cow.shakeAvatar border
TS
cow.shake
|Fitnah poliTIKUS PKS| Dani Anwar: Penertiban PKL Tanah Abang = Balas Dendam Pilgub
Dani Anwar: Ada Dugaan Balas Dendam Penertiban PKL Tanah Abang
Senin, 19 Agustus 2013 13:42 WIB




TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) Tanah Abang yang dilakukan Pemprov DKI belum lama ini dinilai ada aroma balas dendam pada pilkada DKI 2012. Pasalnya, perolehan suara pasangan Jokowi-Ahok cukup rendah di Tanah Abang pada pilkada DKI 2012.

Dugaan tersebut dikatakan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal DKI Jakarta, Dani Anwar, saat acara halal bihalal Silahturahmi Kumpul Bareng Masyarakat Tanah Abang (Sikumbang). Selain Dani Anwar, dalam acara itu berkumpul semua tokoh dan sesepuh Tanah Abang seperti Syukur Yakub, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana, dan M. Yusuf bin Muhi Alias bang Ucu.

Dani mengatakan persoalan penertiban PKL di Tanah Abang saat ini harus disikapi serius. Sebab menurutnya hampir semua warga Tanah Abang bergantung hidupnya disana.

"Mumpung momennya bagus dan semuanya kumpul, ayo kita bahas persoalan penertiban PKL di wilayah kita dengan melihat arogansi Wakil Gubernur DKI Ahok dalam menyikapi penertiban PKL ini. Kalau memang merugikan kita sebagai warga Tanah Abang, harus bersikap," tegas Dani dalam siaran persnya, Senin (19/8/2013).

Kata Dani, harus diakui penertiban PKL ini berimbas pada warga Tanah Abang. Apalagi terkait dengan rencana penutupan tempat pemotongan hewan kambing. Menurutnya di tempat pemotongan kambing (jagal) tersebut hampir semuanya adalah warga Tanah Abang yang menggatungkan isi perutnya disana.

"Coba kalau ditutup, warga Tanah Abang yang berkerja disana kemana lagi mereka harus kerja? Sekarang katanya tidak jadi ditutup cuma mau dipindah tempatnya. Tapi belum dipastikan tempatnya, baru beredar katanya-katanya," jelas Dani.

Dani berpendapat rumah potong hewan kambing merupakan ciri khas dari Tanah Abang. Selain terkenal dengan ilmu silatnya, kata Dani, Tanah Abang terkenal juga dengan tempat potong hewan jagalnya.

"Kalau tempat jagal di Tanah Abang ini dihilangkan, berarti Pemprov DKI sudah menghilangkan tradisi yang ada di Tanah Abang," cetusnya.

Melihat itu, Dani pun menduga ada aroma balas dendam pilkada DKI. Menurutnya di Kecamatan Tanah Abang ini, suara pasangan Jokowi-Ahok rendah.

"Saya pribadi menduganya ke arah sana (balas dendam pilkada DKI). Melihat persoalan saat ini dan yang akan terjadi mendatang di Tanah Abang, saya minta warga Tanah Abang tetap bersatu," tuturnya.

Hal yang sama diungkapkan sesepuh Tanah Abang, Syukur Yakub, yang mengatakan tali silaturahmi dan kekompakan warga Tanah Abang harus dijaga jangan sampai terpecah belah.

Bahkan Wakil Ketua DPRD DKI Lulung Lunggana mengatakan warga Tanah Abang akan membentum tim advokasi yang tujuannya untuk merehabilitasi nama baik warga Tanah Abang.

"Selama ini di media banyak bilang Tanah Abang adalah sarang preman, sebenarnya itu tidak benar. Sebagai bukti, penangkapan preman di Tanah Abang oleh kepolisian tidak terbukti. Mereka yang tertangkap sudah dipulangkan semua," pungkasnya.

Code:
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/08/19/dani-anwar-ada-dugaan-balas-dendam-penertiban-pkl-tanah-abang


emoticon-NgakakPreman yg tertangkap kemarin anggota siapa hah? Dasar SAPI buta tukang fitnah.


Kamis, 01/08/2013 14:30 WIB
Setengah Hari Memalak, Preman di Tanah Abang Kantongi Rp 1,6 Juta
E Mei Amelia R - detikNews


Foto Doni Firmansyah mengenakan seragam ormas.


Jakarta - Perputaran uang di pusat grosir Tanah Abang memang sangat dahsyat. Sedemikian dahsyatnya hingga dalam setengah hari seorang pemalak yang merangkap juru parkir liar bisa mengantongi Rp 1,6 juta.

Setidaknya demikian pengakuan Doni Firmansyah (31) yang merupakan satu dari puluhan orang preman di Tanah Abang yang ditangkap polisi, Kamis (1/8/2013). Pemuda yang tinggal di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, ini mengaku sebagai timer Kopaja.

"Saya juru parkir, timer juga. Sehari minta Rp 2 ribu ke sopir Kopaja," kata Doni

Sebagai timer, Doni mangkal di kolong jembatan Jatibaru, Tanah Abang. Di 'pos jaga' itu ditanganinya bergantian bersama dua temannya.

"Saya nggak maksa minta Pak! Benar Pak!" aku Doni kepada petugas yang menggeledahnya dan menemukan uang recehan sebesar Rp 1.650.000.

Doni mengaku juga sebagai petugas keamanan dari sebuah organisasi kepemudaan. "Saya tanggung jawab ke Ketua PPM (Pemuda Panca Marga)," kata Doni.

Operasi yang berkaitan dengan Operasi Cipta Kondisi 2013, dilakukan pada Kamis 1 Agustus 2013, siang tadi. Preman-preman ini diangkut dari lima titik rawan, yakni di dekat Masjid At-Taqwa, stasiun hingga ke Pasar Tasik, di depan Pasar Tasik, di depan Blok B dan Blok G.

Para preman ini ditangkap saat melakukan kegiatan seperti memungut uang pungutan dari pedagang kaki lima (PKL), juru parkir liar dan Pak Ogah serta timer. Operasi ini dilakukan oleh Subdit Jatanras dan Subdir Ranmor Ditreskrimum Polda Metrob Jaya.

Code:
http://news.detik..com/read/2013/08/01/142454/2321392/10/setengah-hari-memalak-preman-di-tanah-abang-kantongi-rp-16-juta?9911012


Diubah oleh cow.shake 20-08-2013 04:24
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
3.6K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan