Rangkumannya menurut ane gini, Jumlah pelajar Indonesia yang mempelajari bahasa Jepang pada tahun 2012 adalah 872.406 pelajar (termasuk ane, maniak bahasa jepang ), tumbuh 21,8 persen dari jumlah pelajar di tahun 2009. Sebuah pertumbuhan yang cukup mengagumkan mengingat belajar bahasa Jepang itu cukup susah, orang huruf-hurufnya aja beda sendiri

Kenapa bisa banyak begini sih yang belajar bahasa Jepang? Selain pelajar yang emang harus mempelajari bahasa Jepang karena merupakan pelajaran wajib di sekolahnya, ada beberapa faktor yang membuat bahasa Jepang jadi bahasa yang punya daya tarik dan jadi wajib dipelajari. Apakah itu? J-Pop dan Anime.



Dua hal ini cukup mempengaruhi pertumbuhan pesat pelajar yang mempelajari bahasa Jepang. Di awal udah ane bilang bahasa ada hubungan dengan idola. Maka dari itu mari kita salahkan JKT48 . Idol grup ini punya pengaruh cukup besar di blantika musik Indonesia dalam hal penggemar. Penggemarnya banyak dan cukup fanatik. No Offense

Ya emang belum tentu juga pertumbuhan yang 21 persen tadi dipicu sama JKT48 semua, tapi paling tidak.. ada setoran sekian persen dari serbuan music ala Jepang di Indonesia. Lalu.. anime dan manga. Anime dan manga merupakan culture Jepang yang sudah lama membudaya di Indonesia. Komik dan kartun ala Jepang menyerbu Indonesia sejak lama. Udah berapa lama Anda hidup ditemani oleh Doraemon coba?

Bahkan temen ane pernah bilang, “Ane kelas 2 SMA sekarang, dan Nobita masih duduk di SD, nampaknya ane tumbuh terlalu cepat” . Kayaknya sampai 46 tahun ke depan hidup kita masih akan ditemani oleh Doraemon si kantong ajaib atau si Naruto yang doyan mie ramen.

Begitu gemarnya anak muda saat ini pada bahasa Jepang sampai mereka membuat komunitas-komunitas yang bisa membuat mereka berkumpul dengan penggemar yang sama. Komunitas pecinta anime ini tumbuh berkembang di Indonesia. Beberapa kali mereka menggelar hajatan akbar semacam Hellofest yang menarik orang buat datang dan menonton akhirnya tertarik dengan anime dan akhirnya secara nggak langsung mempelajari bahasa Jepang juga.



Ya emang anime itu menarik kok dan penggemarnya selalu punya cara kreatif untuk membuat anime jadi tambah menarik. Cosplay contohnya. Ane takjub banget, anak-anak muda penggemar anime begitu niatnya berkostum gaya anime sama persis dengan tokoh-tokoh di komik. Tokoh-tokoh komik ini hidup jadinya. Masih banyak sih faktor lain yang bikin anak-anak muda kita tertarik sama budaya Jepang dan akhirnya mempelajari bahasanya. Makanan Jepang.. itu contoh lainnya lagi.



Bahaya nggak sih hal ini buat generasi muda kita? Menurut ane sih nggak bahaya selama yang dilakukannya nggak sampe di taraf lebay. Misalnya kemana-mana selalu pake kostum cosplay.. ini sih gila bukannya hobi anime Jepang hahaha. Mempelajari budaya negara lain itu sah-sah aja. malahan ilmuwan berpendapat bahwa mempelajari bahasa asing itu membuat otak kita berkembang

Apalagi kalo itu bermanfaat buat mereka di masa depan. Kalo mereka jadi mendunia gara-gara hobi menggambar komik ala Jepang dan mahir berbahasa Jepang mengapa tidak. Atau mereka bisa ekspor baju-baju buat cosplay ke luar negeri gara-gara suka membuat baju cosplay ya mengapa tidak?

Tinggal gimana peran pemerintah aja. Apa bisa membuat budaya Indonesia jadi menarik dimata negara luar dan menarik minat warga negara asing untuk mempelajari budaya kita. Jadi gantian gitu. Juga peran ortu yang wajib terus mengawasi anak-anaknya biar nggak kebablasan. Misalnya menggunakan kostum Cosplay kemana-mana.. setiap hari. Seperti kata JKT48… “Suka! Itu kata paling hebat”