jamil4hAvatar border
TS
jamil4h
Wowww ... NASDEM Capreskan Tokoh "BSH" asal Luar Jawa, Rizal Ramli
NasDem Capreskan Rizal Ramli
Monday, 27 May 2013 07:45 Achsin

itoday - Bintang Ketua Umum Aliansi Rakyat untuk Perubahan (ARUP) DR. Rizal Ramli semakin bersinar saja. Komitmen dan konsistensinya pada perjuangan melakkukan perubahan agar Indonesia jadi lebih baik telah memikat Partai NasDem untuk dipertimbangkan sebagai Capres yang bakal diusung pada 2014. "UU Pemilu mengharuskan Capres diusulkan oleh Parpol. Kalau Partai NasDem berhasil masuk dalam tiga besar, tidak mustahil kami mencalonkan bang Rizal Ramli sebagai Capres pada 2014," kata Rio Capela, Sekjen Partai NasDem pada Diskusi bertajuk “Bedah Capres 2014; Siapa Reformis, Siapa Tidak” yang digelar Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Ahad siang (26/5). Pernyataan Rio tersebut pun disambut tepuk tangan panjang dari sekitar 150 peserta diskusi yang sebagian besar kru media. Ruang Gallery Cafe yang tidak seberapa luas itu pun terasa menjadi sesak oleh gemuruh tepuk tangan panjang.

Integritas Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid ini memang tidak diragukan lagi. Rekam jejaknya sarat dengan perjuangan dan keberpihakan terhadap rakyat kecil. Sebagai ekonom, sejak puluhan tahun silam anggota tim Panel Ahli Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ini konsisten mengusung mazhab ekonomi konstitusi. Rizal Ramli bahkan dikenal sebagai penentang paling keras sistem ekonomi neoliberal yang diterapkan penguasa sejak Orde Baru dan terus berlanjut pada rezim paska reformasi.

Kendati demikian, pertanyaan besar dan paling sering diajukan adalah, kendaraan apa yang akan digunakan Rizal Ramli. Pertanyaan lain, apakah Menteri Keuangan era Gus Dur ini punya dana yang berlimpah untuk maju sebagai Capres? "Pak Rizal, Pilpres memerlukan logistik yang sangat besar. Anda boleh saja memenuhi semua kriteria ideal sebagai Capres. Tapi mohon maaf dan dengan segala hormat tanpa kendaraan dan logistik yang memadai, saya rasa akan sia-sia belaka," tanya nakal seorang wartawati satu televisi swasta. "Saya memang tidak punya uang. Jangankan untuk jadi capres, jadi gubernur pun uang saya pasti tidak cukup. Tapi rakyat sudah bosan dengan orang-orang yang cuma menghambur-hamburkan duit tanpa punya visi dan program yang jelas," tukas Rizal Ramli yang sebelumnya juga menyabet gelar Presiden Alternatif versi The President Center ini, menjawab pertanyaan sang wartawan.

Menkeu era Gus Dur tersebut menambahkan, banyak contoh menunjukkan rakyat tidak bisa lagi titipu para penjahat yang menggunakan uang untuk meraih kekuasaan. Di Brazil, misalnya, Lula yang sama sekali tidak kaya dan tidak populer, akhirnya bisa menjadi presiden. Bahkan dia sukses membawa Brazil menjadi negara paling maju di Amerika Latin. Begitu juga dengan Ahmadinejad yang dengan roh pembaharuannya berhasil menjadikan Iran maju dan sangat disegani. Bahkan di Indonesia, Jokowi dan Khofifah Indarparawansa adalah contoh nyata. Rakyat sudah semakin cerdas dan berprinsip, ambil uangnya jangan pilih orangnya. Senada dengan itu, Direktur LPI Boni Hargens menyatakan politik punya logikanya sendiri. Pada saatnya akan muncul pemimpin yang benar-benar diharapkan rakyat.
http://www.itoday.co.id/politik/nasd...an-rizal-ramli


Rizal Ramli, manta Menko Ekuin zaman Gus Dur Presiden RI.

Rizal Ramli PhD Mau Tegakkan Daulat Rakyat ala Soekarno- Hatta, Bekerja Dalam Diam
Thu, 20/09/2012 - 12:04 WIB

JAKARTA- Rizal Ramli PhD, Doktor ilmu Ekonomi lulusan Boston University,AS, adalah tipikal pelayan rakyat, dan ia sejak kecil jadi anak yatim piatu, tumbuh sebagai sosok berjiwa negarawan dan intelektual aktivis ala Soekarno-Hatta, yang bekerja dalam diam untuk menegakkan daulat rakyat bidang ekonomi, politik dan budaya. Partai Kedaulatan mengusungnya untuk pimpin Indonesia dengan cara-cara yang humanis dan demokratis. RR jebolan Fisika ITB dan demonstran yang selalu menyerukan perubahan, perubahan dan perubahan, dengan lagu kesukaannya yakni lagu Suara Kemiskinan yang menyerukan perubahan karya Franky Sahilatua.

Sebagian orang mungkin baru mengenal Dr. Rizal Ramli (RR), anak yatim sejak kecil itu, secara luas beberapa tahun terakhir. Tokoh nasional penggerak perubahan ini memang sebelumnya lebih banyak bekerja dalam senyap. Padahal, prestasinya selama menduduki jabatan strategis dan penting di pemerintahan jauh melampaui kinerja para menteri lain pada umumnya. Tidak ada hingar-bingar liputan, apalagi pencitraan yang kini menjadi mantra andalan para pejabat.

Meminjam pepatah Jawa, mantan Menteri Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid ini bekerja dengan prinsip “sepi ing pamrih, rame ing gawe.” Dalam periode yang amat singkat (2000-2001), ketika menjabat Rizal Ramli sudah banyak berbuat untuk negara ini.

Aksi jitunya antara lain menyelamatkan Bank Indonesia Internasional (BII) yang hampir kolaps karena di-rush. Seperti biasa, International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia menyarankan likuidasi atau rekapitalisasi. Yang sudah-sudah, para Menko Perekonomian akan mengamini saran itu, walau harus menggelontorkan duit triliunan rupiah. Namun dia menyelamatkan BII tanpa suntikan dana serupiah pun.

Rizal Ramli juga menyelamatkan PLN dari kebangkrutan karena modalnya sudah minus Rp9 triliun. Dengan tanpa serupiah pun suntikan dana, modal PLN disulap menjadi lebih dari Rp119,4 triliun. Dari situ PLN bisa mencari dana lagi (menerbitkan obligasi, dll) sehingga batal bangkrut.

Bukan itu saja, langkah terobosan juga dilakukannya dalam renegosiasi listrik swasta yang sarat korupsi kolusi dan nepotisme (KKN). Harga beli tarif listrik PLN dapat diturunkan dari US$7-9 cent/kwh menjadi hanya sekitar US$4 cent/kwh. Buah dari kebijakan terobosan ini, PLN dapat menghemat miliaran dolar dan menurunkan beban utang sebesar US$35 miliar.
Berpihak kepada yang kecil

Sebagai Ketua Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK), Rizal Ramli melakukan restrukturisasi utang dalam dan luar negeri ratusan perusahaan yang dikelola Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pada Oktober 2000, KKSK mulai merestrukturisasi utang 14.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memiliki nilai pinjaman di bawah Rp5 miliar. Dia memutuskan, UMKM bisa memperoleh potongan pokok dan bunga atas pinjamannya hingga 50% jika mereka mau melunasi pinjamannya sekaligus.

Sejumlah menteri dan pejabat eselon I menentang terobosan ini. Alasannya, akan menimbulkan moral hazard dan jadi preseden bagi para debitor lain. Namun tokoh kelahiran 10 Desember 1953 ini berkilah, sudah saatnya pemerintah menunjukkan keberpihakan yang jelas kepada UMKM. “Kalau untuk para konglomerat yang utangnya ratusan miliar bahkan belasan triliun kita bisa kasih bermacam kemudahan, kenapa untuk rakyat kecil tidak?” tukasnya. Pada Mei 2001, sebagai Menko Perekonomian, laki-laki yang juga mantan dosen ekonomi Program Magister Manajemen Fakultas Pasca Sarjana UI ini mendorong penghapusan cross-ownership dan cross-management antara PT Telkom dan PT Indosat.

Langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetisi dan mendorong kedua operator telekomunikasi nasional tersebut menjadi full service operators. Banyak kalangan, baik domestik maupun internasional, menilai kebijakan yang ditempuh tokoh yang telah menjadi yatim-piatu sejak sangat belia itu sebagai langkah yang tepat dan kredibel. Lewat terobosannya tersebut, negara berhasil memperoleh tambahan penerimaan Rp4,2 trilliun. Hebatnya lagi, duit sebesar itu diraup tanpa harus menjual selembar pun saham Telkom atau Indosat.

Benahi rekening liar

Waktu Rizal Ramli jadi Kabulog, dia juga merampingkan 119 rekening pejabat (liar) menjadi hanya 19 rekening. Semuanya jadi akuntabel dan transparan. Padahal, sebelumnya ke-119 rekening itu menjadi tempat penampungan pungli, upeti, dan dana2 off bujet lain yang hanya dinikmati para petinggi Bulog.

Dia juga memangkas biaya perjalanan dinas lebih dari 40%. Bukan hanya itu, dalam kepemimpinannya yang juga singkat, dia meninggalkan saldo Rp 5 triliun lebih di kas Bulog. Sayangnya duit itulah yang kemudian dijadikan foya-foya penggantinya hingga masuk penjara dan membeli pesawat sukhoi yang kontroversial itu.

Masih soal Bulog, hampir semua Kepala Bulog akhirnya masuk penjara karena korupsi. Cuma Rizal Ramli dan Jusuf Kalla yang tidak. Ini lagi-lagi menjadi bukti, bahwa Rizal Ramli adalah pemimpin yang amanah, tidak korup, dan yang paling penting, punya kapasitas di atas rata-rata. Kebijakan-kebijakannya penuh dengan terobosan dan terbukti jadi solusi jitu atas masalah yang terjadi.

Waktu menjadi Menko Perekonomian, dia memangkas banyak substansi dalam Letter of Intent (LoI) yang selama ini didiktekan oleh IMF. Lewat LoI itulah IMF menjajah indonesia, memperbudak para pejabatnya, dan mengambil allih banyak aset dengan amat murah. Dia juga pergi berunding Paris dalam rangka sidang Consultative Group on Indonesia (CGI) tanpa Widjojo cs yang selama ini dianggap sebagai arsitek pembangunan ekonomi indonesia.

Peristiwa ini cukup menggemparkan. Pasalnya, mitos yang dihembuskan menyebutkan Widjojo adalah tokoh yang sangat disegani di kalangan dunia internasional. Tokoh ini juga digambarkan memiliki jaringan dan lobi yang kuat di kalangan negara kredior. Saat berunding di Paris, media mainstream nasional dibanjiri artikel dan berita yang mengutip pendapat dan prediksi ekonom kaki tangan neolib, bahwa tidak melibatkan Widjojo dalam perundingan, sudah pasti akan membuahkan kegagalan yang memalukan.

Akhirnya waktu juga yang membuktikan, bahwa prediksi dan serangan itu terlalu mengada-ada. Rizal Ramli bukan saja berhasil memperoleh pinjaman lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tapi juga mengantongi hibah dalam jumlah yang sangat signifikan.

Dengan demikian, semua mitos tentang kehebatan Widjojo adalah omong kosong belaka. Faktanya, Widjojo cs dan Mafia Barkeley-nya itu tidk lebih dari komparador IMF/Bank Dunia. Pembangunan ekonomi mereka selama 32 tahun terbukti keropos dan hancur lebur saat diterjang krisis. Ketika negara lain (Thailand, Korsel, dan lainnya) sudah bangkit dari krisis, Indonesia masih saja terbenam. Inilah buah pembangunan ekonomi yang bermazhab neolib yang dianut Widjojo cs selama lebih dari 30 tahun.

Prestasi Rizal Ramli juga terekam dengan amat baik ketika menjadi Preskom PT Semen Gresik (Persero). Dia menggabungkan/mengkonsolidasi pabrik-pabrik semen di bawah Gresik (Padang dan Tonasa), menghapus kompetisi pasar yang tidak sehat dan merugikan, serta menekan inefesiensi. Hasilnya, nilai Semen Gresik melampaui Tiga Roda dan Holchim. Bahkan di tangannya sebagai Preskom, Semen Gresik disulap menjadi satu dari tujuh BUMN yang paling mentungkan.
http://www.rimanews.com/read/2012092...rja-dalam-diam

-------------------------

Bukan bermaksud sara, tapi realistis dan rasional sajalah para parpol dan capres-capres non-jawa itu melihat kenyataan dilapangan. Dalam model demokratis 'one man, one vote', satu suara tukang ojeg akan sama saja dengan satu suara professor. Sehingga jumlah suara pemilih yang akan menentukan menang-kalahnya sebuah parpol dalm pemilu, dan kalah-menangnya seorang capres dalam pilpres itu. Dan disitulah masalahnya, mayoritas di negeri ini pemilihnya berasal dari etnis jawa karena jumlah etnis terbesar adalah suku jawa (CIA factbook, 2013). Mereka ini tersebar di seluruh pulau jawa dan diluar jawa. Dan mereka pastilah hanya akrab dan akan memilih nama-nama capres yang akrab di telinga mereka dan nama yang berbau jawa saja, seperti: Wiranto, Prabowo, Budiono, Joko, Widodo, Bambang, Yudoyono, Susilo, Pranowo, dan sejenisnya saat mereka berada dalam bilik saat mencoblos di Pemilu atau Pilpres.
Diubah oleh jamil4h 28-05-2013 00:21
0
1.4K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan