Alkisah ada 2 biji tanaman A dan tanaman B
suatu hari, mereka ditanam di dalam tanah dan berdekatan.
Tanaman A segera tumbuh, ia berusaha berubah, dari hanya sebuah biji kemudian menjadi tunas.
Tanaman B hanya diam saja.
Saat tanaman A bergerak untuk tumbuh, tanaman B mulai bertanya-tanya

B : oi A, kenapa kau mau tumbuh ? Kita kan lebih aman begini dalam tanah, sudah enak begini kenapa mau mencoba yg lain ?
A : saya hanya ingin keluar dari sini, saya sadar bahwa saya memiliki potensi untuk berubah, saya sadar saya bisa lebih dari ini. Kita sama-sama biji, kau juga berpotensi, kenapa tidak kau manfaatkan potensi itu ?
B : wah, kalau di luar nanti berbahaya, bagaimana jika ada kelinci datang dan memakan aku, bagaimana jika ada angin yang mematahkanku, bagaimana jika ini, bagaimana jika itu, bagaimana bagaimana bagaimana bagaimana...
A : aku tau akan hal itu, tetapi aku tetap akan tumbuh, aku tetap akan berubah..

hari demi hari, A semakin besar dan B tetap teguh pada pendiriannya yaitu hanya biji.
Suatu hari, datanglah seekor ayam yang sedang mencari makan, ayam itu mencakar-cakar tanah, dan menemukan biji B kemudian memakannya.


Guys, berubah memang beresiko, tetapi tidak berubah lebih beresiko.
Untuk berubah memang membutuhkan usaha, kesabaran, dan kerja keras, tetapi percayalah Tuhan yang mahakuasa akan membantu hambanya yang sedang berjuang.