Halo agan-agan,

mungkin kita sering mendengar dan menikmati Soto Ayam, kuliner yang sangat familiar di lidah kebanyakan orang Indonesia, Soto Ayam sendiri banyak tersedia dari kaki lima hingga hotel bintang lima. Ini menunjukkan betapa Soto Ayam bisa diterima di semua 'kasta' masyarakat.

Ternyata bukan di Indonesia saja, Soto Ayam merambah mancanegara, termasuk negara tetangga, baru-baru ini menerima penghargaan dari World Street Food Congress di tahun 2013 ini sebagai "the best of Top 20 Street Food Masters 2013 by the World Streetfood Congress (WSFC)" suatu badan independen yang memberi penilaian terhadap para penjual makanan jalanan di Singapura

Adalah "Soto Ayam Pak Sadi" yang memperoleh penghargaan tersebut, dalam interview yang dilakukan diceritakan pengalaman kehidupan pribadinya; ia seorang tidak berpendidikan luas, mantan petani, tidak mahir memasak, memulai dari usaha rujak tahu yang tidak sukses, banting stir dan mulai usaha soto ayam dari nol, dari mendorong gerobak kaki lima hingga membuka 15 gerai waralaba bahkan mancanegara dengan demikian ia sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan yang cukup.

Ternyata dibalik sukses Soto Ayamnya itu ada "bumbu rahasia" yang digunakan yaitu "Koya" yang memiliki rasa gurih dan mantap yang biasa ditabur di soto itu sendiri. Koya inilah salah satu komponen dari kuliner Soto ayam yang membawa kesuksesan beliau.


Pengalaman usaha, keuletan, kecerdasan kecerdikan, dan kelezatan kuliner ini cukup menginspirasi masyarakat Singapura, seperti tertulis dalam artikel.

Dan bukan hanya Soto ayam, beberapa kuliner khas dari Indonesiapun dibawa dan diperkenalkan ini, diantaranya: Rujak Cingur dan Tahu Petis.

Sumber

Salut Pak Sadi, bukan hanya Rendang dan Nasi Goreng saja, ternyata Soto Ayam juga jadi juara di negeri lain.