa (27/8/2013).

Kini pelaku masih dalam penyidikan petugas terkait kejadian yang dilakukan pelaku. Ada indikasi korbannya tidak hanya satu orang. "Kasusnya masih didalami," pungkasnya. [isa/but]

embeeerrrr

saia binun mo komeng apa gan