TEMPO.CO, Bandung - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) akan mengerahkan 500 ribu anggotanya dari Jawa Barat, Banten dan Jakarta, ke Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada Minggu, 2 Juni 2013 mendatang.

"HTI akan mendesak pemerintah untuk mengganti sistem pemerintahan sekarang menjadi Khilafah. " kata juru bicara HTI Jawa Barat Luthfi Afandi, Kamis 30 Mei 2013.

Dia menjelaskan khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang merupakan kepemimpinan umum untuk menerapkan syariat islam secara total dan pendakwahan Islam. Sistem pemerintahan itu pernah diterapkan selama 1.300 tahun di Arab Saudi. Mereka meyakini, penerapan syariat Islam akan membawa kemakmuran bagi Negara.

Ketua DPD I HTI Jawa Barat, Muhammad Ryan mengatakan, sejak awal kemerdekaan, sistem pemerintahan Indonesia, tidak pernah menuai hasil maksimal. Bertepatan dengan momentum Razaq atau isra mi'raj Nabi Muhammad SAW, dia percaya ada sesuatu yang besar dan harus dilakukan. "Mendorong berdirinya sistem kekhalifahan di pemerintah adalah tanggung jawab seorang muslim," kata Ryan.

Untuk menggelar acara tersebut HTI membuka pembelian tiket untuk massa yang ingin hadir dengan membayar Rp 35 ribu hingga Rp 1 juta. "Sampai hari ini, kuota GBK sudah penuh. Bukan hanya yang muslim, non muslim pun ada yang membeli tiket," ujarnya.

Menurut Ryan, HTI juga mengundang beberapa utusannya dari Malaysia, Australia dan beberapa negara Eropa lainnya. Dia berjanji, selama acara berlangsung, HTI tidak akan melakukan tindakan kekerasan.

Ketika ditanya apakah sistem pemerintahan khalifah yang mereka inginkan, akan mengganggu Pancasila sebagai dasar negara, Ryan membantah, "Pancasila akan tegak jika syariat Islam ditegakkan. Jangan berharap Pancasila bisa terwujud oleh sistem pemerintah yang lain," ujarnya.

SUMBER
--------------------------------------------------
Mau apa sih mengganti sistem dan dasar negara? apa ga yang udah ada ini diperbaikin lagi biar sempurna...