Naegleria Fowleri : si Pemakan Otak

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Naegleria Fowleri : si Pemakan Otak

Fekeng

31-07-2013 02:48

Semoga Gak Repost

Mungkin judul di atas terlalu wah dan sedikit Hoaxx tapi seperti itulah faktanya. Ini seperti cerita hewan-hewan pemusnah manusia yang banyak ditemukan di film-film Hollywood. Tapi keberadaan mahluk yang satu ini nyata keberadaannya dan sudah memakan korban dimana hampir seluruh korbannya mengalami kematian.

Ya, mahluk itu bernama Naegleria fowleri, masih sangat asing namanya khususnya di Indonesia.

Quote:

Naegleria fowlerimerupakan sejenis amoeba bersel tunggal dan sering disebut dengan ]brain-eating amoeba atau brain-eating ameba yaitu amoeba pemakan otak. Mahluk bersel satu ini tergolong dalam kelompok Percolozoa atau Heterolobosea dan memiliki habitat di daerah air tawar hangat (danau, sungai, kolam sumber air panas). Selain itu pernah ditemukan juga di tanah, pembuangan air hangat limbah industri dan kolam renang.

Spoiler for Wujud si Pemakan Otak:

Pada manusia, Naegleria Fowleridapat menginfeksi dan menyerang sistem syaraf pusat melalui hidung. Kemudian N. Fowleri memanjat sepanjang serabut saraf melalui lantai tengkorak melalui piring berkisi dan menuju ke otak emoticon-Takut (S)

.

Organisme ini mulai mengkonsumsi sel-sel otak sedikit demi sedikit dengan cara menggunakan alat penghisap unik dari permukaan selnya. Hal ini kemudian menjadi patogen, menyebabkan meningoencephalitis amuba primer (PAM atau PAME). PAM adalah sindrom yang mempengaruhi sistem saraf pusat. PAM biasanya terjadi pada anak-anak atau orang dewasa yang sehat tanpa riwayat masalah kekebalan tubuh yang pernah berada di daerah air tawar.

Spoiler for Siklus N. Fowleri menginfeksi manusia:

Kasus infeksi yang diakibatkan Amoeba ini terbilang masih jarang terjadi. Korban dari N. Fowleripertama kali ditemukan di Cekoslovakia pada tahun 1962 dan 1965 dimana korban berusia 16 tahun dan terinfeksi ketika sedang berada di kolam renang. Selanjutnya hingga tahun 2013 sudah tercatat beberapa kasus infeksi akibat amoeba ini.

Spoiler for Kasus infeksi terbaru :

Quote:

Usai Berenang, Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit

Sehari setelah bermain di Taman Air Willow Springs, Arkansas, Kali Hardig dilarikan ke rumah sakit. Gadis kecil berusia 12 tahun ini mengalami meningitis karena parasit di otaknya.

Ternyata parasit berjenis amuba tersebut adalah parasit pemakan otak yang bisa ditemukan di perairan hangat. Meningitis yang disebabkan oleh parasit bernama Naegleria fowleri ini sangat jarang terjadi.

Kali mengalami demam dan muntah-muntah sehari setelah berenang di taman air tersebut. Ibunya, Hardig Kristen, khawatir setelah melihat bola mata anaknya tampak seperti berputar-putar.

"Aku tidak bisa menurunkan demamnya dan dia mulai muntah. Dia mengatakan kepalanya sangat sakit lalu menangis. Dia melihat saya dan matanya tampak berguling," kata Hardig seperti yang dikutip oleh news.com.au, Selasa (30/7/2013).

Kali dilarikan ke rumah sakit dan mengalami kondisi koma. Peristiwa ini menarik perhatian Departemen Kesehatan Arkansas, yang menyebutkan penderita penyakit ini hanya memiliki kesempatan hidup yang tipis.

"Naegleria fowleri tidak menular antara manusia dan biasanya masuk melalui hidung manusia saat berada di dalam air," ujar departemen kesehatan tersebut.

Begitu pula dengan pihak pengelola Taman Air Willow Springs yang kemudian menutup tempatnya sejak kasus ini muncul. Pengelola menghindari jatuhnya korban lain. Sementara Kali masih berjuang melawan parasit pemakan otak di Rumah Sakit Anak Little Rock, Arkansas.

Sumber : [URL="http://news.detik..com/read/2013/07/31/045134/2319569/1148/usai-berenang-otak-gadis-berusia-12-tahun-dimakan-parasit?991104topnews"]Usai Berenang, Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit (detik..com)[/URL]

Tingkat fatalitas kasus infeksi dari Naegleria Fowleri terbilang sangat tinggi yaitu 98%. Untuk saat ini pengobatan dari infeksi amoeba ini hanya dengan amfoterisin B untuk meningoencephalitis amuba primer (PAM). Amfoterisin B adalah efektif terhadap N. fowleri in vitro, tetapi prognosis tetap suram bagi mereka yang terkena PAM dan kelangsungan hidup tetap kurang dari 1% emoticon-Berduka (S)

. Selain itu tidak ada bukti yang mendukung pengobatan ini mempengaruhi hasil. Pengobatan menggabungkan miconazole, sulfadiazine, dan tetrasiklin telah menunjukkan keberhasilan yang terbatas hanya bila diberikan pada awal perjalanan infeksi.

Spoiler for Sumber:

sumber 1
sumber 2

Spoiler for Tambahan:

Quote:

Kaskuser yang baik memberikan Comment dan emoticon-Rate 5 Star