Sirik dan syirik adalah dua kata yang homofon (sama lafalnya, tapi beda ejaan dan maknanya). Uhm, dua kata yang menarik untuk diulik.

Mari kita buka KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) !

Pertama-tama, Shy mencari definisi sirik di dalam KBBI.



Wow ! Ada tiga definisi sirik.

1. Sirik = syirik

2. Sirik = pantang (berkaitan dengan makanan / minuman)

3. Sirik = siri



Yuk, kita bahas satu persatu !



1. Sirik = syirik adalah penyekutuan Allah Swt. dengan yang lain.

misal :

menyembah patung, tempat keramat dan kuburan yang diyakini bisa memengaruhi jalan kehidupan.



Penggunaan istilah syirik ini lebih akrab bagi umat muslim, karena hukumnya jelas termaktub dalam Al-Qur’an.



Surat An-Nisa’ ayat 48 :
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.”



2. Sirik = pantang (berkaitan dengan makanan / minuman).

Untuk yang ini, Shy rasa kita semua mafhum. Tak perlu dibahas lebih lanjut.



3. Sirik = siri adalah istilah yang lazim digunakan dalam Antropologi. Maknanya ada dua :

a. Sistem nilai sosiokultural kepribadian yang merupakan pranata pertahanan harga diri dan martabat manusia sebagai individu dan anggota masyarakat dalam masyarakat Bugis.

b. Keadaan tertimpa malu atau terhina dalam masyarakat Bugis dan Makassar.



Nah lho, apa bedanya dengan istilah siri dalam frasa nikah siri ?



Nikah siri adalah pernikahan yang hanya disaksikan oleh seorang modin (juru azan/pegawai masjid/lebai kampung) dan saksi, tidak melalui Kantor Urusan Agama, tapi menurut agama Islam sudah sah.



Oke, kita kembali ke sirik dan syirik.



Dari penjabaran di atas, kok tidak ada definisi sirik yang selama ini kita pahami sebagai iri hati, ya ?
Apakah si penyusun KBBI terlupa ?

Atau, kita yang sudah salah kaprah dalam menggunakan kata sirik ?



Coba perhatikan percakapan berikut :

A : “Busyet, dah ! Lo punya handphone sampe 3 biji gitu ?!”

B : “Kenapa ? Sirik aja, lo! Sirik tanda tak mampu, tau nggak lo ?! Hehe.”



Nampaknya, kata sirik telah mengalami pergeseran makna.

Berhati-hatilah dalam menggunakan kata sirik, terutama bagi umat muslim. Janganlah bercanda dengan menyebut seseorang itu sirik, karena arti kata sirik itu cuma ada 3, yaitu : menyekutukan Allah Swt., berpantang suatu makanan/minuman, dan suatu istilah Antropologi yang sudah dijabarkan di atas. Jangan sampai timbul fitnah dari tulisan ataupun ucapan kita, hanya karena salah kaprah dalam memaknai arti kata sirik.



Yuk, kembalikan makna sirik !

trit lainnya :Amin, Aamin, Amiin, Aamiin, atau Amien?

(jangan hanya sekedar melihat, ya minimnya bantu sundullah)