Quote:
Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) kembali anjlok pada hari ini menembus level Rp11.095 per USD. Kondisi ini hampir menyerupai perekonomian Indonesia yang terkena krisis moneter di tahun 1998.
Pakar Ekonomi Global ADB, Iwan Jaya Azis mengatakan, kondisi Rupiah terus tertekan membuat kemungkinan kondisi seperti 1998 akan terulang kembali bila kebijakan yang dilakukan tidak sesuai.
"Ya bisa saja kalau kebijakannya untuk menghindari tidak hati-hati, tapi tidak tahu juga, bisa seperti tahun 1998," saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Namun menurutnya, kondisi Indonesia sekarang ini juga hampir sama dengan negara Asia lainnya. Negara Asia lain juga pernah menghadapi masa-masa sulit khususnya masalah keuangan negara.
"Kondisi seperti ini juga sama seperti India dan Filipina, saya tidak tinggal di Indonesia jadi tidak tahu kondisi sekarang," jelasnya.
Lebih lanjut, lemahnya nilai tukar rupiah memiliki nilai positif dan negatif, tergantung bila dilihat dari eksportir bagus, tapi mungkin buat yang lain tidak bagus.
"Negara itu berbeda-beda kondisinya, saya tidak mendalami ekonomi Indonesia makanya saya tidak tau secara pasti," imbuh dia.
sumber
fase yang vital nih, salah kebijakan bisa gawat
apalagi tahun depan udah pemilu