- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dugaan Korupsi Wamen Wiendu Dilaporkan ke Istana
TS
erlanggaparzela
Dugaan Korupsi Wamen Wiendu Dilaporkan ke Istana
Quote:
Dugaan Korupsi Wamen Wiendu Dilaporkan ke Istana
Juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha menyatakan segera menyampaikan laporan tentang dugaan kasus korupsi proyek promosi budaya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Besok (hari ini) saya akan laporkan,” ujar Julian pada saat dihubungi, Senin 3 Juni 2013. Dia belum memastikan apakah saat ini Presiden sudah mengetahui kasus tersebut.
Menurut Julian, Presiden SBY juga belum menerima laporan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh ihwal investigasi Inspektorat Jenderal Pendidikan. Hasil investigasi menyebutkan dugaan keterlibatan Wiendu Nuryanti, Wakil Menteri Kebudayaan. "Pak Nuh melaporkan hal lain yang tak terkait dengan kasus itu,” kata Julian tanpa menjelaskan hal lain yang dimaksud.
Lagipula, menurut Julian, Presiden SBY belum memperoleh informasi lengkap ihwal dugaan korupsi di Kementerian Pendidikan yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada Rabu lalu itu. ”Kami ikuti saja dulu pekembangannya,” ujar Julian.
Kasus Wiendu bermula dari hasil laporan Ketua Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Haryono Umar. Dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme itu terkait dengan jasa event organizer yang mengelola beberapa acara Kementerian Pendidikan. ”Laporan itu sudah disampaikan ke KPK,” kata Haryono.
Laporan Inspektorat tertuang dalam tujuh halaman. Di situ disebutkan peran Wiendu. Setidaknya ada empat perusahaan yang ditunjuk melaksanakan kegiatan promosi budaya dengan nilai proyek Rp 27,31 miliar. Kegiatan pertama adalah konferensi Federasi Promosi Budaya Asia di Surakarta, September 2012. Lelang proyek ini dimenangi PT Fokus Konvesindo dengan nilai kontrak Rp 910 juta, menyisihkan dua perusahaan lain dengan tawaran harga lebih rendah.
Proyek lainnya adalah persiapan World Culture Forum 2013 di Bali senilai Rp 13,85 miliar yang dimenangi PT Patihindo Convex. Hasil investigasi oleh Inspektorat, PT Fokus berafiliasi dengan Yayasan Stuppa Indonesia, organisasi pengelola pertunjukan dan budaya milik Wiendu.
Wiendu mengelak tuduhan korupsi ini dan tudingan bahwa ada empat perusahaan yang berafiliasi dengan dirinya. ”Tidak benar,” kata dia melalui pesan pendek kemarin. Wiendu menegaskan Direktorat Jenderal Kebudayaan menghargai mekanisme kerja KPK atas laporan pihak Inspektorat.
Empat perusahaan yang disebut juga membantah tuduhan berafiliasi dan memiliki kedekatan dengan Wiendu. Mereka juga membantah laporan Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan. Nunung Rusmiati, pemilik PT Patihindo, menegaskan tidak pernah bertemu dengan Wiendu selama hubungan kerja PT Patihindo dengan Kementerian. ”Hubungan kerja kami hubungan kerja profesional,”
SUMBER................
Masih aja ada oknum mencari celah untuk bisa berbuat korupsi di setiap Departemen!!!!!
0
797
Kutip
2
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan