Oleh polisi, Klewang (57) disebut sebagai bos geng motor di Pekanbaru. Catatan kriminalnya menunjukkan betapa kejamnya pria 6 anak ini. Tapi siapa sangka, ia pernah dimarahi istri. Bagaimana ceritanya?

"Itu terjadi setelah saya keluar dari penjara tahun 2011. Istri marah karena saya masih melakukan tindak kriminal," kata Klewang di Mapolresta Pekanbaru, Jl Ahmad Yani, Kamis (16/5/2013).

Klewang menceritakan itu saat dibawa ke ruang Kasat Reskrim Kompol Arief Fajar. Ia digelandang bersama sejumlah tersangka pemerkosaan, perampasan, dan tindak kriminal lain.

Pria beranak 6 ini menambahkan, istrinya tak pernah menegur lagi setelah kejadian itu. Makanya, ia pergi ke Jakarta. Ia berada di Ibu Kota pada periode September 2011 hingga Mei 2012.

"Ada dua adik di Jakarta. Satu di Tambun (Bekasi), satu di Pulogadung (Jakarta Timur)," katanya.

Klewang bekerja di bengkel. Selama 'pelarian' itu, ia tak pernah menghubungi keluarga. Kecuali untuk urusan dua anaknya, Bambang dan Colok, yang ditangkap polisi karena tindak kriminal.

"Bambang sudah bebas sekarang, tinggal Colok yang masih di LP. Saya hubungi Colok melalui pegawai LP. Nomornya saya dapat dari anak saya lain yang pernah menjenguknya," paparnya.

Klewang tak menyebut bagaimana ia bisa kembali ke Pekanbaru. Ia hanya membantah segala tuduhan. Ia bukan guru spiritual geng motor, tidak ikut merampas dan memerkosa ABG atau merestui sejumlah anggota geng motor merudapaksa ABG.

"Saya tidak seperti itu," ucapnya enteng.

Klewang ditangkap polisi bersama sejumlah anggota geng motor terkait pemerkosaan dan perampasan, Jumat (10/4). Ia disebut-sebut menerima hasil rampasan dan merestui pemerkosaan seorang ABG. Ia juga disebut memiliki 6 geng motor binaan.

"Ke-6 geng motor binaannya adalah XTC, ARC, JRC, STREET DEMON, dan ATIET ABANG. Sedangkan kelompok geng motor perempuan dikenal dengan geng motor SINCAN," jelas Kapolresta Pekanbaru Kombes Adang Ginanjar di kantornya, Senin (13/5/2013).

takut juga ma bini dulunya