Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk meredam inflasi karena adanya isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Pasalnya, dalan rentang waktu tiga bulan antara Mei hingga Juli, inflasi akan meningkat jika tidak diredam.

"Kita harus kendalikan 3 hal, yang pertama volatile food, di mana suplai demandnya kita jaga, apabila suplai tidak mencukupi kita akan impor. Itu harus," ujar dia saat mengobrol bersama wartawan di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/5).

Dia menegaskan para petani tidak akan terpukul apabila keran impor kembali dibuka. Sedangkan, untuk stok beras dinilai masih cukup hingga akhir tahun walaupun adanya penambahan raskin dalam program kompensasi atas kenaikan harga BBM subsidi.

"Sedangkan stok beras aman, bahkan saya sudah perintahkan Bulog intervensi 2 juta ton dalam stok. Dan apabila ada penambahan raskin, stok kita aman," tegas dia.

Kedua, lanjut dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk menjaga tekanan rupiah yang masih melemah saat ini. Hatta menegaskan


intervensi rupiah akan sejalan dengan adanya upaya penyesuaian harga BBM subsidi.

"Penting untuk tetap yakin apabila tanggal 17 juni nanti (RAPBNP) disetujui, rupiah tidak akan melemah," tegas dia.

Terakhir, kata Hatta, masalah logistik di mana terkadang daerah mengalami kesulitan sehingga banyak terjadi inflasi. Oleh sebab itu, Hatta akan memaksimalkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

"Kita harapkan deflasi sebelum puasa, karena puasa ini yang akan dongkrak inflasi," pungkas dia.
[bmo]
sumber