Meskipun ke depannya transfer uang akan lebih mudah dengan bantuan operator dan telepon seluler, faktor kehati-hatian harus tetap diprioritaskan. Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring menekankan pentingnya aspek keamanan dalam fasilitas ini.

"Faktor security penting, ketersediaan sarana, trus reliability (handal/tidak), trus security, affordability, comfortability. Itu namanya layanan," ungkap Tifatul di Gedung Bank Indonesia, Rabu (15/5).

Pentingnya aspek keamanan, lanjut Tifatul, karena layanan ini menyangkut dana masyarakat. Selain itu, Kementerian juga belajar dari serangan para peretas situs yang membidik situs-situs pemerintah.

Dia menyebutkan, hampir 40 juta kali situs kementerian diserang para peretas yang semakin hari semakin handal. Kecanggihan layanan yang menggunakan teknologi, lanjut Tifatul, harus diimbangi dengan aspek keamanan yang canggih.

"Ini sesuatu yang sangat penting diperhatikan bank dan telekomunikasi. Kasus di jember, ditangkap aparat, menghack situs presiden, tapi yang bersangkutan sudah menghack 5.300 situs. Satu negara lumpuh 2 pekan, Estonia, diserang hacker," paparnya.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menambahkan, BI bersama industri perbankan dan telekomunikasi berkomitmen memperkuat pondasi layanan Branchless banking ini, baik yang menggunakan jaringan telekomunikasi maupun yang menggunakan agen banking.

"Kita percaya ini fondasi yang kuat dan sehat. Kita buat aturannya. Ada standar pelayanannya, security. Itu semua harus ada aturannya. Punya standar," tutup Darmin.