- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Anak Muslim Yang Menggemparkan Dunia
TS
simagribhitam
5 Anak Muslim Yang Menggemparkan Dunia
ASSALAMMUALAIKUM AGAN AGAN YANG BAIK HATI
Spoiler for Sebelum Agan Baca thread Ane Ini yaa hehe :
TS mengharapkan lemparan Cendolnyadan karena TS bukan bata collector maka TS tidak mengharapkan dan yang pasti tolong komengnya gan
kali ini ane punya info tentang 5 anak muslim yang menggemparkan dunia karena kehebatannya gan pertama ane baca ini kata subhanallah lah yang keluar setelah membaca artikel ini gan
No repost Gan Cek aja keywordnya "5 anak muslim yang menggemparkan dunia"
cekidot
Spoiler for Pendahuluan :
Allah memang mahakuasa atas segalanya. Terbukti lima bocah ajaib berhasil menggembparkan dunia. Siapa saja mereka?Akrit Jaswal, usia 7 tahun, melakukan pembedahan secara otodidak.Abdurrahman Farih,
usia 8 tahun hafal ayat-ayat Al-Quran.Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i, usia 7 tahun, hafal ayat-ayat Al-Quran dan mendapat gelar Doktor dari Universitas di Inggris.Ali Yakubov,
usia 9 bulan, muncul ayat Al-Quran di seluruh tubuh, 2000 orang mendatanginya. Serta Syarifuddin Khalifah, usia 1,5, mengislamkan ribuan orang. berikut 5 Anak Ajaib Islam yang mengemparkan Dunia dikutip dari berbagi sumber
usia 8 tahun hafal ayat-ayat Al-Quran.Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i, usia 7 tahun, hafal ayat-ayat Al-Quran dan mendapat gelar Doktor dari Universitas di Inggris.Ali Yakubov,
usia 9 bulan, muncul ayat Al-Quran di seluruh tubuh, 2000 orang mendatanginya. Serta Syarifuddin Khalifah, usia 1,5, mengislamkan ribuan orang. berikut 5 Anak Ajaib Islam yang mengemparkan Dunia dikutip dari berbagi sumber
Spoiler for 1. Akrit Jaswal :
(India)Akrit Jaswal melakukan operasi pertamanya saat usia 7 tahun. Dia mengoperasi seorang anak berusia 9 tahun, dengan memisahkan jari-jari yang terbakar dan menyatukannya. Peristiwa itu berawal dari keluarga miskin yang mendengar bahwa ada seorang anak yang memiliki IQ tinggi.
Keluarga miskin itu tidak dapat melakukan operasi karena
biaya yang mahal dan meminta Akrit melakukan operasi secara gratis. Akrit pun menyanggupi dan operasi berjalan lancar. Alhasil, dia pun menjadi terkenal di negara kelahirannya, India. Hebatnya, ilmu bedah tersebut dia dapatkan secara otodidak, tanpa pengajar, ataupun keturunan khusus.
Lahir pada 23 April 1993, Akrit Jaswal sudah menunjukkan kegeniusannya sejak kecil. Pada usia 10 bulan sudah dapat berbicara, usia 5 tahun sudah membaca buku sains dan anatomi, dan usia 6 tahun berkeinginan mempelajari medis. Akrit mengembangkan ilmu pengetahuan medisnya dengan mengunjungi rumah sakit dan melihat proses langsung operasi pembedahan. Pada usia 12 tahun, Akrit diterima di Universitas Punjab, Lahore, dan menjadi mahasiswa termuda di India. Pada usia 13 tahun, Akrit mendapatkan IQ 146.
Akrit menguasai buku-buku yang dibacanya dengan kebiasaan belajar selama 1 jam tiap hari. Pada tahun 2005, dia di undang ke Imperial College, London, untuk diuji kecerdasannya dan bertukar pikiran tentang penelitian medis.
Menghabiskan waktu dua minggu, Akrit Jaswal dites oleh, Profesor Mustafa Djamgoz (Peneliti Biologi dunia), Anup Patel (Ahli bedah dan kosultan Urologi), para inkuisitor, Tim Fokus IQ terkemuka di Inggris, dan Rosemary (Psikolog anak). Hasilnya Akrit memiliki potensi yang besar di dunia medis, tapi masih perlu bimbingan dengan baik.
Saat ini Akrit Jaswal sedang menjalani program S1 Zoologi, Botani, dan Kimia. Dia pun berharap bisa melanjutkan S2-nya di Universitas Harvard. Cita-cita terbesarnya dapat menemukan obat penyembuh kanker.
