Situasi ini dialami Nigel Adkins yang mengetahui dirinya dipecat Southampton di Januari 2013 dari tayangan televisi saat bersantai di rumah, sebagaimana disebutkan The Mirror. Namun 'pengobat lukanya' mungkin adalah beberapa saat kemudian, Adkins ditemui langsung oleh pimpinan klub, Nicola Cortese jika posisinya diberikan pada Mauricio Pochettino.

The Guardian melaporkan jika di tahun 2012, klub asal Brasil, Rio Verde mengumumkan pada stasiun radio lokal di provinsi Goias jika mereka sudah memecat sang pelatih, Betao Alcantara. Sang korban pun menyatakan, "Itu sungguh aneh. Saya menyalakan radio ketika pulang dari latihan dan mengetahui jika saya dipecat. Dalam 30 tahun di sepakbola, itu hal yang tak bisa saya bayangkan." (pasti klo Betao Alcantara sambil ngendarain mobil denger berita kaya gini, ane yakin mobilnya langsung di tabrakin ke Truk )

Pemecatan unik ini dialami pelatih timnas wanita Ghana U-20, Robert Sackey pada Mei 2013. Namun ia dengan ksatria menerimanya kala mengatakan pada GhanaSoccer.net: "Saya menerima email membenarkan pemecatan saya sebagai pelatih tim. Saya tak punya dendam pada siapapun, saya diberikan tugas itu dan otoritas sepakbola merasa output saya tak cukup bagus."

Fitur berita di televisi ini mungkin tak populer di banyak negara, namun di Inggris peminatnya cukup besar. Tak terkecuali mantan manajer Arsenal, Bruce Rioch. Ironisnya dari situ pula ia mengetahui dirinya dilengserkan usai laga di Queens Park Rangers di tahun 1997, kala ia membaca Ceefax, sistem teletext milik BBC.

Mungkin hal ini sangatlah menyakitkan mengetahui nasib Anda sudah ditentukan sementara tugas Anda belum selesai. Itu pula yang dialami Martin Jol. Spekulasi pemecatan dirinya sudah beredar sebelum laga, namun baru dikonfirmasi jika dirinya didepak Tottenham saat jeda turun minum laga UEFA Cup kontra Getafe di tahun 2007, sebagaimana diberitakan The Daily Mail. (klo ane jadi Martin Jol, ane langsung make sempak di kepala saking malunya )

Bagaimana rasanya jika kado di hari ulang tahun Anda adalah sebuah pemecatan? Trevor Francis mengalaminya di Crystal Palace pada 2003 kala ia mendapati telepon chairman klub kala itu, Shane Warne jika ia digusur dari posisi manajer - justru di hari seharusnya ia merasa bahagia. ( ane langsung nangis seminggu gan klo jadi om Trevor sakit banget pasti )

Carl Fletcher mengetahui dirinya tak lagi menjadi manajer Plymouth Argyle, usai timnya dikalahkan Bristol Rovers 1-2 di Januari 2013 kemarin. Mengetahui nasibnya itu, ia pun tak kuasa menahan air mata saat melakoni wawancara pasca laga tersebut, namun siapa pula yang kuat menanggung pukulan mental macam itu?

Nasib Poyet mungkin serupa yang dialami Saban Yildirim. Ia mengetahui dirinya diceraikan oleh klub Turki, Sakaryaspor di akhir 2011. Yildrim kala itu menjadi bintang tamu pada acara telepon di tengah siaran langsung televisi ketika salah satu direksi klub, Cihan Yildiran menelepon untuk mengabarkan pemecatannya disaksikan berjuta pasang mata. Yildrim hanya bisa menyesalkan hal itu dengan mengatakan, "Sungguh sayang. Mereka bisa mengatakan pada saya sebelum, atau setelah, acara."

Leroy Rosenior merasa gembira kala dirinya diangkat sebagai manajer Torquay United Mei 2007 silam, hanya untuk mendapati masa kerjanya cuma sepuluh menit. Dan itu bukan salah Rosenior. Pemilik Torquay, Mike Bateson memutuskan menjual 51% kepemilikan sahamnya sepuluh menit setelah mantan striker QPR, Fulham dan West Ham itu diangkat. Dan konsorsium pemilik baru klub pun menunjuk manajer mereka sendiri, Paul Buckle dan membuat Rosenior gigit jari. (nah! klo ane jadi om Rosenior, ane langsung minum baygon campur soda sekalian biar langsung )