Just share pendapat pribadi. kalo dilihat dari urutan terjadinya, kenaikan upah yang dipicu oleh demo para buruh atau oknum dsb, yang mengakibatkan (secara tidak langsung) mafia di negeri ini mempermainkan rakyat.

Kenaikan BBM dengan alasan subsidi tidak tepat sasaran menurut hemat saya tidaklah 100% benar, itu hanya alasan oknum yang bermaksud untuk 'mengadu domba' antara si miskin dengan si kaya. kenyataannya, diakui atau tidak, orang miskin dan orang kaya BERHAK mendapatkan hak yang sama, yakni BBM bersubsidi.



Logika sederhananya begini:
misal saya orang kaya dan saya diharuskan membeli BBM non-subsidi, ok tak masalah, ongkos transport jadi naik, yang mengakibatkan saya butuh uang lebih untuk menutupi defisit akibat naiknya BBM. nah mayoritas orang kaya (termasuk saya) adalah orang2 yg punya usaha. (ini hanya sebuah contoh).

yang terjadi selanjutnya adalah saya akan menaikkan harga2 dagangan saya, misal sembako atau beras. dan yang menderita sekali lagi adalah rakyat kecil.

ini hanya sebuah contoh, tapi faktanya memang demikian. perbedaan antara si miskin dan si kaya akan semakin jelas. sadarkah jika kita sebenarnya sedang dipermainkan oleh oknum mafia?

Lucunya, banyak orang mudah terjebak dengan siklus ini, padahal siklus ini sudah bisa ditebak endingnya. sekarang gimana nasib para buruh yg gajinya kemarin sudah naik? pasti sama saja dengan sebelum naik.