Spoiler for 2. Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i :
Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i lahir pada tanggal 16 Februari 1991 di kota Qom, sekitar 135 km dari Teheran, ibukota Iran. Husein adalahanak ketiga dari 6 bersaudara. Selama dalam kandungan dan ketika masa disusui, ibu Husein teratur membacakan Quran untuk Husein, selalu berdoa pada Allah agar dikaruniai anak yang saleh dan pintar, selalu berwudu sebelum menyusui, rajin pergi ke masjid, berusaha menghafal dan memahami isi Quran, mendekatkan diri pada Quran, menjauhkan dari musik-musik non islami, percampuran laki-laki dan perempuan, dan berbagai bentuk perilaku non islami yang lain.
Pada saat husein berusia batita (bawah tiga tahun), kedua orangtua Husein yang mempunyai kelompok khusus penghafalan AL-Quran sering mengajak Husein menghadiri kelas-kelas Al-Quran. Meskipun di kelas-kelas itu Husein hanya duduk mendengarkan, namun ternyata dia menyerap isi pelajaran. Pada usia 2 tahun 4 bulan, Husein sudah menghafal juz ke-30 (juz’amma) secara otodidak, hasil dari rutinitasnya mengikuti aktivitas ibunya yang menjadi penghafal dan pengajar Al-Quran, serta aktivitas kakak-kakaknya dalam mengulang-ulang hafalan mereka.
Melihat bakat istimewa Husein, ayahnya (Sayyid Muhammad Mahdi Tabataba’i) pun secara serius mengajarkan hafalan Quran juz ke-29. Dalam proses belajar, ayah Husein biasa memberikan hadiah sebagai pembangkit semangat, misalnya, “Jika kamu berhasil menghafal surat ini, ayah akan memberimu hadiah.” Setelah Husein berhasil menghafal juz ke-29, dia mulai diajari hafalan juz pertama oleh ayahnya.
Awalnya, ayahnya menggunakan metode biasa, yaitu dengan membacakan ayat-ayat yang harus dihafal, biasanya setengah halaman dalam sehari dan setiap pecan, jumlah hafalan pun ditingkatkan. Namun, tak lama kemudian, ayah Husein menyadari bahwa metode seperti ini memiliki 2 persoalan. Pertama, ketidakmampuan Husein Tabataba’i untuk membaca Al-Quran, membuatnya sangat tergantung kepada ayahnya dalam usaha mengulang-ulang ayat-ayat yang sudah dihafal. Kedua, metode penghafalan Al-Quran secara konvensional ini sangat ‘kering’ dan tidak cocok bagi psikologis anak usia balita. Selain itu, Husein tidak bisa memahami dengan baik makna ayat-ayat yang dihafalkannya karena banyak konsep-konsep yang abstrak, yang sulit dipahami anak balita.
Untuk menyelesaikan persoalan pertama, Husein pun mulai diajari
membaca Al-Quran, agar dia bisa mengecek sendiri hafalannya. Untuk menyelesaikan persoalan kedua, ayah Husein menciptakan metode sendiri untuk mengajarkan makna ayat-ayat Al-Quran, yaitu dengan menggunakan isyarat tangan. Misalnya, kata Alloh, tangan menunjuk ke atas, kata yuhibbu (mencintai), tangan seperti memeluk sesuatu, kata sulh (berdamai), dua tangan saling berpegangan. Ayah Husein biasanya akan menceritakan makna suatu ayat secara keseluruhan dengan bahasa sederhana kepada Husein kemudian dia akan mengucapkan ayat itu sambil melakukan gerakan-gerakan tangan yang mengisyaratkan makna ayat.
Metode isyarat ini ternyata semakin hari, semakin menarik perhatian Husein. Setelah beberapa waktu berlalu, Husein semakin lancar memahami makna isyarat tangan yang diperagakan ayahnya. Setiap kali ayahnya membuat isyarat dengan tangan atau suatu ayat, Husein dengan cepat mengucapkan ayat yang dimaksudkan ayahnya itu. Metode ini sedemikian berpengaruhnya pada kemajuan Husein dalam menguasai ayat-ayat Al-Quran, sehingga dengan mudah dia mampu menerjemahkan ayat-ayat itu ke dalam bahasa Persia (bahasa sehari-hari orang Iran) dan mampu menggunakan ayat-ayat itu dalam percakapan sehari-hari.
