[Koruptor Baru] Mau di BUI Malah Masuk Rumah Sakit?
TS
c3nt3n6
[Koruptor Baru] Mau di BUI Malah Masuk Rumah Sakit?
ada lagi aja neh koruptor baru kayaknya gak bakal habis koruptor dinegeri ini jika hukum masih bisa di beli mau di bui aja pake modus masuk RS
menurut agan gmn neh?
Spoiler for pelaku:
Quote:
Tersangka kasus dugaan korupsi Bank Jabar Banten (BJB) Elda Devianne Adiningrat, komisaris PT Radina Niaga Mulia, batal ditahan Kejaksaan Agung dengan alasan sakit. Setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Pertamina, Elda dipindahkan ke Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2013). "Terhadap EDA, saat ini dalam perawatan medis di RS Pondok indah setelah sebelumnya diperiksa sebagai tersangka dan jatuh pingsan setelah usai menandatangani berita acara pemeriksaan," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Setia Untung Arimuladi di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis.
Pemindahan perawatan dari RS Pertamina berdasarkan pertimbangan pihak RS Pondok Indah melalui surat nomor 125/V.MR/RSPI/2013 tanggal 23 Mei 2013. Surat itu menerangkan Elda merupakan pasien RS Pondok Indah sejak 20 Mei 2013. "Sedang dalam perawatan medis sejak tanggal 20 Mei 2013, mengingat adanya beberapa penyakit yang diderita tersangka," terang Untung. Dalam kasus ini, karyawan PT Sang Hyang Seri berinisial DY telah ditahan di Rutan Salemba cabang Kejagung RI pada Kamis (16/5/2013). Kemudian, Manager Komersial Bank Jabar Banten Cabang Jatim Sudewa Dulah dan Direktur Komerial PT E Farm Deni Pasha Satari telah ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2013).
Kasus ini berawal saat Bank BJB Cabang Surabaya menyalurkan kredit senilai Rp 55 miliar kepada PT Cipta Inti Permindo (CIP) untuk pengadaan bahan baku pakan ikan. Dalam proyek ini, PT CIP bekerja sama dengan PT E Farm Bisnis Indonesia yang merupakan anak usaha PT Sang Hyang Seri (Persero). PT CIP juga bekerja sama dengan sejumlah vendor, antara lain PT Radina Niaga Mulia, CV Nirwana Indah, dan PT Dana Simba. Sesuai mekanismenya, kredit dari Bank BJB dicairkan langsung kepada perusahaan vendor. Namun, uang tersebut ternyata tidak dibelikan bahan baku pakan ikan, tetapi disetorkan kepada YS selaku Direktur PT CIP. Penyidik menduga proyek pengadaan bahan baku pakan ikan ini merupakan proyek fiktif. Penyidik kemudian menemukan aliran uang dari YS kepada PT Cipta Terang Abadi.