Promosi obat maag dalam hal ini yang kandungannya antasida sudah kebablasan seolah-olah produk ini untuk mencegah agar masyarakat tidak mengalami gangguan lambung selama berpuasa. Padahal obat ini digunakan hanya untuk mengurangi keluhan lambung dan bukan untuk mencegah orang untuk menderita sakit maag karena berpuasa.

Secara teori mestinya kebutuhan obat maag akan menurun selama Ramadhan. Hal ini terjadi karena selama menjalani puasa Ramadhan terjadi keteraturan dalam mengkonsumsi makanan, pengurangan konsumsi camilan yang tidak sehat untuk lambung, pengurangan konsumsi rokok dan yang terpenting adanya pengendalian diri selama puasa Ramadhan. Tetapi kenapa konsumsi obat maag malah tidak turun?

Hal ini berhubungan dengan iklan yang menganjurkan konsumsi obat maag yang mengandung antasida untuk pencegahan. Antasida sebenarnya hanya diberikan jika ada keluhan. Karena antasida sendiri bersifat menetralkan asam lambung yang terjadi sehingga akan dapat mengurangi keluhan pasien. Oleh karena itu tidak benar promosi atau iklan obat sakit maag yang menganjurkan minum obat maag untuk pencegahan agar tidak mengalami gangguan maag.

Produk lain yang juga sudah kebablasan adalah anjuran untuk mengkonsumsi minuman isotonik saat sahur dan berbuka. Minuman isotonik sendiri adalah minuman yang ditambahkan gula dan elektrolit. Iklan yang muncul juga menganjurkan untuk mengkonsumsi produk tersebut agar terhindar dari kekurangan elektrolit saat berpuasa.

Minuman isotonik sendiri sebenarnya kita konsumsi kalau memang kita membutuhkan. Misal saat kita berkeringat atau saat berolah raga. Dan tentu tidak pada saat kita habis bangun tidur seperti saat sahur.

Larutan isotonik sendiri mengandung gula dan elektrolit terutama garam atau natrium. Oleh karena itu kita harus memperhitungkan bahwa dengan mengkonsumsi produk isotonik ini akan terjadi penambahan konsumsi gula dan garam. Bagi orang obesitas atau penderita kencing manis penambahan gula harus diperhitungkan karena jika tidak akan menyebab orang yang obesitas akan semakin gemuk dan orang dengan penyakit kencing manis gula darahnya menjadi tidak terkontrol. Begitu pula bagi seseorang yang menderita hipertensi tambahan garam dari larutan isotonik ini juga harus diperhitungkan.

Kita harus lebih kritis sama iklan2 kayak gini, jangan sampai mau disesatkan. Kalau memang sudah ada masalah kesehatan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi produk2 tersebut.
Alangkah baiknya juga selalu tinggalkan jejak dengan komeng dan berbagi cendol untuk TS

Tambahan dari TS
Ane mau nambahin nih gan

Mengenai obat maag, penjelasan sederhananya adalah adanya asam lambung yang tinggi (setau ane HCl). Untuk menetralkannya, diperlukan basa. Biasanya ada magnesium hidroksida (Mg(OH)2) dan zat-zat basa yang lain. Asam+basa --> garam+air, yang sifatnya netral.

Nah, kalau orang yang bersangkutan maag nya ga kambuh, justru lambungnya bakal kelebihan basa ketika mengonsumsi obat maag. Kalau kelebihan asam ga sehat, kelebihan basa kenapa ga bahaya juga? Menurut pengalaman kaskuser, ada yang bilang malah diare, tapi saya kurang tau juga, mungkin tiap orang efeknya bisa beda. Obat maag itu digunakan untuk pengobatan, bukan pencegahan, jadi gunakanlah sewajarnya ketika dibutuhkan.

Mengenai minuman isotonik, kalau secukupnya gapapa. Misalnya kita pulang kerja naik bis kepanasan, ya ga ada salahnya minum minuman isotonik. Tapi kalo aktivitas kita biasa2 aja, minum minuman isotonik jadi ga diperlukan lagi. Toh kehilangan cairannya bisa kita ganti pake air putih, yang insya Allah lebih sehat. Masalahnya adalah ketika tubuh ga membutuhkan zat-zat elektrolit dan gula dalam minuman isotonik, yang ada ginjal malah harus kerja keras menyaring kelebihan-kelebihan zat itu. Kalau terus2an bisa bahaya buat ginjal kita dan mungkin ada organ tubuh lain juga yang bakal kena.

Makasih buat agan2 yang udah ngasih cendol dan abu2
Ane sangat menerima cendol, boleh ditambahin dong gan

Kunjungi thread ane yang lain
Kalau Ada Ini di Punggung Cewek Agan2 Gimana?
Jersey Away Juventus 2013/2014 Mirip Karakter Film Gan
Baterai Lithium-Ion di Laptop Bisa Meledak!"