Di usia lima tahun, husein sudah benar-benar hafal keseluruhan 30 juz al-qur’an. Pada usia sebelia itu dia tidak hanya mampu menghafal seluruh isi Al Quran, tapi juga mampu menerjemahkan arti setiap ayat ke dalam bahasa ibunya (Persia), memahami makna ayat-ayat tersebut, dan bisa menggunakan ayat-ayat itu dalam percakapansehari-hari. Bahkan dia mampu mengetahui dengan pasti di halaman berapa letak suatu ayat, dan di baris ke berapa, di kiri atau di sebelah kanan halaman Al Quran. Dia mampu secara berurutan menyebutkan ayat-ayat pertama dari setiap halaman Al Quran, atau menyebutkan ayat-ayat dalam satu halaman secara terbalik, mulai dari ayat terakhir ke ayat pertama.
Pada bulan Februari 1998, Husein yang waktu itu baru berusia tujuh tahun menjalani ujian doktoral di Hijaz College Islamic University Inggris yang terletak di jantung wilayah Kerajaan Inggris, sekitar 32 kilometer dari kota Birmingham. Ujian yang harus dilaluinya terdiri dari lima bidang; diantaranya menghafal Al-Quran dan menerjemahkannya ke dalam bahasa ibu (persia), menerangkan topik ayat Al-Quran, menafsirkan dan menerangkan ayat Al-Quran dengan ayat lainya dalam Al-Quran, bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al-Quran, serta menerangkan makna Al-Quran dengan metode isyarat tangan.
Setelah menjalani ujian selama 210 menit, akhirnya tim penguji memberi nilai 93. Menurut standar yang ditetapkan Hijaz College, peraih nilai 60-70 akan diberi sertifikat diploma, 70-80 diberi sertifikat sarjana kehormatan, 80-90 diberi sertifikat magister kehormatan, dan di atas 90 diberi sertifikat doktor kehormatan (honoris causa). Husein pun dikukuhkan menjadi Doktor Honoris Causa dalam bidang Science of The Retention of The Holy Quran.
Spoiler for 3. Abdurrahman Farih :
Dan, Terucaplah Surat Al Kahfi dari Mulutnya….
Farih Abdurrahman. Allah swt telah memilihnya agar menjadi salah satu bukti karamah-Nya yang diperlihatkan kepada umat manusia. Di bumi Aljazair, anak usia tiga tahun ini menghafal Al Quran sejak ia masih dalam kandungan ibunya…
Ibu Abdurrahman -sebagaimana diceritakan ayahnya- rajin membaca surat al Kahfi ketika Abdurrahman masih dalam kandungan, sebagaimana juga setelah lahir orangtuanya sering menyetel Al Affasy Channel -saluran televisi yang menyiarkan bacaan al Quran-, bahkan ketika orangtuanya ingin merubah channel yang ditonton si kecil Abdurrahman sering menolak.
Malam itu, ia dituntun orang tuanya untuk bisa duduk di kursi podium, di sebuah acara yang ditayangkan oleh televisi Aljazair, yang bertajuk ”Fursaan Al Qur’aan”. Memakai torbus atau topi merah khas Aljazair, ia pun duduk dengan senyum dan mata polosnya. Kakinya yang masih sangat pendek, bergantung dan berayun di kursi yang masih terlalu tinggi untuk ukuran anak seusianya. Kala itu ia berada di hadapan seratusan hadirin yang sebagiannya, adalah tokoh agama dan para penghafal Al Quran. Lalu, lisannya tak lama berucap lancar ayat demi ayat surat Maryam yang berjumlah 98 ayat. Sebagaimana yang umum berlaku di Aljazair, pembacaan Al Quran dilakukan lewat riwayat Hafash dari Ashim melalui Asy Shatibi. Itulah yang dibunyikan oleh Farih.
Farih Abdurrahman, usianya masih tiga tahun. Siapapun yang melihat sosoknya, pasti gemas. Matanya yang berbinar, senyumannya yang polos, raut mukanya yang bersih dan polahnya yang ceria. Farih, ia bukan anak biasa. Ia anak istimewa. Sebagian orang bahkan menyebutnya sebagai “at thiflu al mu’jizah” atau bocah mukjizat. Tentu saja, mukjizat tidak dalam arti sebenarnya. Hanya menandakan bahwa Farih memang memiliki keistimewaan yang sangat jarang dimiliki anak-anak seusianya.
Bagaimana dengan kita? Jangankan untuk menghafal, membaca saja kadang masih belepotan.
Spoiler for 4. Ali Yakubov :
Ali Yakubov Bayi Dengan Tulisan Al-Qur'an di Tubuh - Seorang bayi laki-laki berusia 9 bulan Rusia telah membuat dokter kebingungan di Dagestan, Rusia setelah frase dari Al-Quran suci (Al-Quran) mulai muncul di kulitnya.
Perkataan dari kitab suci Islam dikatakan muncul di punggung setelah Ali Yakubov berusia 9 bulan, lengan, kaki dan perut, sebelum memudar dan digantikan dengan ucapan baru.
