Mengutip salah satu tulisan seorang kerabat :
"
There are no whole truths; All truths are half truths,it is trying to treat them as whole truths that plays the devil
--- Alfred North Whitehead
"
Sebagian besar THEISpercaya akan ada nya pencapaian tertinggi. Kenyataan hakiki dimana tempat "Dia" berada. Kehidupan kekal setelah setelah kehidupan di dunia.
Afterlife, begitu mereka menyebutkan nya.
"
Langit berbintang di atasku dan hukum moral di batinku
-- Immanuel Kant
"
Menilik konsep Prima Kausa Aristoteles menyebutkan, "Dia" sebagai penyebab utama. "Dia penyebab dari segala penyebab. "Dia" tidak sama dengan akibat yang disebabkan nya.
"Dia"-lah Sang Kreasionis. Kembali kekutipan Immanuel Kant, dapat kita sadari tidak mungkin alam semesta ini terbentuk dengan sendiri nya. Terlalu "sempurna" bagi logika manusia. Pastilah "Dia" Yang Maha Sempurna, menciptakan keteraturan alam semesta dengan rumus rumus dan perhitungan yang rumit, menciptakan sesuatu karya yang begitu "epic". Oleh karenanya, THEIS sadar akan eksistensi yang begitu kecil, begitu sederhana, terlalu hina untuk diagungkan. Hanyalah "Dia" Yang Maha Agung, hanya kepada "Dia" tempat kembali, tempat kembali segala sebab yang diakibatkan. Oleh karena itu, Theis selalu melakukan kebaikan di kehidupan nya. Saling kasih mengasihi sesama manusia dan alam, sebagai bekal di kehidupan setelah kehidupan nanti. Kehidupan hakiki. Berpedoman pada tingkat rasional dan logika menjadi kesadaran kesederhanaan dalam dirinya, bahwa ada "sesuatu" yang menjadi sebab dari segala sebab, sangat kompleks.

Hitam dan Putih..
Mengutip sebuah tulisan seorang kerabat
"
"Dia"hanya proyeksi dari kehendak manusia saja
-- Ludwig Feuerbach
"
Sebaliknya, Atheis berpandangan bahwa inilah kenyataan. Realitas yang sebenarnya.
Atheis mencintai sesama manusia,
bukan Tuhan. Atheis percaya kalau 'surga' adalah sesuatu yang harus kita usahakan
sekarang – di bumi ini agar semua
manusia dapat menikmatinya. Atheis
percaya kalau ia tidak dapat
dibantu dengan doa tapi ia harus
menemukan kesadaran dalam dirinya, dan kekuatan, untuk menghadapi
kehidupan, berjuang. mengatasinya,
dan menikmatinya. Atheis percaya
kalau hanya dalam
pengetahuan dirinya sendiri dan
sesama manusia ia dapat memahami hal-hal yang dapat membantu
pemenuhan potensi dirinya dalam
hidup. Atheis ingin mengenal dirinya
sendiri
dan sesama manusia, bukan
mengenal tuhan. Atheis percaya bahwa kita harus
membangun rumah sakit, bukan
rumah ibadah. Atheis percaya kalau
waktu harus
dimanfaatkan bukan untuk dibuang
percuma dalam bentuk ibadah. Atheis berjuang untuk keterlibatan
dalam kehidupan dan tidak melarikan
diri pada kematian. Atheis ingin agar
penyakit ditaklukkan,
kemiskinan dilenyapkan, perang
dihentikan. Atheis ingin manusia saling memahami
dan mengasihi sesama manusia. Atheis ingin hidup secara etis. Atheis
percaya kalau kita tidak dapat
bertopang pada tuhan atau doa atau
harapan hilangnya masalah di hidup sesudah mati.
Atheis percaya kalau kita
bertanggung jawab pada keselamatan
sesama manusia, hidup kita sendiri,
dan alam ini, dan hal itu harus
dilakukan sekarang dan saat ini juga.

Selain kedua team dilarang posting ,
kecuali moderator, EO dan juri ,
pelanggaran akan dikenakan sanksi
banned temporer hingga permanen
.
Bendera debate club telah berkibar