ternyata masih ada juga yang beranggapan
kalau punya anak adalah beban gan, berikut beritanya
Quote:
Liputan6.com, Angka kelahiran di Korea Selatan terus merosot di tengah kecenderungan untuk menunda perkimpoian dan mempunyai anak.
Jumlah bayi yang baru dilahirkan pada Juni 33.400, turun 12,6 persen dari tahun sebelumnya berdasarkan data dari Pusat Statistik Korea.
Artinya selama enam bulan berturut-turut angka kelahiran di negeri ginseng ini turun. Selama enam bulan pertama tahun ini, angka kelahiran turun 8,1 persen dibandingkan dengan masa yang sama tahun lalu.
Rendahnya angka kelahiran itu terjadi saat generasi muda yang memasuki usia perkimpoian makin enggan kimpoi muda, demikian seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (28/8/2013).
Generasi muda Koera saat ini cenderung menunda memiliki anak di tengah meningkatnya biaya membesarkan anak dan biaya kehidupan sehari-hari.
Angka kelahiran yang sangat rendah tersebut memicu keprihatinan merosotnya warga usia kerja dan kerugian yang diakibatkannya terhadap potensi pertumbuhan di negeri itu serta meningkatnya biaya kesejahteraan.
Quote:
Original Posted By Berita
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Jangan heran bila melihat taman bermain di Seoul, Korea Selatan, terlihat sunyi. Kalau pun ada bocah-bocah yang bermain, jumlahnya pun hanya segelintir. Keadaan taman itu menjadi bukti betapa kehadiran anak-anak di ruang publik menjadi hal yang langka.
Spoiler for ilustrasi:
Fenomena itu merupakan fakta di mana angka kelahiran bayi di negeri ginseng itu terus menyusut. Banyak pasangan yang lebih suka menunda menikah atau memiliki momongan. Praktis, jumlah kelahiran bayi yang tercatat di Biro Pusat Statistik Korea turun 12,6 persen dibanding Juni lalu yang mencapai angka 33.400 kelahiran.
Seperti Tribunnews.com kutip dari Xinha,generasi muda Korea memandang anak sebagai beban.Hal ini karena biaya hidup untuk membesarkan anak tidaklah sedikit. Di samping itu, mereka juga enggan menikah cepat-cepat dan lebih suka menjomblo.
Situasi ini jelas membuat masalah bagi Korea. Minimnya angka kelahiran akan membuat rendahnya angkatan kerja. Padahal, negeri itu sedang mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi