redisdiAvatar border
TS
redisdi
PERPANJANG SIM (True Story)





Spoiler for Tujuan:


Spoiler for I'm Sorry:


Bukan Desember 2012 silam adalah bulan dimana jatuh tempo habis masa berlaku SIM C saya. Sebelumnya, saya mencari info terlebih dahulu untuk memastikan berapa uang yang harus dipersiapkan untuk perpanjangan SIM. Selidik punya selidik, dapet info berupa diskusi forum pengalaman mereka yang perpanjang SIM yang katanya tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku mengenai penerbitan SIM dan lain sebagainya.

Dari sana ada niatan ah saya ga mau suap-menyuap (kalo suap-suapan makanan mah boleh) emoticon-Ngakak

Walhasil dalam pencarian informasi, saya temukan juga info berupa gambar mengenai TARIF PENERBITAN SIM, STNK, DAN BPKB (berdasarkan PP No. 50 Tahun 2010).

Spoiler for Gambar pertama PP No. 50 Tahun 2010:


Spoiler for Gambar kedua PP No. 50 Tahun 2010:



Spoiler for Berita Tarif SIM di Garut sampe 400 rebu gan:


Bertolak dari informasi gambar PP di atas, saya menyiapkan uang untuk perpanjangan SIM kurang dari 200 dengan asumsi untuk bayar ke banknya 75 ribu dan keterangan dokter cukup lah.....

Saat yang dinanti-nanti telah tiba. satu pekan sebelum habis masa berlaku SIM saya berangkat ke SAMSAT Garut dengan panduan langkah-langkah yang ada di forum saya ikuti satu persatu.

Pertama, buat keterangan dokter

Kedua, pengisian formulir pemohon SIM. nah di langkah yang kedua ini episod yang paling ngenes (ga suka).
Masuklah saya ke ruangan pemohon SIM, di depan pintu sudah ada petugas yang berjaga.

*episode ga enak pertama
SIlakan duduk de. Tanpa ada dialog di awal, sang petugas langsung tanya nama alamat, terus meminta uang buat asuransi (kalo tidak salah 30 ribu). wah lumayan kan kalo beli baso.....
Setelah ngasih uang, saya diberi secuil kertas nota pembayaran asuransi serta kartu asuransinya.

Yang disayangkan bukan uangnya kalo dilihat ga terlalu besar, tapi prosedur kerja mereka ga dipake bro, esmosi saya. haha
disini tidak ada perlawanan, udah tanggung.

Petugas tadi selain mengemis buat asuransi juga memberikan ID pemohon yang bisa dijepit (seperti di training gitu). saya pakailah, kemudian saya ambil antrian.

*episode ga enak kedua
Pas dapat panggilan saya menghampiri loket pengambilan berkas pemohon SIM. Ooh, rupanya loket pengambilan adalah tempat angker (suap menyuap) biasa dilakukan. Mulai agak-agak gugup karena udah ketebak sang petugas akan meminta lebih (mengiba, memohon, mengemis sama saya) sedikit lebay, hehe. Pemohon (saya) diminta masuk ke loket pengambilan map berkas permohonan, padahal dari kaca juga bisa (saya faham biar ga terlalu malu mengemisnya). Di sana ada dialog kurang lebih,

Oknum Polisi: de buat SIM
Saya: Perpanjang SIM C pak,
Oknum Polisi: biayanya 150 ribu.
dalam hati wiiiis cari onar ni polisi, hehe (saya kan udah tau biaya yang harus dibayar berapa).
Saya: lantas saya jawab, Pak di Undang-undangnya juga 75.000 (rada wani da bener)

Akhirnya sang oknum sedikit nyadar kalau yang dihadapi ga mau suap-suapan dengan dia hehehe, (lagian siapa yang mau suap-suapan dengan polisi).

Dengan nada keras polisi ini berkata sambil ngasih map yang didalamnya ada formulir, bayar di luar (ada petugas khusus untuk menerima uang langsung ditransfer ke bank) sama sidik jari.
Saya belum puas baca dulu syarat-syaratnya, diformulir tidak ada syarat sidik jari (karena saya pernah dan data sudah ada kan di SAMSAT).
saya langsung dialog lagi dengan sang oknum, pak disini tidak ada syarat sidik jari, dengan nada sedikit malas oknum berkata harus. yaaa sudahlah saya keluar loket untuk bayar dan sidik jari.

saya lakukan langkah berikutnya, bayar 75 ribu, sidik jari. Singkat cerita saya kembali ke ruangan pemohon dan saya kasih tu berkas tinggal nunggu buat berfoto (tanpa ria).

Sambil menunggu panggilan buat foto saya ngobrol sama pemuda yang buat SIM baru,....
Saya: ngadamel SIM, A? tanya saya
Pemuda: ngadamel enggal
Saya: sabaraha?
Pemuda: 380 ribu, nembak ujarnya.... Aa? nanya ke saya
Saya: memperpanjang abdi mah, 75 rebu.

Polisi yang tadi bertugas di pemberian berkas rada tulang-teleng matana. rada era meureun sieun dilaporkeun.... hehe (basa sunda)

Disadari orang lain udah dapet panggilan, saya belum juga dapet. mulai buruk sangka, gara-gara polisi. Eh, lama-lama dapet juga panggilan, buat berfoto,

Akhirnya saya masuk ruangan buat foto, setelah itu tanda tangan dan nunggu SIM baru.

dan akhirnyaaaaaaaaaaaa, selesai perpanjangan SIM C dengan biaya
75 ribu (bayar sesuai PP)
30 ribu (asuransi)
10 ribu (keterangan dokter)
10 ribu sidik jari
TOTAL 125.000 + parkir

imbauan, kepada seluruh masyarakat, jangan mau nyuap polisi.
biarkan mereka mengemis dijalanan...

emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)
kurang lebih betu ceritanya, maaf kalau ada yang salah (mafhum mengingat kejadian 6 bulan silam)

Gmana pengalaman agan-agan saat buat SIM dsb???

Spoiler for JANGAN DIBUKA:


Diubah oleh redisdi 22-06-2013 22:44
0
10.1K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan