Jakarta - Orang tua dari seorang remaja China yang merusak artefak berbudaya tinggi Mesir meminta maaf setelah dikecam oleh dunia internasional, demikian lapor BBC Senin (27/5).

Pada Jumat (24/5), seorang pengguna situs microblog China, mengunggah foto grafiti di sebuah kuil kuno di Luxor, Mesir. Foto itu menggambarkan goresan di kuil itu yang berbunyi, "Ding Jinhao pernah berada di sini," - tentu saja dalam aksara mandarin.

Aksi itu langsung ditanggapi penuh amarah oleh pengguna internet dunia. Setelah berhasil mengidentifikasi remaja itu, para pengguna internet mengunggah tanggal lahir dan alamat sekolahnya di dunia maya.

Luxor adalah kompleks kuil kuno di Mesir, terletak di tepi Sungai Nil, dan diperkirakan berusia sekitar 3500 tahun.

Ibu dari remaja itu lantas meminta maaf kepada koran lokal.

"Kami meminta maaf kepada rakyat Mesir dan kepada semua orang yang memberi perhatian pada kasus ini di seluruh China," kata ibu Ding kepada Surat Kabar Modern Express, Sabtu (25/5).

Ia menjelaskan bahwa puteranya yang kini belajar di sebuah sekolah menengah di Nanjing, melakukan aksi biadab itu ketika masih kecil.

Identitas Ding terungkap setelah sejumlah pengguna internet meretas website sekolahnya, demikian lapor surat kabar Global Times seperti dikutip BBC.

Insiden itu terkuak setelah wakil perdana menteri China, Wang Yang, pada 17 Mei silam mengakui bahwa perilaku "tidak beradab" dari beberapa turis China sudah merusak citra negara itu.

Warga China memang sedang menjadi sumber uang terbesar bagi sektor pariwisata dunia. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi turisme dunia pada melaporkan pada 2012 turis-turis China menyumbang 102 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp 998,5 triliun) bagi sektor pariwisata global, naik 40 persen dari tahun sebelumnya.



ada-ada aja kelakuan
please