Orangtua Ali dibiarkan terkejut ketika kata Allah muncul di dagu Ali Yakubov segera setelah kelahirannya. Sejak itu puluhan tulisan dalam aksara Arab telah muncul hampir di seluruh tubuhnya. Paramedis telah membantah bahwa tanda adalah dari menulis seseorang di kulit anak.
Ibu anak itu, Madinah Yakubov, mengatakan bahwa dia dan suaminya bukanlah yang terlalu religius sehingga kata-kata mulai muncul di kulitnya.
Sejak fenomena dimulai, anak itu telah menjadi fokus perhatian Muslim di provinsi Dagestan rumahnya, daerah yang dekat dengan sisa-sisa pengrusakan Chechnya di Selatan Rusia
Pejabat setempat, Akhmedpasha Amiralaev mengatakan "Anak ini adalah tanda murni dari Allah Allah mengirimnya ke Dagestan untuk menghentikan pemberontakan dan ketegangan di republik kita"
Ibu Ali Yakubov mengatakan, "Biasanya tanda-tanda muncul dua kali seminggu - pada hari Senin dan pada malam antara hari Kamis dan Jumat.
Spoiler for 5. Syarifuddin Khalifah :
Kebanyakan kita mungkin tidak mengerti kalimat di atas. Itu bahasa Afrika. Artinya kurang lebih, “Ibu, tolong jangan baptis saya, saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Muhammad SAW!” Dan kita mungkin lebih tidak percaya jika yang mengatakannya adalah seorang bayi yang baru berumur sekitar 2 bulan, ketika hendak dibaptis oleh kedua orangtuanya yang beragama Kristen, Domisia Kimaro dan Francis Fundinkira.
Bayi itu adalah Syarifuddin Khalifah, seorang bocah ajaib yang mengguncang dunia. Lahir di salah satu distrik di negara Tanzania, anak dari keturunan non Muslim, Syarifuddin hafal Al-Qur’an pada usia 1,5 tahun dan sudah bisa menunaikan shalat 5 waktu. Ia menguasai berbagai bahasa semenjak umur lima tahun.
Melihat keajaiban demi keajaiban, Francis dan Domisa akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat. Mereka resmi masuk Islam dengan disaksikan oleh Ustaz Ismael. Penduduk yang sebelumnya mayoritas beragama Kristen pun mulai percaya kebenaran dari Allah swt dan mereka ramai-ramai masuk Islam. Tak heran, kini ribuan orang telah diislamkan oleh Syarifuddin.
Suatu ketika Syarifuddin –yang sudah digelari Syekh- datang ke Ethiopia. Ribuan orang hadir di stadion Ethiopia. Tak cuma kaum muslimin, justru yang hadir mayoritas umat Kristiani. Harap maklum, anak yang terlahir dari keluarga non-muslim memiliki magnet yang begitu kuat di kalangan Kristiani. Mereka yang tidak percaya maupun setengah percaya ingin melihat langsung sosok Syarifuddin.
Bahkan, mereka yang tidak percaya sempat mengatakan pada Syekh, “Are you Jesus?” Kemudian dengan tenang Syakh Syarifuddin menjawab, “No…I’m not Jesus, I’m created by God. The same God who created Jesus.” Di stadion Ethiopia itu pula, bocah ini membimbing umat Kristiani untuk mengucapkan dua kalimat syahadat: Asyhadu an-laa ilaaha illallaah. Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah. Subhanallah!
Hal lain yang mengherankan yaitu kemampuan Syafruddin berbicara dalam berbagai bahasa yaitu Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. serta berceramah dan mengucapkan terjemahan Al Quran ke berbagai bahasa tersebut.Hal pertama yang sering dia ucapkan adalah “Anda bertobat dan anda akan diterima oleh Allah SWT.”
Bisa kita bayangkan bagaiman anak kecil yang terlahir dari keluarga Katolik begitu fasih mengucapkan ayat-ayat suci Al Qur’an pada saat umur 1,5 tahun dan pada umur 5 tahun hafal semua isi Al Qur’an dan mampu memberikan ceramah kepada orang-orang?
Berkat dakhwahnya itu orang-orang di Kenya berduyun-duyun masuk islam kurang lebih sebanyak 1.000 orang, Subhanallah.Sungguh benar Maha suci Allah dengan segala kebesarannya.
Sekian Thread ane di buat Pesan TS adalah NO SARAAAADan Sekali Lagi Jangann Timpuk Bata ke Anee
Diubah oleh simagribhitam 22-05-2013 13:49
0
3.5K
Kutip
19
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan