^SKY^Avatar border
TS
^SKY^
Jhon Weko Terlahir dari Keluarga Ningrat, Tapi Hidup Melarat
Perjalanan hidup Jimmy Muliku alias Jhon Weko (33), penuh lika-liku. Lahir dari keturunan keluarga ningrat, namun hidupnya melarat. Kekayaan sang kakek, rupanya tidak diwariskan kepada orangtuanya lantaran memiliki prinsip hidup yang berseberangan.

Alasan pribadi ini pula, yang melatarbelakangi Jhon melakukan kejahatan perampokan. Ia ingin kaya dengan cepat, namun tanpa harus mengeluarkan keringat.

"Awalnya dari masalah pribadi, punya keluarga di Gorontalo. Opa-oma saya orang terkaya di Kopayato, Gorontalo. Mereka tuan tanah," kata Jhon Weko kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (9/7/2013).

Jhon lahir di Manado pada tanggal 2 Juni 1980 silam. Kedua orangtuanya adalah pendeta di Gereja Pantekosta.

Dikisahkan Jhon, kakeknya yang kaya itu menghambur-hamburkan uangnya untuk wanita simpanan. Hal ini lantas membuat ayah Jhon gerah, hingga menegur sang kakek.

"Opa saya suka main perempuan, gonta-ganti wanita, lalu ditegur bapak saya," ujar Jhon.

Saat itu, Jhon masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas 3. Enam tahun sekolah di Manado dan terpisah dari orangtua, Jhon harus menerima kenyataan pahit ketika kembali ke Gorontalo.

"Selidik punya selidik, Opa malah bunuh bapak saya. Tetapi opa tidak pernah dipenjara. Dari situ, warisan-warisan ke bapak saya tidak ada satu pun," kenang Jhon.

Pengalaman itu, membuatnya bertekad untuk menjadi orang kaya. "Di situ saya berpikir harus bisa jadi orang banyak duit agar bisa bahagiakan mama saya. Dari situ punya inisiatif, cara apa pun harus bahagiakan ortu saya," jelas Jhon.

Sekitar tahun 2001, Jhon lalu merantau ke Surabaya. Ia lalu tinggal di keluarganya di Surabaya, yang rata-rata adalah pendeta. Tahun 2008, ia kemudian ke Batu Licin, Kalimantan.

"Ketemu perempuan muslim, lalu pacaran sama dia dan dia hamil. Saya tidak menikahi dia karena ortunya nggak setuju karena saya kristen," kata dia.

Ia kemudian melanjutkan hidupnya. Sekitar tahun 2009, Jhon muda pergi ke Bontang. Di Bontang, ia kemudian main musik di gereja-gereja. Hingga 2010 akhir, ia kembali ke Surabaya.

"Lalu akhir 2010 baru ke Jakarta, kos di Cempaka Mas. Di situ saya punya pemikiran bagaimana saya harus bisa dapat duit," kata Khon.

Suatu hari, ia membaca koran Ibu Kota. Ia lalu tertarik dengan sebuah iklan cewek panggilan. Jhon lalu timbul niat untuk merampok cewek panggilannya. Modusnya, dengan meniduri cewek panggilan itu lebih dulu.

"Terpikir di benakku bahwa wanita malam punya banyak duit," tutur Jhon.

[url]http://news.detik..com/read/2013/07/09/154607/2297015/10/?992204topnews[/url]

=====

ternyataa
jadi pemuka agama bukannya jadi panutan...
malah main cewe... jadi perampok..
malah ada yang menipu duit jemaat..
kalau udah gini siapa yg mau dipercayaaa

cuman modalll oaaakuuu percayaaa
bisa jadi bisnisemoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment
0
8.4K
73
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan